Bab 53

5.8K 727 33
                                    

Happy reading, semoga suka.

Yang mau baca duluan, bisa ke Karyakarsa.
Cari: carmenlabohemian

Bagi yang tanya, di wattpad tetap lanjut kok, cuman di KK lebih cepat dan utk mature scenenya tidak dicut. But update tetap ada di wp ya, just be patient.

Jangan lupa vote dan komennya.

Enjoy

Luv,
Carmen

________________________________________

Ana-Maria mau tidak mau harus mengakui bahwa tempat ini memang sama menakjubkannya seperti kata-kata Zayyeed. Villa La Perle ini terletak di dataran yang agak tinggi, di pinggir kota Florence yang menawan. Seperti yang telah dijelaskan dengan bangga oleh Zayyeed ketika pria itu membawanya untuk berkeliling singkat, bangunan besar berlantai tiga ini didesain dengan gaya klasik dari zaman Reinassance.  Villa ini menyediakan pemandangan yang luar biasa, dengan satu menara tunggal yang membuat para penghuninya bisa naik ke atas menara untuk menatap dan menikmati pemandangan luar biasa itu. Kota Florence yang indah terpampang di hadapan mereka, dengan Menara Lonceng Giotto dan Kubah Brunelleschi yang terlihat jelas. Dan saat matahari mulai tenggelam seperti ini, pemandangan-pemandangan itu benar-benar seperti lukisan-lukisan dalam pigura emas.

Bukan saja lokasi Villa La Perle yang menakjubkan, atau desainnya yang klasik serta berseni, tapi Villa La Perle juga dikelilingi oleh tanah perkebunan yang luas, ada perkebunan anggur, pepohonan zaitun dan hutan kecil di area belakang villa. Villa itu sendiri dikelilingi oleh taman yang rindang, konsepnya begitu hijau sehingga ada kolam renang outdoor di tengah-tengah pepohonan dan taman, seperti danau indah di tengah hutan, lalu area lounge di mana seseorang bisa duduk sambil menatap ke bawah bukit untuk memandang hamparan Florence, kemudian ada dining area yang luas di tengah hehijauan tenang juga sebuah lapangan tenis. Sayangnya, hari sudah mulai gelap sehingga Ana-Maria harus melewatkan kesempatan untuk berkeliling properti luas ini dan melihat-lihat perkebunan ataupun sekadar berenang ataupun kegiatan lain di luar villa.

'But we can do it tomorrow, ' janji Zayyeed.

We? Dan entah kenapa, Ana-Maria berdebar dengan janji itu.

Di dalam villa, Ana-Maria bisa melihat bahwa walau tempat itu didesain untuk memberikan rasa nyaman pada penghuninya, tapi selera interiornya terlihat mahal. Seluruh ruangan di desain dengan elegan. Ia dengan mudah mendapati barang-barang antik dan lukisan-lukisan seni yang tergantung di dinding villa. Ana-Maria sudah berhenti menghitungnya sejak beberapa lama.

The Sheikh's Love-SlaveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang