Bagian 15 : Jealous (21+)

7.3K 69 6
                                    

WARNING❗
Bagian ini mengandung adegan dewasa. Diharap bijak dalam membaca. Anak dibawah umur, skip saja bagian ini.

More info: Follow dulu sebelum baca✨

Enjoy Reading

---

Sore itu, seorang pria dan wanita mengeluarkan diri dari lift. Pria dengan pakaian formalnya tampak serasi dengan seorang wania yang mengenakan empire dress black itu mengesankan ke elegan tetapi tetap terlihat mewah. Ditambah dengan rambut wanita yang di buat curly up do itu sangat menawan dan cantik. Tangannya menggandeng sang pria disebelahnya.

"Se, ayah mau pergi sampai malam, kamu dirumah saja dengan miss Rini, tidak usah pergi kemana-mana." Kata Argantha Liem, pria itu melihat anaknya tengah duduk di meja makan sembari menikmati salad.

"Ayah kemana?" Tanya Serene Liem.

"Ayah mau pergi ke acara perusahaan." Jawab Argan, melanjutkan langkahnya bersama sang istri.

Lain dengan Seren, ia terus menatap kepergian dua manusia itu. Ingin berada di posisi Chareline Violette saat ini, pikiran itupun terbersit di kepalanya. Seren menghela nafasnya, ia menutup box salad buah itu dan segera bangkit dari duduknya.

"Kok nggak habis?" Tanya seorang wanita yang baru saja mengeluarkan diri dari toilet dapur.

"Seren udah kenyang, Miss." Jawab Seren, meletakkan box pada lemari pendingin kembali. "Emm, Miss, Seren mau tanya." Lanjut Seren, berpikir.

"Tanya apa?"

"Emm, nggak jadi deh. Seren ke atas dulu Miss." Timpal Seren. Ia tidak akan bertanya sekarang. Jika ia tahu, ia tidak mau dirinya kecewa sekarang.

*

Hotel Der Moon, 07.45 PM.

Sebuah gedung yang sudah tertata rapi itu membuat Vio terkagum. Para tamu undangan mulai mendudukkan diri di sebuah tempat duduk yang sudah di khususkan. Begitupun dengan pasangan suami istri baru tersebut, Argantha Liem dan istrinya.

"Ini bukan acara perusahaan Li Corp, kan?" Tanya Vio, curiga dengan para tamu undangan yanhtampak asing. Tidak pernah ia melihat wajah-wajah mereka.

"Benar, Li Corp dan para perusahaan lain."

"Mau pingsan Vio, harusnya bilang dari awal."

"Aku bilang, sayang."

"Apa? Kamu cuma bilang perusahaan saja. Nggak ada antar perusahaan." Omel Vio dengan nada lirih.

"Yaa, Sorry. Aku tidak mau kamu dandan terlalu cantik. Kalau ada yang suka kamu, gimana." Jawab Argan, Vio pun mencebik. Agak kesal tapi ia harus bersikap ramah kali ini. Jika ia berwajah cemberut apa yang akan orang katakan nanti. Ia pun menghela nafasnya dengan perlahan.

Kemudian seorang pria dan wanita mulai berjalan ke arah mereka. Vio mengamati mejanya, memang dua kursi ternyata kosong. Mungkin, kursi itu miliknya, pikir Vio dan itupun benar. Keduanya menyapa dirinya dan suaminya, ramah. Lalu, wanita itu mulai duduk. Romantisnya kursi itu ditarikkan oleh sang pria itu. Vio pun terus mengamati wanita itu, sangat cantik dengan mengenakan kaleigh dress dan rambut coklat yang di sanggul twisted itu membuat mata Vio tidak bisa lepas.

"Pak Argan, senang bertemu denganmu lagi." Kata seorang pria yang tentunya lebih muda dari Argan. Pria yang masih menyandang umur 23 tahun itu tersenyum. Bola mata shapire nya memancar. Rambut dark brown nya ditata dengan rapi.

"Ah Alexander, anaknya pak Arland, bukan?" Tanya Argan yang baru menyadari jika pria di depannya adalah anak dari rekan bisnisnya. Mereka pun saling berjabat.

Your Daddy is MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang