Balik lagi gesss
Kayanya kalian bakal bosen kalau gue bilang maaf terus yaa gara-gara telat update..
Sekali lagi deh, sorry gess
Bulan kemarin (September-Oktober) emang bener-bener sibuk banget. Habis sakit langsung sakit lagi dan ditambah lagi kesibukan kerja. Rasanya capek, tapi ya gimana lagi harus dijalanin.
Ups! malah curhat lagi, curhat lagi haha
Udah deh baca aja dibawah. Ending atau bukan ya?
***
Seorang wanita membuka matanya dengan pelan, bibirnya menyungging ketika mendapati seorang pria tengah tertidur dengan pulas di sampingnya. Nafasnya teratur, mata dengan bulu mata panjang itu pun tertutup dengan rapat.
Mata wanita itu, Violette, kini beralih pada jam yang berada di atas nakas. Jam sudah menunjukkan pukul tujuh pagi, Vio pun segera membangkitkan dirinya. Sebelum ia turun dari ranjang, Vio menyempatkan diri untuk mengkecup kening suaminya dan membisikkan kata 'good morning' pada Argan.
Pria itu tidak tergugah karena Vio melakukannya dengan sangat hati-hati. Vio pun menurunkan dirinya dari ranjang. Ia segera menuju kamar Logan dan hanya untuk memastikan apakah anaknya masih tertidur atau sudah terbangun. Vio pun menutup pintu geser itu dengan sangat pelan.
Vio segera membersihkan dirinya. Mandi dan berdandan ala kadarnya itu pun hanya membutuhkan waktu lima belas menit. Vio kini sudah mengeluarkan diri dari ruang ganti. Black dress tunik yang dipadukan dengan black blazer itu mengesankan jika gadis itu terlihat formal tetapi santai. Boots black itu pun membuat wanita itu tinggi beberapa senti menter.
Vio segera mengambil satchel bag hitam itu dan segera mengeluarkan dirinya dari kamar. Kakinya mulai melangkah dengan cepat menurunkan dirinya pada lantai pertama. Tangannya memakaikan sunglasses aviators pada matanya.
"Miss Rini, titip Logan sebentar ya." Kata Vio.
"Nyonya mau kemana?"
"Aku harus pergi sebentar. Logan masih di kamar bersama Argan."
"Baik, nyonya."
Vio pun segera melangkahkan kakinya pergi dari rumah tersebut.
*
Vio memasuki sebuah ruangan, wanita itu mendudukkan dirinya pada salah satu bangku. Matanya terus fokus melihat sebuah layar yang menampakkan sebuah video. Seorang wanita tengah berbicara di sana.
"Korban yang selamat hanya ada tiga, aku, Arya Gavino, dan anaknya. Saat itu aku aku, bersama Arya Gavino sedang mengemudi, lalu dia justru yang menyelamatkanku. Dia bahkan menelphone ambulan, aku dengar suaranya." Suara wanita itu yang keluar pada video di layar.
"Kecelakaan itu murni karena sabotase seseorang. Dia, Viona Gavino. Istri dari Arya Gavino, dia yang melakukan kecelakaan ini. Aku lihat karena dia yang mengemudi. Aku juga melihat dia membawa kakak ipar saya dan anak Arya Gavino." Jelasnya.
Video pun berakhir, semua orang saling berdiskusi. Lain dengan Vio yang terus duduk diam di bangkunya sembari menatap seorang pria yang tengah duduk di tengah ruangan.
Lama mereka saling berbincang, akhirnya seorang hakim pun mulai berbicara. "Arya Gavino dinyatakan bebas pada hari ini." Ketukan palu pun di pukul dengan keras.
Setelah itu, acarapun selesai. Pria itu bangki berdiri, matanya mencari keberadaan seorang wanita yang sangat ingin ia temui. Chareline Violette, ia masih duduk di bangkunya. Wania itu mulai bangkit dari duduknya dan berjalan menghampiri pria itu.
"Selamat, ayah."
"Thankyou, my daughter. Akhirnya ayah bisa menghirup udara segar."
"Vio senang ayah sudah bebas."
"Apa kamu yang membuka kasusnya?"
"Iya ayah, Vio sudah bilang, Vio mau ayah dapat keadilan. Ayah nggak bersalah."
"Lalu, sidang ini?"
"Ah, Vio juga kaget dengan telephone seseorang malam tadi. Katanya sidang ayah dibuka hari ini."
Arya menghela nafasnya, ia terbingung dengan siapa yang membuka sidang pada hari ini. Tentunya, ia berpikir adalah wanita yang berada di dalam video, Clara.
"Ayo kita pulang." Ajak Arya Gavino.
"Ayah, apartemen sudah Vio jual." Kata Vio. Raut wajahnya menyesal. "Em, ayah nanti tinggal dengan Vio saja atau nanti Vio carikan apartement untuk ayah. Vio ada tabungan dan nanti sisanya Vio bisa pinjam dengan Argan."
"Tidak perlu sayang, ayah bisa cari tempat tinggal sendiri."
"Nggak, Vio nggak mau jahat sama ayah lagi."
"Tinggallah dengan kami." Kata seorang pria yang sudah berdiri di belakang Vio. "Tinggal dengan kami saja, ayah."
Ucapan yang terlontar di bibir Argan membuat Vio dan Arya pun terheran-heran. Pria itu memanggil Arya Gavino, seorang yang ia masukkan kedalam sel tahanan itu kini di panggil oleh Argan dengan sebutan Ayah.
"Tidak, ayah nggak mau merepotkan kalian."
"Kalau ayah tidak mau, ayah boleh tinggal di apartemenku saja." ujar Argan.
"Tidak apa-apa, apartemennya sudah lama tidak di pakai dan tidak jauh dari rumah kita juga, nanti sesekali ayah bisa jenguk kita." Lanjut Argan.
"Thankyou atas kebaikanmu, Argantha Liem."
"Sekarang aku menantu ayah, jangan formal denganku. Rasanya jadi canggung."
"Iya ayah, ngobrol biasa saja, kan ayah hampir seumuran sama Argan."
"Beda Vio." Timpal Argan.
"Hampir."
Arya tertawa melihat Vio yang terus menggoda suaminya. Argan yang terlihat kesal dan Vio yang terus menampakkan senyum-senyumannya.
*
End
*
[24-10-2023]
KAMU SEDANG MEMBACA
Your Daddy is Mine
RomansaSebelum membaca, harap follow dulu. Thankyou🧡 --- Skandal sebuah foto yang terus beredar di sosial media itu membuat kehebohan di SMA Golden. Kemunculan foto itu tidak dapat dibantah lagi oleh Chareline Violette. Terpampang jelas wajah gadis itu da...