Ana-Maria Francise Taranu adalah seorang gadis muda penuh mimpi dari sebuah negara kecil di Eropa Timur yang bernama St. Monty. Demi impian dan cintanya, ia mengikuti sang kekasih untuk bekerja di sebuah negara eksotis berbentuk kerajaan di Timur Te...
Bab 68-69 sudah update di Karyakarsa ya. Bab inimengandungadegan 21+ ya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Luv, Carmen
_______________________________________
Prev:
'Benarkahitu yang kau inginkan?'
....
Tapi ada alasan lain kenapa Zayyeed tidak langsung menggantung pria itu.
"Kalau kau mati, bukan berarti menjamin tidak akan ada Bruce Landon selanjutnya. Saat ini, kau lebih berguna bagiku dalam keadaan hidup."
Bruce membuang muka lalu mendengus. "Sudah kubilang, i don't have anything to say. Aku tidak tahu apa yang kalian inginkan!"
Zayyeed mengangguk. Lalu mulai berjalan mondar-mandir selama beberapa saat. Bruce ketakutan. Tapi bukan pada dirinya. Setelah beberapa saat, ia kembali menghadap pria itu.
"Kau tahu, awalnya kupikir Bruce Landon hanya semacam nama samaran. Tapi rupanya itu benar-benar nama aslimu, identitas barumu yang diberikan karena kau berjasa pada pemerintahmu. Di masa lalu, kau adalah Tommy Brown, ahli perakit bom yang terjebak dalam dunia teroris tapi karena jasamu menumpaskan terorisme, kau diberikan kesempatan kedua. You brought your mom and your brother with you to start a new life. Kau kemudian bahkan menerima pekerjaan di St. Monty. How did they find you, Bruce?"
"The same way you find me, i think."
Zayyeed menghela napas pelan sebelum melanjutkan. "Mengapa kau lalu setuju bekerja untuk mereka? Mengapa menghancurkan kesempatan kedua yang susah payah kau dapatkan? Apa mereka mengancanmu?"
Bruce hanya diam.
"Aku ragu mereka mengancammu. Mereka menawarkan jumlah yang fantastis, bukan? Dan kau pikir, aku akan menerimanya, untuk terakhir kalinya, hanya kali terakhir lalu aku bisa menjalani hidup yang aku impikan, bebas dari masalah keuangan. Apakah seperti itu, Bruce?"
"Apa mengetahui motifku bisa membantu Anda melacak siapa pelaku sebenarnya?"
Zayyed menggeleng lalu mendekati pria itu. Ia berusaha untuk tak mematahkan rahang Bruce saat ia mencengkeram rahang pria itu dan mendongakkannya kasar.
"No, it won't. Tapi aku hanya ingin mengerti bagaimana kau tega menjebak seorang wanita polos agar ikut bersamamu ke negaraku, merencanakan untuk menjebaknya sedari awal ketika kau memutuskan untuk menerima pekerjaan kotor itu."
Kali ini Bruce mengerjap. "Anda... Anda berbicara tentang Ana-Maria?"
Cengkeraman Zayyeed mengetat. "Mengapa kau harus menjebaknya? Apa kau tahu apa yang harus dilalui wanita malang itu karena ulahmu?"
