Bagian 41 : Arya Gavino

965 41 0
                                    

Vio memasukkan dirinya kedalam ruangan. Ia mulai berhadapan dengan Arya Gavino. Pria itu menatap tajam pada Vio. "Siapa pria yang sudah kamu nikahi?" Tanya Arya.

"Apakah Argantha Liem?" Tanya Arya lagi karena Vio diam seribu bahasa.

"Benar."

"Vio, kau serius menikah dengan dia?" Tanya Arya Gavino, memastikan benar.

"Aku menyukai pria itu dan sekarang Vio juga mengandung anaknya." Jawab Vio. Arya menghela nafas beratnya. Memang tidak menyangka jika harus terjadi seperti ini. Gadis sekecil Vio benar-benar menyukai pria yang sudah membuatnya di penjara.

"Vio, kamu tahu siapa pria itu kan? Dia sudah memasukkan ku ke dalam penjara."

"I know." Kata Vio, sela Vio. Matanya sudah memerah.

"Kamu tahu tapi kamu justru menikah dengannya!" Kesal Arya. Nafasnya membara.

"Berhenti membicarakan Argan disini, please. Vio kesini ingin memberitahu suatu hal." Kata Vio. Arya pun menstabilkan nafasnya. Memang semua sudah terjadi, apa yang bisa ia lakukan. "Clavita sudah menunjukkan banyak perkembangan. Aku akan terus menjaga dia sampai dia sadar dan aku akan bawa dia kesini."

"Vio, wanita itu tidak ada gunanya. Kenapa kamu terus menjaga dia bahkan membiayai biaya rumah sakitnya."

"Vio yakin, wanita itu tahu semuanya karena hanya kita yang selamat saat itu." Kata Vio.

"Seberapapun kamu berusaha, semuanya juga sudah terlanjur, Vio."

"Vio tidak akan menyerah." Tekan Vio, menghela nafasnya, ia pun bangkit berdiri dan berjalan pergi meninggalkan Arya Gavino.

Sebelum ia keluar ia menyempatkan berbicara pada pria itu. "Jangan meremehkana anakmu Arya Gavino, anakmu sudah besar sekarang dan aku akan membuka kasus ini lagi. Dan, soal Argan, aku akan mengursnya nanti setelah persidangan." Kata Vio, ia menutup pintu dan mulai berjalan memergikan dirinya dari ruangan tersebut.

*

Seorang wanita tengah mendudukkan dirinya di balkon, sembari mengamati layar laptop, hembusan angin membuatnya merasakan ketenangan. Tanpa sadar pun, seorang pria sudah berdiri sembari menyandar pada pagar.

"Sepertinya, sudah beberapa hari ini kamu suka sekali bermain dengan laptop, sayang."

"Ah iya, Vio lagi suka baca-baca materi tentang ibu hamil, em dari pada Vio nggak ngapai-ngapain dirumah."

"Li Department gimana?" Tanya Argan. Vio menyudahi aksi menatap layar laptopnya. Ditutup dan ia mulai berjalan menuju Argan.

"Vio cuti, nanti jobnya kalau Vio udah lahiran katanya."

Argan menganggukkan kepalanya. "Kenapa kamu kerja segala, Vi. Lagian aku kan sudah bekerja." Kata Argan.

"Vio suka pekerjaan Vio, lagian bisa buat beli apa-apa sendiri dan nggak minta terus ke kamu."

"Kamu kan istriku. Apapun yang kamu mau, tinggal katakan saja."

"Yayaya, CEO Li Corporation. Duitnya melimpah, kan. Nggak bakal abis kalau Vio keliling dunia."

Argan terkekeh. Vio pun hanya tersenyum sembari menatap wajah cerah milih Argan. Tangannya mulai meraih pinggang Argan, kepalanya menyandar pada dada bidang itu. Hangat, akankah setelah tahu siapa dirinya, Vio bisa memeluk Argan seperti ini.

"Oh iya, Argan. Tentang pertanyaan malam itu...,"

"Pertanyaan yang mana sayang?" Tanya Argan.

"Tentang Arya Gavino." Kata Vio. Dua insan itu pun mulai bertatap muka dengan serius. "Sebenarnya Vio ingin merahasiakan selamanya, tapi rahasia sekecil apapun pasti akan tercium juga nantinya."

"Hm, katakan siapa dia dan apa hubunganmu dengannya." Kata Argan, melepas dekapan Vio.

"Dia ayahku." Kata Vio. Argan seperti tersambar petir, alisnya mengernyit, rasanya jantungnya seperti seperti berhenti berdetak. "Ayahku di penjara karena kasus kecelakaan sepuluh tahun lalu."

"Ke-kenapa bisa di penjara?" Tanya Argan. Sebenarnya ia tahu jika yang memasukkan dirinya kedalam tahanan adalah dirinya. Namun, Argan tidak akan berterus terang. Ia yakin Vio tidak akan pernah memaafkan kesalahannya.

"Karena semua bukti mengarah pada ayah." Jawab Vio.

"Tapi, masih ada satu bukti. Dan, aku tidak akan memberitahumu, Argan. Karena aku tahu jika kamu yang memasukkan ayah kedalam penjara." Batin Vio.

Seketika, keheningan pun melanda. Wanita itu mengeratkan sweaternya pada tubuhnya. "Vio kedalam dulu ya Argan, disini dingin." Kata Vio, ia berjalan masuk kedalam meninggalkan Argan yang masih berdiri di luar.

Vio yakin jika Argan terkejut tentang siapa Chareline Violette saat ini. Anak seorang narapidana yang melibatkan kasus Argan. Vio menolehkan kepalanya, memastikan Argan masih disana atau tidak. Nafasnya menghela dengan lega mendapati Argan masih berdiri di balkon kamarnya.

Kini, Vio hanya bisa menahan rasa takutnya jika seorang yang ia cintai justru meperlakukan dirinya tidak seperti biasanya. Vio mulai membelai perutnya. "Good night, Logan Nathane Liem." Gumam Vio. Matanya mulai memanas, tidak bisa ia tahan dan jatuhlah air mata di pipinya.

*

JANGAN LUPA MAMPIR KE STORY TERBARU GW YAP
DIJAMIN HALAL DIBACA DI BULAN RAMADHAN

Tap link di bawah👇🏻
https://www.wattpad.com/story/308821678

ATAU BISA SEARCH👇🏻
Judul : Meet Me Somewhere
Author : wleesa

Your Daddy is MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang