Happy Weekend and Happy Reading
Jangan lupa meninggalkan jejak.
Luv,
Carmen
---------------------------------------------------------------------------------------------------
Ini tidak mungkin. Ini tidak mungkin terjadi padaku.
Ana-Maria duduk meringkuk di sudut penjara, sesekali terisak ketika perih di punggungnya menggosok dinding penjara yang dingin dan keras. Ia tidak lagi peduli bahwa ia memeluk kedua lututnya dengan protektif dan terisak seperti anak kecil atau bahwa penampilannya berantakan dengan wajah sembap dan rias wajah yang berantakan. Kepalanya sakit berdenyut, rasanya lebih sakit dari punggungnya yang dicambuk, begitu sakit hingga ia kemudian muntah di tepi tempat duduknya. Oh, ia tidak peduli lagi.
Ini pasti mimpir buruk, iya kan?
Ana-Maria menekan kedua pelipisnya yang berdenyut gila dan menyembunyikan wajahnya di antara kedua lutut. Sebenarnya, kepalanya sudah nyaris pecah sehingga ia tidak bisa lagi berpikir. Tapi kalimat itu terus berulang di dalam benaknya. Apa yang sebenarnya telah terjadi? Apa yang terjadi? Ya Tuhan, ia terisak semakin keras ketika pertanyaan yang terus berulang itu menggema seperti teriakan di dalam kepalanya.
Apa yang sudah terjadi? Kenapa ia ditangkap dan dituduh sebagai teroris?
Pasti ada kesalahan besar, iya kan? Para pria jahat dan sangar yang menodongkam senjata dan lalu memasukkannya ke dalam penjara mengerikan ini pasti sudah membuat kesalahan. Ana-Maria bukan teroris dan ia tidak mengerti satupun kata-kata pria kejam yang telah mengangkat cambuknya ke atas Ana-Maria.
'Katakan, apa hubunganmu dengan Shamoun?'
Ana-Maria tidak mengenal Shamoun. Tapi pria itu tidak tampak percaya.
'Bohong! Kau kurir yang menyerahkan bom itu. Jangan berani-beraninya berbohong kepadaku, Wanita Muda.'
Tapi Ana-Maria benar-benar tidak mengenal Shamoun. Pria itu Mr. Fayed, staf kementerian, mereka sudah membuat kesalahan besar. Berkas itu tidak berisi bom, tapi makalah dan jurnal, proposal, tumpukan penelitan yang dilakukan oleh Bruce. Ia yakin sekali itu yang dikatakan Bruce, jadi bagaimana mungkin berkas itu bisa berisikan bom.
'Siapa itu Bruce?!'
Saat itu, untuk sejenak, Ana-Maria terdiam. Sebagian dari dirinya menyesali perkataannya. Ia sudah terbenam dalam lumpur pekat yang mencekik dan menyebut nama Bruce hanya akan membuat pria itu ikut tercebur dalam lubang yang sama. Tapi tentu saja, ia tidak bisa mengarang kebohongan karena itu akan membuatnya tampak semakin bersalah. Ya, ini berkas yang diberikan Bruce padanya, tapi Ana-Maria percaya seratus persen bahwa entah bagaimana, seseorang telah menukar berkas dokumen asli yang dipersiapkan Bruce dengan berkas yang tadi diserahkannya. Hanya itu alasan yang paling masuk akal, jadi itulah yang dikatakannya pada pria berwajah sangar tersebut.
'Apa katamu?'
Ana-Maria terus mengulanginya. Seseorang telah menjebak mereka. Seseorang telah menjebak Bruce dan menukar berkas yang seharusnya diserahkan pria itu. Ia tidak bersalah. Ia ingin berbicara dengan seseorang yang bisa membantunya, ia menginginkan haknya untuk mendapatkan nasihat hukum. Ana-Maria terus memohon dan pria itu kemudian mengayunkan kembali cambuknya. Suaranya yang keji dan penuh amarah membuat Ana-Maria tidak kuasa menahan air matanya. Rasa takut itu seolah membunuhnya pelan ketika suara berat pria itu bergema dalam ruang tertutup tersebut.
'Jangan main-main denganku, Wanita Muda. Kau tidak akan mendapatkan apapun, mengerti? Pemerintahmu tidak memiliki hubungan diplomasi dengan kami dan kau sendirian tanpa bantuan. Sekarang, kalau kau ingin hidup beberapa lama lagi, katakan padaku, siapa Bruce Landon? Apa dia yang mengatur pertemuan kalian? Di mana aku bisa menemukannya?'
![](https://img.wattpad.com/cover/171362510-288-k442091.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
The Sheikh's Love-Slave
RomanceAna-Maria Francise Taranu adalah seorang gadis muda penuh mimpi dari sebuah negara kecil di Eropa Timur yang bernama St. Monty. Demi impian dan cintanya, ia mengikuti sang kekasih untuk bekerja di sebuah negara eksotis berbentuk kerajaan di Timur Te...