Happy reading....
----
Selama berjalan di lorong koridor Kara merasa tidak nyaman dengan semua tatapan yang tertuju pada dirinya. Apalagi Kara mengenakan seragam yang lebih ketat dari biasanya, di tambah dua kancing atas yang di biarkan terbuka.
Kara juga memakai rok yang hanya menutup setengah pahanya. Penampilan Kara yang seperti itu tentu saja menjadi pusat perhatian. Karena sebelumnya Kara selalu mengenakan pakaian yang rapi dan sopan.
“Serius ini, Kara?” Jasmine menatap Kara dengan tatapan tidak percaya.
Jasmine menggelengkan kepalanya tidak habis pikir. “Badgirl? Seriously?”
Kentara sekali Kara tidak nyaman dengan seragam yang di kenakannya sekarang. Kara tampak kesulitan berjalan, apalagi saat hendak duduk karena rok itu semakin pendek.
“Lo terlihat enggak nyaman Kara. Mau gue teman-in ganti?” tanya Jasmine.
“Aku nyaman kok.” Ucap Kara sambil membenarkan roknya. Jasmine menatap dengan tidak yakin. “Okay.” Setelah itu Jasmine duduk menuju mejanya sambil sesekali melirik ke arah Kara.
Jujur saja Kara gugup dan tidak sabar untuk menunjukkan penampilan barunya kepada Deka. Tanpa sadar bibir Kara mengukir senyum membayangkan reaksi Deka melihat dirinya.
Selain itu Kara juga gugup karena menyadari kalau semua orang di kelas ini melihatnya secara terang-terangan. Mereka semua pasti tidak menyangka perubahan Kara yang begitu tiba-tiba.
Atensi Kara teralih setelah melihat Aileen masuk ke dalam kelas mengenakan cardingan berwarna merah muda yang senada dengan jepit rambut yang di pakai Aileen. Rambut Aileen juga di biarkan ikal di bagian bawah.
Puas meneliti penampilan Aileen, kini giliran Jasmine yang menjadi pusat perhatian Kara. Rambut Jasmine di cepol dengan beberapa poni yang di biarkan. Seragam Jasmine tergolong standar, tidak sempit ataupun kebesaran tapi roknya memang lebih pendek dari ukuran siswi lainnya.
Perbedaan yang cukup kentara antara Kara, Aileen dan Jasmine adalah sepatu yang di kenakan. Jasmine lebih mencolok dengan menggunakan angkle boots warna hitam berpadu kaus kaki hitam yang menutup seperempat kaki.
Sejak awal memang hanya Kara yang berpenampilan paling biasa di antara mereka bertiga. Awalnya Kara tidak berpikir kalau itu sebuah masalah sampai kejadian seminggu yang lalu.
Tidak ada satu pun yang memperhatikan dirinya, padahal saat itu Kara duduk di samping Deka yang statusnya orang nomor satu di Bruiser.
Sejak hari itu Kara memutuskan untuk berpenampilan mencolok agar dirinya menjadi pusat perhatian dan tidak akan ada siapapun yang mengacuhkannya.
Selain itu Kara juga ingin merasa pantas berdiri di samping Deka. Kara ingin semua orang berpikir kalau mereka berdua pasangan yang serasi.
Kara tersenyum lalu melambaikan tangan. “Ai!” panggil Kara.
Kening Aileen tampak berkerut saat melihat penampilan Kara. Aileen tidak dapat menyembunyikan keterkejutannya melihat Kara memakai seragam sempit dan super ketat.
Aileen mengalihkan tatapannya menuju Jasmine. Tampak Jasmine hanya mampu menggelengkan kepala dengan raut wajah pasrah. Aileen duga, ada yang tidak beres dari Kara.
“Lo dan seragam ini, serius Ra?” Kara mengangguk dengan semangat. “Cantik kan Ai?” tanya Kara tersenyum.
----
Malam itu, gazebo rumah Deka tampak ramai oleh teman-temannya. Si pemilik rumah tampak asyik tertawa dengan perempuan seksi di sampingnya.
Jangan lupakan tangan Deka yang merangkul mesra pinggang perempuan itu. Keduanya terlihat sudah saling mengenal lama dan akrab satu sama lain.
KAMU SEDANG MEMBACA
Shattered Dreams (END)
Teen Fiction𝙆𝙖𝙬𝙖𝙣𝙖 𝙍𝙖𝙝𝙚𝙣𝙖𝙯𝙪𝙡𝙖, 𝘴𝘦𝘰𝘳𝘢𝘯𝘨 𝘨𝘢𝘥𝘪𝘴 𝘤𝘢𝘯𝘵𝘪𝘬 𝘣𝘦𝘳𝘱𝘪𝘱𝘪 𝘤𝘩𝘶𝘣𝘣𝘺, 𝘩𝘢𝘳𝘶𝘴 𝘵𝘦𝘳𝘫𝘦𝘣𝘢𝘬 𝘥𝘢𝘭𝘢𝘮 𝘩𝘶𝘣𝘶𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘵𝘪𝘥𝘢𝘬 𝘴𝘦𝘩𝘢𝘵 𝘣𝘦𝘳𝘴𝘢𝘮𝘢 𝘱𝘦𝘯𝘵𝘰𝘭𝘢𝘯 𝘑𝘢𝘺𝘢 𝘕𝘶𝘴𝘢, 𝙕𝙚𝙪𝙨𝙖𝙙𝙚𝙠�...