Bab 57B

5.5K 565 12
                                    

Mature Scene 21+

Happy reading, semoga suka.

Yang mau mau baca cepat, boleh silakan langsung ke Karyakarsa, sudah update sampai bab 90 ya, cari aja di bagian seri, semua bab perbab ada di sana.

Yang mau mau baca cepat, boleh silakan langsung ke Karyakarsa, sudah update sampai bab 90 ya, cari aja di bagian seri, semua bab perbab ada di sana

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Luv,

Carmen

______________________________________________________________________________

"Aah..."

"You're so responsive," bisik Zayyeed lagi dan Ana-Maria merasakan tangan pria itu menyelinap turun untuk menyentuh perutnya dan terus turun hingga mengusap paha-paha telanjangnya.

"So warm and soft and ready," bisiknya lalu sengaja naik untuk menyapu kewanitaan Ana-Maria.

"Oh!"

Zayyeed berada di atasnya, berat tubuh pria itu terasa nyaman menekannya. Bibir Zayyeed kembali meneruskan penjelajahan, setelah menempelkan ciuman ringan di telinga Ana-Maria, bibir hangat pria itu berpindah ke pelipisnya lalu turun ke ceruk lehernya. Tangan pria itu masih menetap di sekitar kewanitaannya, bergerak mengusap dan menekan ringan. Ciuman Zayyeed pelan, sentuhannya juga ringan, sehingga Ana-Maria mulai menginginkan lebih.

Ia melepaskan helaan lega ketika Zayyeed mulai mengisap lehernya lalu kulit bahunya, menggigit kecil lalu mengisap lagi dengan mulut hangatnya sebelum lidah pria itu menari di atas kulitnya.

Ana-Maria bisa merasakan senyum pria itu di atas kulitnya tatkala ia mengerang halus. Gabungan tangan dan mulut pria itu mulai membuatnya lepas kendali. Tidak cukup sampai di sana, Zayyeed meningkatkan permainan. Mulutnya berpindah pelan ke bawah lalu menetap di salah satu puncak dada Ana-Maria.

Kejut menyenangkan itu mengisi tubuh Ana-Maria saat Zayyeed mulai mengisap.

"Oohh... Zayyeed..."

Mungkin karena Ana-Maria memanggil nama pria itu, Zayyeed semakin bersemangat. Mulut pria itu memberi Ana-Maria apa yang diinginkannya. Hisapan mulut Zayyeed kuat dan dalam, lidahnya menari dengan ahli, kepalanya bergerak dari satu puncak ke puncak yang lain, mencium dan mengulum tanpa henti sehingga Ana-Maria larut dalam buaian nikmat.

Ciuman Zayyeed lalu berkelana turun, di antara ciuman lembut dan hisapan bertenaga, dia mengirimkan sinyal gairah tanpa perlu kata-kata dan tubuh Ana-Maria langsung menangkapnya.

Lalu Zayyeed berhenti di antara kedua kaki Ana-Maria dan napas hangat pria itu berhembus di atas kewanitaannya.

"Oh Hanaa... you're so beautiful here."

Ana-Maria menggelinjang pelan saat lidah Zayyeed menyentuh bibir kewanitaannya. Ia tersentak dan desahan berat keluar dari bibirnya.

"Ooohh..."

Ana-Maria merasakan jari-jari pria itu membuka dan lidah panjang Zayyeed kemudian menyelinap masuk ke dalam kehangatan basahnya.

"Oohhh... ohhh.. ahh..."

Ana-Maria berusaha menggigit bibirnya untuk menahan desahan keras keluar dari mulutnya walau hal itu tak terlalu berhasil. Tepat ketika Ana-Maria berpikir ia tak sanggup lagi menerima lebih banyak, pria itu bergerak naik. Ana-Maria bisa menangkap napas kasar Zayyeed lalu ia merasakan kejantanan pria itu menyelinap ke dalam dirinya.

"Oohhh!"

"Tetap tutup matamu," perintah Zayyeed serak dan Ana-Maria mematuhinya.

Pria itu lalu mulai bergerak pelan dan Ana-Maria kemudian merasakan kembali mulut pria itu di dadanya, mengecap pelan dan berirama selaras dengan gerakan tubuh bawahnya yang sedang bergerak keluar masuk dari dalam tubuh Ana-Maria.

Kemudian Zayyeed meningkatkan irama dan kecepatannya, menambah kekuatannya saat dia menghunjam semakin cepat dan liar dan mulutnya meninggalkan dada Ana-Maria.

Kekuatan Zayyeed membuat Ana-Maria kewalahan. Tatkala ia berpikir telah mencapai titik di mana ia akan meledak menjadi jutaan keping, ia bisa merasakan pria itu memenuhinya. Gerungan hebat keluar dari mulut Zayyeed saat pria itu meledak ke dalam dirinya dan mengisi Ana-Maria dengan cairan panasnya dan Ana-Maria ikut terjun dalam badai nikmat itu. Erangannya dan erangan Zayyeed bercampur satu, memenuhi kamar tersebut.

Saat tubuh dan pikiran Ana-Maria kembali normal, ia merasakan pria itu menarik tubuhnya. Ana-Maria membuka mata dan pria itu muncul dalam bidang pandangnya - tampan, jantan dengan mata hitam dalam yang kini selalu membuat tubuh Ana-Maria berdenyut. Pria itu lalu menempelkan kecupan di dahi Ana-Maria yang lembap sebelum kembali menatapnya.

"Selamat pagi, Hanaa. Bagaimana tidurmu tadi malam? And do you like my wake up call?" tanya pria itu serak.

Bibir pria itu tertarik membentuk senyuman dan Ana-Maria berpikir bahwa ia tak pernah melihat pria yang seseksi dan semenawan ini. Zayyeed is something. And how was the wake up call? Ia bersemu merah tapi memutuskan untuk menjawabnya.

"Not bad. Pratice makes perfect."

Senyum Zayyeed berubah menjadi tawa dalam. Saat menatap Ana-Maria lagi, ia menangkap kilat binar di kedua mata hitam itu. "Oh ya, Hanaa. I intend to do so. Kita bahkan bisa tinggal di tempat tidur sepanjang hari ini jika kau mau."

The Sheikh's Love-SlaveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang