WP 12:12
Your Daddy is Mine update banyak bagian hari ini🙈Siap-siap di goncang sama kelakuan Vio
---
Kata orang, pernikahan itu menbuat dua orang saling bersatu. Namun, lain dengan Argan dan Vio yang saling menyembunyikan kebohongannya. Vio yang menyembunyikan tujuannya dan Argan yang terus tidak akan pernah bercerita tentang Clara.
Kini, seorang wanita menurunkan dirinya dari bed. Cahaya yang remang-remang itu membuat wanita itu bersyukur. Dia Vio, ia mulai berjalan menuju suaminya yang tengah terlelap di atas sofa. Sembari menarik tiang infusnya, ia mendekat dengan perlahan.
Wanita itu kini mendudukkan dirinya di samping pinggang Argan. Tangan mungilnya mulai mencari keberadaan ponsel Argan. Di ambilnya dengan pelan ponsel Argan yang berada di saku celananya.
"Maaf, Argan." Gumam Vio.
Di ambilnya dengan pelan sampai Vio tidak akan membangunkan Argan. Debaran jantungnya terus berdebar kencang.
Namun, baru saja ponsel itu ditarik, sebuah tangan mencekal pergelangan tangannya. Seketika, Vio berhenti dari nafasnya. Keringat dinginnya pun mulai keluar. "Sayang, apa yang kamu lakukan?" Tanya Argan. Vio diam, ia memang bingung akan menjawab apa pada Argan.
"Kamu merindukannya?" Tanya Argan. Senyuman jahilnya terpancar cahaya dari balik jendela kaca.
Vio langsung saja mencebik kesal dan menarik tangannya dari saku celana Argan. "Vio cuman mau pinjam hp kok." Kesal Vio, ia memalingkan wajahnya dari tatapan Argan.
"Nggak percaya." Kata Argan. Vio pun menolehkan wajahnya lagi menatap Argan. Wajahnya mulai mendekat pada Argan. Bibir mereka pun mulai bertemu.
Hanya sebentar, Vio memundurkan wajahnya. "Perut Vio sakit kalau menunduk terus." Ucap Vio.
"I'am sorry sayang." Kata Argan, tangannya meraba pinggiran sofa. Di pencetnya sebuah tombol dan sofa pun berubah menjadi semi fowler. Vio terkejut dengan kecanggihan yang ia hadapi sekarang.
Argan mulai meraih wajah Vio, di tariknya dan mereka mulai berciuman. Lama mereka beradu ciuman, Vio yang sangat agresif sekarang dan Argan yang terus membiarkan Vio bermain.
Namun, tiba-tiba saja sebuah lampu ruangan menyala dengan terang. Vio pun segera melepas ciumannya dari bibir Argan. Mereka pun mulai berkeliling mencari siapa yang menyalakan lampu. Sontak saja, Vio menjaga jarak dari Argan. Dua orang yang tengah berdiri di ambang pintu membuat Vio tidak berani menatapnya.
"Ngapain malem-malem kesini." Kesal Argan.
"Kita khawatir dengan Vio." Balas Selena. Argan mencebik kesal, ia bangkit dari sofa dan segera memberanjakkan dirinya ke kamar mandi. Sedangkan Selena menghampiri Vio.
"Sayang, kenapa turun dari ranjang segala. Kamu harus istirahat." Omel Selena.
"Vio tadi bosan jadi bangunin Argan." Kata Vio dengan sangat malunya.
Kedua orang tua itu mengedarkan senyum. "Vio, jangan malu sama kita. Kalian sudah suami istri, tidak apa-apa melakukan hal seperti itu." Kata Dani.
"Iya, kita yang minta maaf mengganggu kalian. Harusnya mama papa ketuk pintu dulu." Kata Selena. Ia menuntun Vio untuk menuju bed.
"Kamu istirahat ya. Kehamilan kamu sudah mau enam bulan, kan. Lebih berhati-hati lagi." Lanjut Selena.
"Oh ya, katanya kalau sudah lewat empat bulan, sudah bisa tau jenis kelaminnya. Kau sudah cek?" Tanya Dani.
"Sudah, Pa." Jawab Vio, matanya melirik pada pintu kamar mandi. "Aku ingin merahasiakan ini dari Argan kalau jenis kelaminnya laki-laki." Ucap Vio sedikit pelan.
"Kenapa sembunyikan dari Argan?"
"Vio mau kasih kejutan."
"Menantu mama. Jangan pernah sakit lagi, ya. Jika Argan menyakitimu, katakan pada kita."
"Aku nggak akan menyakiti istri sendiri, ma." Kesal Argan. Pria itu berjalan menuju sofa. Di dudukkan dirinya disana.
"Kau sudah makan?" Tanya Dani.
"Sudah, tadi." Jawab Argan. Vio sedikit terkaget dnegan pertanyaan Dani. Ia nenyadari jika dirinya belum bertanya tentang keadaan suaminya saat ini. Suaminya yang sudah makan, ataupun yang lainnya. Ia hanya sibuk dengan dirinya sendiri.
"Argan, sana pupang, biar mama dan papa disini."
"Kalia yang pulang saja. Aku akan menjaga istriku."
Dua orang tua itu pun menghela nafasnya. "Ya sudah Vi, mama papa pulang dulu ya."
"Hati-hati di jalan ma."
"Kamu juga ya, cepat sembuh."
Vio tersenyum dan menganggukkan kepalanya. Kedua orang tuanya pun mulai pergi dari kamar Vio. Kini, tinggallah Argan dan Vio sendiri. Vio segera mengambil ponselnya dan memencet layar disana.
"Argan, kenapa kamu berbohong jika kamu sudah makan?" Tanya Vio. Wajahnya ia tolehkan menatap sang suaminya. "Aku tahu kamu belum makan."
"Aku nggak mau mereka mengomelimu karena aku belum makan, Vi."
Vio menghela nafasnya, ia pun mengotak atik ponselnya lagi. Rasanya kesal jika Argan berbohong padanya.
Kemudian, ketukan pintu mulai terdengar. "Siapa?" Tanya Argan pada Vio. Namun, gadis itu tidak menjawab. Ia justru turun dari bed dan segera membukakan pintu. "Thankyou, Sir." Kata Vio. Ia mengambil paper bag coklat dan nembawanya masuk kedalam.
"Kamu delivery?" Tanya Argan.
"Aku kan udah bilang, aku nggak mau kamu telat makan." Kata Vio sembari berjalan menuju sang suaminya. Ia mulai mendudukkan dirinya di samping Argan. Tangannya membuka satu persatu kotak makanan.
"Makanlah," kata Vio. Wanita itu mulai nenyandar pada sofa. Tangannya mengotak-atik ponsel dan menyalakan sebuah music clasik.
"Sejak kapan suka musik klasik?" Tanya Argan, sontak mendapat pukulan pada punggungnya. Namun, pria itu hanya terkekeh, ia masih sibuk memakan makanannya.
"Violette, I know kamu lebih suka lagu kpop kayak Seren."
"Ya, ya. Mulai hari ini Vio hanya suka music clasik. Ini berpengaruh besar buat anak kita."
"Ya, ya, terserah anda nyonya Liem. Aku tidak tahu tentang seputar kehamilan."
Vio tertawa, tangannya yang jahil mulai menggelitiki pinggang Argan. Sayangnya, Argan adalah pria kebal. Gelitikan yang Vio berikan tidak mempan sama sekali.
"Terus saja, jangan menyerah my dear."
Namun, Vio menyerah, ia menyudahi aksinya. Wanita itu pun kini memeluk Argan dan menyandarkan kepalanya pada pundak suaminya. "Auh, udah nyerah deh." Kesal Vio.
*
[12-12-2022]
![](https://img.wattpad.com/cover/296839022-288-k445423.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Your Daddy is Mine
RomanceSebelum membaca, harap follow dulu. Thankyou🧡 --- Skandal sebuah foto yang terus beredar di sosial media itu membuat kehebohan di SMA Golden. Kemunculan foto itu tidak dapat dibantah lagi oleh Chareline Violette. Terpampang jelas wajah gadis itu da...