New Year... ga kerasa udah 2020 yaa, ini updatean pertama di tahun ini, semoga masih menungu. Jangan lupa tinggalin vote dan komennya ya ^^
Dan ada ebook terbaru saya di Playstore yaa >•< bagi penggemar TTAK dan mid east, silakaan, ketik : totameaking ATAU carmen labohemian.
Happy reading, btw
Luv,
Carmen___________________________________________________
Sungguh! Pria itu memang sangat, sangat menyebalkan! Kenapa dia selalu ada di tempat yang salah?
"Lepaskan aku!"
Sessat, dalam kekesalannya, Ana-Maria lupa bahwa ia sebenarnya dalam misi melarikan diri, sampai pria itu mengingatkannya.
"Supaya kau bisa lari lagi? Tolol sekali, Hanaa. Kau pikir seberapa jauh kau bisa lari dariku? Lagipula, apa kau berpikir karena tidak ada penjagaan ketat di Istana Harem oleh para pengawal, maka mereka tidak akan tahu kau melompati tembok istana? That's an insult for my kingdom, Hanaa."
Oke, mungkin saja ia akan tertangkap ketika melompati tembok ini, bisa jadi ia tidak menyadari adanya menara pengawas atau apapun itu, namun hal tersebut tidak menjelaskan keberadaan pria itu, di sini, di waktu yang begitu pas dan menangkapnya basah.
"Itu tidak menjelaskan kenapa kau bisa berada di sini!" sembur Ana-Maria, sambil mendorong dada pria itu sia-sia. Dada itu sekokoh tembok di balik pakaian berat berlapis tersebut.
"Oh, Hanaa, di situlah kau salah. I have my eyes on you. Everywhere," jawabnya misterius.
Dan jawaban itu berhasil membuat Ana-Maria mematung terdiam.
Pria itu memiliki mata-mata di sekeliling Ana-Maria?
Pengetahuan itu mengejutkan Ana-Maria. Bodohnya dia, sampai-sampai ia tidak pernah memikirkan kemungkinan tersebut. Siapa? Siapa mata-matanya? Nahla? Tidak mungkin. Azra? Tidak mungkin. Atau mungkin Fatima? Tidak. Oh Tuhan... bisa jadi semua orang.
Ana-Maria pasti cukup terguncang sehingga ia tidak sadar bahwa raja sialan itu sudah berjalan sambil menggendongnya, kini mereka sudah memutar dan mencapai dasar tangga. Ana-Maria bergerak kasar ketika memaksa pria itu menurunkannya, namun dia malah melangkah mantap menaiki tangga.
"Jangan banyak bergerak kalau kau tidak ingin aku menjatuhkanmu. Kau itu berat, belum lagi barang bawaanmu," komentar pria itu walau napasnya terdengar teratur meski tangga melingkar itu cukup curam dan tinggi. Ngeri, Ana-Maria memejamkan mata dan pasrah. Tapi hatinya mendumel. Berat? Ia sama sekali tidak berat. Namun ketika merasakan ayunan yang membuatnya seolah melayang, Ana-Maria buru-buru memeluk leher pria itu dan merapatkan tubuhnya, lalu berpura-pura tuli saat menangkap kekehan berat pria itu.
Masa bodoh saja! Ini perkara hidup dan mati. Ia tidak bisa membayangkan dirinya jatuh ke bawah.
Mungkin sebenarnya singkat, tapi Ana-Maria merasa pria itu menaiki anak tangga yang tak ada habisnya. Ia baru berani membuka mata ketika pria itu bergumam rendah di atasnya. "Mau sampai kapan berpura-pura takut seperti itu? Kau suka kugendong, ya?"
KAMU SEDANG MEMBACA
The Sheikh's Love-Slave
RomantikAna-Maria Francise Taranu adalah seorang gadis muda penuh mimpi dari sebuah negara kecil di Eropa Timur yang bernama St. Monty. Demi impian dan cintanya, ia mengikuti sang kekasih untuk bekerja di sebuah negara eksotis berbentuk kerajaan di Timur Te...