9. Awal Mula Kecurigaan

1.1K 27 0
                                    

Hallo semuanya!!
Deka dan Kara kembali lagi,
Jangan pernah bosan buat baca ya!!!

Tinggalakan jejak kalian melalui Vote, Coment, and Follow!!!!!!

Happy reading...

----

Kara bersama Aileen menuruni tangga sambil berbincang. Keduanya tampak seperti anak kembar karena memakai gaun panjang bertali spageti dengan rambut di kucir dua. Bedanya, Kara memakai gaun berwarna merah muda sedangkan Aileen memakai gaun berwarna biru langit.

“Boleh tanya gak, Ai?”

“Iya.” Anggukan Aileen membuat Kara tersenyum senang.

Meskipun begitu Kara tetap merasakan jantungnya berdebar kencang. Sebelum bertanya Kara lebih dahulu menarik nafas. “Ai sama Raident udah pacaran berapa lama?”

“Lupa.” Jawab Aileen dengan santai.

“Kalau tanggal jadiannya ingat?” Kara kembali menghela nafas saat Aileen menjawabnya dengan gelengan kepala.

Sekarang Kara jadi berpikir kalau ternyata pacaran ala Aileen dan Raident itu aneh. Kara jadi merasa ada hal yang sedang Aileen sembunyikan. Tidak tahu kenapa tapi cara Aileen menjawab memperlihatkan kalau dia tidak peduli dengan hubungannya.

Tapi Kara jadi bingung harus menyimpulkan apa. Antara Aileen yang tidak peduli dengan pertanyaannya atau Aileen yang tidak peduli dengan hubungannya bersama Raident.

Setelah menimbang beberapa hal, Kara memutuskan untuk bertanya sekali lagi.

“Dulu kan Aileen pernah sekolah di Bandung.” Kara menggantung ucapannya sembari menatap Aileen dari samping.

“Mungkin gak kalau Aileen pernah punya pacaran di sana?” tanya Kara.

Langkah Aileen berhenti tepat di dua anak tangga terakhir. Kara yang melihatnya jadi bingung dengan Aileen yang tiba-tiba saja terdiam.

Tiba-tiba saja Aileen memutar tubuhnya menghadap ke arah Kara yang berdiri di sampingnya. Aileen menatap Kara dengan intens selama sepuluh detik lalu kembali melanjutkan langkahnya menuruni tangga.

Tanpa menjawab dan tanpa berbicara sepetah kata pun, Aileen membiarkan Kara dengan rasa penasarannya.

Kara masih diam di tempat yang sama melihat punggung Aileen semakin jauh. Apa mungkin Aileen marah karena dia terlalu banyak tanya? Atau Aileen marah pada pertanyaannya? Pertanyaan yang ada di kepalanya hanya bisa Kara pendam. Karena pastinya Aileen tidak akan menjawabnya.

Untuk itu Kara memilih diam dan segera mengejar Aileen yang berada jauh di depannya.

Begitu masuk ke area dapur, Kara sedikit terkejut dengan banyaknya para pekerja. Kara menunduk malu dan segera menghampiri Aileen yang sedang menghampiri salah satu pelayan.

“Keluar yuk Ai!” ajak Kara dengan menarik baju Aileen.

Jujur saja Kara merasa terintimidasi berada di ruangan ini. Semua orang secara terang-terangan menatap ke arahnya. Dan Kara tidak nyaman dengan pandangan mereka semua.

Shattered Dreams (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang