Bab 57A

4.9K 551 16
                                    

Happy reading, semoga suka.

Yang mau baca duluan, bisa ke Karyakarsa ya. Bab 89 sudah update, baca bab satu ini, selow aja ya, jangan dibawa kesal. It will be worth eventually, in the end, hahaha...

Kalau mau gampang cari di Karyakarsa, langsung search aja : carmenlabohemian   - nanti kalian cari di seri The Sheikh's Love Slave seperti cover di bawah. Enjoy

 Enjoy

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Luv,

Carmen

______________________________________________________________________________

Ada sebagian dari diri Ana-Maria yang tidak percaya bahwa ia benar-benar sudah menyerahkan dirinya, pada seorang pria asing yang bahkan bukan kekasihnya. Ia pasti gila karena bahkan dengan Bruce sekalipun, Ana-Maria belum pernah bersedia.

Lalu apa yang berbeda?

Mungkin kau hanya tidak sadar kau sedang jatuh cinta.

Tidak, itu tak mungkin. Ana-Maria sudah pernah merasakan cinta. Dan hal baik apa yang didapatkannya dari itu? Pengkhianatan. Seperti ini lebih baik. Ia tidak akan munafik. Zayyeed adalah pria tampan yang penuh kharisma dan Ana-Maria sudah lelah berusaha menolak pesona pria itu. Mungkin akan ada penyesalan nantinya tapi selama ia menjaga hatinya dengan baik, tak mungkin pria itu bisa menyakitinya seperti halnya Bruce menyakiti cinta dan kepercayaan Ana-Maria. Dan satu lagi, seks mereka luar biasa. Seks? Iya, hanya seks. Hubungan intim antara pria dan wanita dewasa. Tak ada gunanya menjaga dirinya untuk pria yang dicintainya, Ana-Maria baru sadar akan hal itu, lebih baik menikmati saat-saat ini.

Jadi kau menikmatinya, bukan?

Ana-Maria menatap Zayyeed yang sudah terlelap lebih dulu. Well, tidak bisa dipungkiri. Kenyataannya, ia memang menikmatinya. Dan Ana-Maria tak keberatan berbagi ranjang dengan pria itu. Tapi ia bersungguh-sungguh, selama Zayyeed tak mengkhianati kepercayaannya dan menyentuh wanita lain, ia tak keberatan berbagi nikmat dengan Zayyeed. Ana-Maria kembali bergetar ketika otaknya kembali kepada kejadian beberapa saat lalu, bukan saja ia tak menyesal telah kehilangan keperawanannya, Ana-Maria bahkan tak keberatan untuk mengulanginya lagi. Nikmat yang tak pernah ia rasakan itu membuat tubuhnya berdenyut puas sekaligus tak puas. Zayyeed... pria itu tak mengada-ada. Setelah kali pertama, Ana-Maria sekarang menginginkan lebih dan lebih...

Wajahnya pasti merah padam. Jadi ia bersyukur pria itu tak melihatnya. Ia bergelung sedikit lebih dekat, berusaha mencari kehangatan dari tubuh besar itu dan kalau tadi Ana-Maria berpikir ia tak sanggup memejamkan mata, maka ia salah. Ia terlelap dengan cepat, tertarik masuk dalam dunia mimpinya yang dipenuhi banyak gambaran erotis.

Ana-Maria mungkin masih bermimpi ketika ia merasakan sentuhan pria itu di wajahnya, di lengannya bahkan di punggung telanjangnya. Ia bergerak pelan di dalam tidurnya, menggumam kecil dan mendesah halus. Tapi sentuhan itu rasanya terlalu nyata dan Ana-Maria tak ingin terbangun. Ia tak ingin sentuhan itu berhenti.

Lalu ciuman yang sangat ringan ditempelkan di bahu Ana-Maria dan ia menggeliat pelan. Tidak hanya sampai di situ, ciuman itu tak berhenti di sana, tapi merayap naik hingga ke sisi lehernya. Lidah yang basah membuatnya menggeliat kembali dan sensasi menggelitik itu memenuhi Ana-Maria, terutama di bagian bawah perutnya.

"Zayyeed..."

Bahkan di dalam tidurnya, ia memanggil pria itu. Ana-Maria berusaha menggapai pria itu.

"Kau sudah merindukanku?"

Bahkan di dalam mimpinya, pria itu masih saja mesum dan penuh rayuan maut. Tapi entah kenapa, Ana-Maria ingin tersenyum. Pria itu memang perayu tapi kata-katanya selalu membuat Ana-Maria bergetar, apalagi sentuhannya, terlebih lagi ciuman pria itu. Ia kembali menggeliat pelan saat di dalam mimpinya, pria itu kembali menggosokkan dirinya. Ingatan Ana-Maria kembali lagi. Oh ya, pria itu memang besar dan keras tapi ketika berada di dalam tubuhnya, saat Zayyeed bergerak kuat dan dalam, sesak yang dirasakan Ana-Maria pelan-pelan berubah menjadi kenikmatan.

"Hmmm..."

"Kau ingin aku berada di dalam dirimu lagi,Hanaa?"

The Sheikh's Love-SlaveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang