WARNING!!
Cerita ini aku tulis dengan sebenar-benarnya tanpa meniru karya orang lain. Apabila ada kesamaan nama tokoh dan tempat itu murni ketidak sengajaan.
Tuangkanlah imajinasimu menjadi sebuah cerita tanpa melakukan Plagiarisme.
by Nayanka Arella
Selamat Membaca....
----
"Lo yakin mau nembak Deka?" tanya Jamine menatap Kara tidak percaya.
“Cowok berandalan yang enggak punya aturan itu?”
Bagaimana mereka tidak terkejut setelah mendengar Kara akan melakukan tindakan yang tidak terduga sama sekali. Menyatakan cinta pada sang pentolan sekolah bukan hal baik yang bisa Jasmine pikirkan sekarang ini.
Apalagi jika mengingat track rekord laki-laki bernama Zeusadeka Pantara Bulaleno itu. Akan sangat gila kalau sampai menyatakan cinta pada laki-laki seperti itu. Selain wajah tampan rasanya tidak ada yang bisa di banggakan.
Kara menatap wajah sahabatnya yang tampak tidak percaya. “Kenapa sih kalian kelihatan enggak percaya?”
“Dengar ya Kara, gue enggak bermaksud untuk melarang tapi cowok yang mau lo nyatakan cinta itu bukan cowok baik-baik.”
“Jangan pacaran sama dia, Kara! Dia bukan cowok baik yang punya dunia sama kaya lo.” Kali ini Kara bertambah kesal setelah mendapat teguran dari Aileen.
Kedua sahabatnya sangat jelas melihat kalau Kara tidak akan mendengar apa yang mereka katakan. Kara itu sangat bodoh kalau sudah menyangkut tentang Deka.
“Kalau Deka bukan cowok baik-baik terus kenapa Ai mau pacaran sama Raident? Mereka kan sahabatan jadi pasti sama-sama enggak baik.”
Brak!
Aileen menggebrak meja sambil menatap tajam ke arah Kara sebelum pergi tanpa mengucapkan sepatah kata pun. Tindakan Aileen itu mengundang banyak pasang mata yang tampak kebingungan melihat kepergian Aileen dengan wajah marah.
“Lo sih Kara!” Tunjuk Jasmine kepada Kara.
“Kok aku?”
Kara pergi begitu saja meninggalkan Jasmine menuju meja di mana Deka dengan teman-temannya sedang duduk. Jasmine hanya bisa menghela nafas dan membiarkan Kara melakukan apapun yang ingin di lakukannya.
Dari jauh Jasmine bisa melihat dengan jelas kalau Kara sedang melakukan hal gilanya. Banyak pasang mata yang menatap penasaran dengan apa yang di lakukan Kara dan tampaknya Jasmine harus mempersiapkan diri menahan malu melihat tingkah sahabatnya itu.
“Deka.” Panggil Kara berdiri di depan Deka dan teman-temannya.
Semua atensi tertuju pada Kara yang tersenyum ke arah Deka. Kantin yang semula riuh mendadak senyap tanpa suara. Semua orang menantikan apa yang akan terjadi selanjutnya.
Sementara itu Deka hanya diam menatap ke arah Kara tanpa mengeluarkan sepatah kata pun. Tatapannya meneliti sekeliling dan menyadari kalau sekarang semua mata tertuju ke arahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Shattered Dreams (END)
Teen Fiction𝙆𝙖𝙬𝙖𝙣𝙖 𝙍𝙖𝙝𝙚𝙣𝙖𝙯𝙪𝙡𝙖, 𝘴𝘦𝘰𝘳𝘢𝘯𝘨 𝘨𝘢𝘥𝘪𝘴 𝘤𝘢𝘯𝘵𝘪𝘬 𝘣𝘦𝘳𝘱𝘪𝘱𝘪 𝘤𝘩𝘶𝘣𝘣𝘺, 𝘩𝘢𝘳𝘶𝘴 𝘵𝘦𝘳𝘫𝘦𝘣𝘢𝘬 𝘥𝘢𝘭𝘢𝘮 𝘩𝘶𝘣𝘶𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘵𝘪𝘥𝘢𝘬 𝘴𝘦𝘩𝘢𝘵 𝘣𝘦𝘳𝘴𝘢𝘮𝘢 𝘱𝘦𝘯𝘵𝘰𝘭𝘢𝘯 𝘑𝘢𝘺𝘢 𝘕𝘶𝘴𝘢, 𝙕𝙚𝙪𝙨𝙖𝙙𝙚𝙠�...