Bagian 28 : Happy New Year!

1.4K 59 0
                                    

Sebuah acara di taman belakang pun tengah mulai. Suara daging yang di panggang itu memang sangat menggiurkan. Beberapa sudah tertata rapi di atas piring.

"Uw, harum banget, oma." Puji Seren sembari mengipas aroma daging panggang itu pada hidungnya.

"Tentu, oma yang masak pasti enak." Bangga Selena, masih sibuk dengan menyumpit daging-daging yang sudah matang itu kedalam piring.

"Ayah sama mama mu masih saja di kamar?" Tanya Dani Jeremy.

"Tuh mereka." Tunjuk Seren dengan kedua matanya. "Ayah semenjak nikah jadi manja. Menempel terus sama istrinya." Kesal Seren.

Selena hanya terkekeh, wanita itu segera menghampiri dua insan yang tengah berjalan memghampiri mereka. "My sweety menantu. Gimana kabarmu?" Tanya Selena sembari berpelukan dengan Chareline Violette.

"I'am fine, ma. Mama sehat, kan?" Tanya Vio.

"Seperti yang kamu lihat."

Mereka pun mengadu senyum. "Seharusnya mama dan papa bilang kalau mau pulang, nanti kan bisa di jemput."

"Ah, no problem. Kita nggak mau merepotkan kalian."

"Sweety, coba masakan mama." Lanjutnya. Ia menyodorkan daging sapi panggang pada Vio. Vio pun membuka mulutnya.

"So good, ma." Puji Vio. Kemudian rasa gejolak perut itu mulai timbul. "Vio ke dalam sebentar ya, ma." Ucap Vio, tangannya terus memegangi dadanya.

Argan yang tengah berbincang dengan ayahnya pun mendapati kepergian Vio. Argan tau apa yang Vio alami saat ini. Pria itu pun bangkit berdiri dan segera menyusul istrinya.

"Se, Vio lagi sakit?" Tanya Selena.

"Em, dua minggu lalu, Vio liat ipad ayah. Terus di dalemnya ada tulisan baby eight weeks. Seren kaget dan langsung matiin ipad ayah."

Selena mulai mendudukkan dirinya di kursi. Sembari mengedarkan tawanya, ia pun meneguk sebuah minuman berwarna orange. "Walaupun Seren jomblo, tapi Seren tahu. Mumsy Vio hamil, kan." Kata Seren.

"Benar, jadi kamu mau punya adik."

"Aduh, semoga mirip Vio."

"Hey, bocah. Kenapa kalau mirip ayahmu."

"Galak." Jawab Seren. Mereka pun mengadu tawa. Lalu, dua pasutri itu pun menghampiri mereka lagi. Argan mulai mendudukkan dirinya, Vio pun ikut mendudukkan dirinya di sebelah Argan.

"My sweety menantu, kalau tidak enak badan kamu bisa istirahat saja, ya."

"I'am really fine, ma." Jawab Vio.

"I know rasanya mual muntah itu bagaimana, aku pernah merasakannya saat mengandung Argan dan kakak Argan." Kata Selena. Vio dan Argan pun saling bertatapan, pasalnya ia bingung dengan ucapan Selena yang menjurus seputar kehamilan. Padahal, Vio maupun Argan belum bercerita pada dua orang tuanya.

"Nanti mama buatkan aroma terapi biar kamu nggak mual lagi, ya."

"Ah, i-iya ma."

"Sudah berapa bulan sayang?" Tanya Dani.

"Sudah delapan minggu."

"Selamat ya, sweety. Kamu harus banyak istirahat pokoknya." Vio menganggukkan kepalanya, ia bangga dengan mertuanya yang begitu peduli pada dirinya. "Oh ya, Cloe belum datang juga?" Tanya Selena.

Baru saja Vio memuji mertuanya, kini ia mulai kesal dengan mertuanya. Vio menghela nafasnya, Argan yang mengetahui pun melirikkan mata pada sang istrinya. "Mama undang dia?" Tanya Argan.

"Iya, mama dengar Cloe pulang, kan."

Tiba-tiba saja, seorang masuk ke halaman tersebut. Wajah Selena yang mengetahui kedatangannya pun langsung berbinar. Wanita itu bangkit dari kursi dan menghampirinya. "Menantu, Argan sudah bercerita kan siapa dia." Kata Dani.

Vio melirikkan matanya pada Argan, "Sudah, pa." Bohongnya. Argan belum bercerita sama sekali pada dirinya siapa Cloe dan siapa mantan istrinya.

"Hai, tante Cloe." Sapa Seren. Tangannya melambai pada Cloe, wanita itu pun mendudukkan dirinya di sebelah Seren.

"Maaf saya telat, tadi ada urusan dulu." Kata Cloe.

"Tidak apa, Cloe." Kata Selena.

"Iya, kita disini cuma merayakan tahun baru saja. Om tahu, pasti kamu kesepian jika merayakan sendiri saja dirumah." Kata Dani.

"Tante, lama nggak kemari, kenapa?" Tanya Seren. Sontak saja mata wanita itu melirik sekilas pada Vio.

"Tante tidak enak keseringam datang kesini, lagian ayahmu sudah punya istri dan tante juga sibuk akhir-akhir ini." Jawab Cloe.

"Ah, sudah hampir jam 12." Lanjut Cloe.

Semua orang di sana pun mulai mengangkat gelas, tentunya beberapa wine sudah terisi disana. Tidak, kecuali Vio dan Seren yang mengangkat orange juice. "Cheers!" Ucap semua orang disana ketika jam sudah tepat pukul 00.00.

Mereka pun mulai meminum minuman mereka sembari menikmati kembang api yang sudah bertaburan di atas langit.

"Happy new year, sayang." Ucap Argan sembari mengetukkan gelas pada istrinya.

"Happy new year." Balas Vio. Argan mulai mendekatkan wajahnya pada wajah Vio yang kini sudah menatap pada langit.

"Ayah yang buat semuanya?" Tanya Seren menolehkan wajah pada Ayahnya. Sontak saja Argan memundurkan wajahnya. Seren, ia ingin tertawa saat ini, tetapi harus ia urungkan. Ia teringat dengan janjinya pada sang ayah.

"Opa yang buat." Kesal Dani.

"Opa, so sweet banget." Sindir Seren, gadis itu bangkit dari kursi dan mendudukkan dirinya di sebelah sang kakeknya. Tangannya mulai bergelayut pada tangan pria itu.

"Tentu saja opa mu so sweet, Se." Bangga Selena.

"Tadi ayah mau cium mumsy." Bisik Seren. Dani pun tertawa mengamati Vio yang bangkit memergikan dirinya dari kursi, wanita itu mulai berjalan masuk kedalam rumah.

Argan mengikuti istrinya. "Sayang," panggil Argan. Pria itu menggosok punggung istrinya. Namun, mualnya tiba-tiba saja hilang. Vio pun segera mencuci tangan, ia membalikkan dirinya menghadap Argan.

"Argan, sebentar saja." Kata Vio, ia mulai memeluk suaminya. Hidungnya mengendus dada Argan. Ingin sekali Argan tertawa, tapi ia urungkan. "Parfum dari Vio, kamu pakai?"

"Tentu, I like it."

Vio melepas pelukannya, mereka pun saling berhadapan. "Perut kamu sudah mulai buncit, sayang." Ucap Argan, tangan pria itu pun sudah mendarat pada perut Vio yang terbalit shift dress white itu. Segera, Vio menyentak tangan Argan.

"Argan, ayo kembali." Ajak Vio, tetapi Argan justru mengangkat tubuh Vio. Pria itu mendudukkan Vio pada meja.

"Tadi aku mau menciummu, tapi Seren langsung melihat."

Vio terkekeh.

-

Tbc

---

[2022, 2 Desember 2022]

Your Daddy is MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang