Hai semuanya...
Gimana nih kabar kalian?
Masih setia sama cerita CS kan?Aku mau kasih tahu kalian kalau CS akan segera sampai puncak dari semua permasalahannya. Kalian mau gimana nih puncak konfliknya?
Btw, aku udah tahu mau buat konfliknya seperti apa. Tapi aku mau lihat dari sudut pandang kalian.
Kira-kira nih, sama gak konflik yang aku rencanakan sama yang kalian pikirkan.
Udah sih gitu aja, bye...
Selamat membaca....
----
Selama sang pemilik apartemen belum pulang, Kara menggunakan kesempatan itu untuk menggeledah seluruh isi apartemen kekasihnya.
Namun, lagi-lagi Kara tidak bisa mengabaikan lukisan itu. Terasa ada semacam magnet yang membuat Kara tidak bisa mengalihkan perhatiannya. Seolah-olah ada rahasia besar di balik lukisan tersebut.
"Lukisan apa ini sebenarnya?" tanya Kara.
Entah dorongan dari mana tapi akhirnya Kara menurunkan lukisan itu dari dinding. Rasa penasaran Kara semakin menjadi saat melihat ada kunci yang tersembunyi di belakang lukisan itu.
"Kunci?"
Kara kembali meletakkan lukisan itu di dinding setelah mengambil kuncinya. Kara bergegas masuk ke dalam kamar untuk mencari laci yang bisa di buka dengan kunci temuannya.
"Yang mana, ya?" tanya Kara pada dirinya sendiri.
Sebagai permulaan, Kara memulai dengan laci yang paling dekat dengan ranjang tapi sayangnya semua laci itu terbuka dan tidak ada yang mencurigakan di dalamnya.
Kara pindah pada meja yang terledak di pinggir jendela tapi hasilnya tetap nihil. Tidak ada satu pun laci yang cocok dengan kunci yang ia temukan.
Tapi Kara sudah bertekad dan ia tidak akan mundur semudah itu. "Laci yang mana sih?" Kara hampir kehabisan stok kesabaran saat tidak kunjung menemukan apa yang di carinya.
Melihat lukisan dan kunci itu membuat Kara yakin kalau ada rahasia besar yang tersembunyi. Untuk sejenak Kara memilih duduk guna mengusir lelahnya.
Saat tengah duduk sambil mencoba berpikir, tanpa sengaja pandangan Kara tertuju pada lemari milik Deka. Lemari yang belum pernah ia lihat sama sekali isinya.
Kara bangkit dari duduknya lalu melangkah pelan menuju lemari itu. Kara meneguk air liurnya susah payah saat tangannya sudah menyentuh gagang lemari itu. Perlahan Kara menariknya untuk menuntaskan rasa penasarannya.
Sekilas tidak ada yang aneh dari isi lemari itu selain pakaian. Tapi firasat Kara mengatakan kalau ada sesuatu yang bisa di temukannya.
Kara mulai mencari perlahan-lahan agar tidak membuat isi lemari itu berantakkan. Kara berseru senang saat melihat sebuah laci tersembunyi di dalam lemari itu. Ketika Kara memasukkan kunci itu dan memutarnya....
Laci itu terbuka.
"Akhirnya..." seru Kara merasa bahagia
Tidak pernah Kara duga kalau ia bisa menemukannya secepat ini. Apakah dengan begini misi Kara mencari tahu tentang kekasihnya akan selesai? Kara harap begitu.
Senyum di wajah Kara mengembang saat mengeluarkan sebuah kotak dari dalam laci itu. Namun, saat kotak itu benar-benar terbuka senyum Kara luntur dan raut wajahnya berubah suram.
KAMU SEDANG MEMBACA
Shattered Dreams (END)
Teen Fiction𝙆𝙖𝙬𝙖𝙣𝙖 𝙍𝙖𝙝𝙚𝙣𝙖𝙯𝙪𝙡𝙖, 𝘴𝘦𝘰𝘳𝘢𝘯𝘨 𝘨𝘢𝘥𝘪𝘴 𝘤𝘢𝘯𝘵𝘪𝘬 𝘣𝘦𝘳𝘱𝘪𝘱𝘪 𝘤𝘩𝘶𝘣𝘣𝘺, 𝘩𝘢𝘳𝘶𝘴 𝘵𝘦𝘳𝘫𝘦𝘣𝘢𝘬 𝘥𝘢𝘭𝘢𝘮 𝘩𝘶𝘣𝘶𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘵𝘪𝘥𝘢𝘬 𝘴𝘦𝘩𝘢𝘵 𝘣𝘦𝘳𝘴𝘢𝘮𝘢 𝘱𝘦𝘯𝘵𝘰𝘭𝘢𝘯 𝘑𝘢𝘺𝘢 𝘕𝘶𝘴𝘢, 𝙕𝙚𝙪𝙨𝙖𝙙𝙚𝙠�...