8. Deka, Kara dan mobil

1.5K 27 0
                                    

Happy reading....

----

“Ah.. Capek banget.” Seru Kara berjalan keluar dari lapangan basket.

Kara berjalan sendirian karena Aileen dan Jasmine masih asyik berbincang di tengah lapangan. Kara tidak sanggup berdiri lebih lama lagi dengan panas yang menyengat.

Cukup lama Kara duduk di tribune sampai akhirnya Aileen dan Jasmine menghampirinya. Keringat Kara sudah kering tapi kedua sahabatnya itu tampak semakin berkeringat.

“Mau?” tawar Kara memberikan minuman miliknya.

Jasmine langsung saja meminum minuman itu sedangkan Aileen menolak dengan gelengan kepala.

Ketiganya berjalan beriringan menuju kantin tanpa berganti pakaian. Mereka masih mengenakan Jersey basket berwarna hijau tua.

Untung saja kantin tidak dalam keadaan terlalu ramai sehingga mereka bisa bersantai dengan tenang. Mereka berbaris di masing-masing stan jualan yang di inginkan.

Kara dan Jasmine lebih dulu duduk dengan membawa bakso serta minuman dingin yang sudah mereka beli. Duduk di meja paling ujung di dekat jendela menjadi pilihan mereka.

Tidak lama Aileen datang dengan sandwich dan jus melon yang tidak dingin. “Kok bisa sih, Ai enggak minum jus yang dingin?” tanya Kara.

Sejak pertama kali mereka bertemu, Aileen tidak pernah membeli minuman dingin setelah berolahraga. Aileen sendiri tidak pernah menjabarkan alasannya kepada mereka.

“Gak suka.” Jawab Aileen singkat.

Setelah itu tidak ada pembicaraan lagi di antara mereka karena masing-masing dari mereka sibuk dengan makanan.

Aileen jadi orang pertama yang menghabiskan makanan dan minumannya. Setelahnya perempuan itu asyik bermain hp dengan tersenyum sesekali.

Melihat hal itu, Kara dan Jasmine saling pandang dengan tatapan aneh. Tidak biasanya mereka melihat Aileen tersenyum hanya karena handphone.

Keduanya memutuskan untuk diam saja tanpa bertanya lebih. Takutnya Aileen bisa kehilangan mood bahagianya itu.

“Tumben banget lo banyak berkeringat pas main basket, Ra. Biasanya lo susah banget berkeringat.” Kara menggaruk rambutnya yang tidak gatal karena bingung.

“Terus, akhir-akhir ini nafsu makan lo juga berkurang dari biasanya. Lo diet?” tanya Jasmine yang melihat Kara tidak menghabiskan bakso di piringnya.

Kara sendiri baru sadar dengan perubahan dirinya setelah Jasmine bertanya. Beberapa waktu terakhir Kara memang tidak pernah menghabiskan makanannya. Tapi Kara tidak sedang melakukan diet. Hanya nafsu makannya saja yang berkurang.

Selain itu, Kara juga baru sadar kalau tubuhnya begitu mudah berkeringat akhir-akhir ini. Padahal sebelumnya tidak seperti itu.

“Iya Jas. Aku lagi diet.” Jawab Kara tersenyum.

Akhirnya Kara memilih jawaban itu karena bingung dengan perubahan tubuhnya sendiri. Jika dia menjawab tidak tahu, pasti Jasmine akan menginterogasi dirinya.

Jasmine tampak mengangguk. “Badan lo udah kurus. Enggak perlu kali diet segala, Ra.”

“Kelas yuk!” ajak Jasmine.

Ketika merek bertiga sudah berdiri, Aileen meminta mereka untuk menunggu sebentar. Aileen berjalan kembali ke stan tempatnya membeli sandwich tadi.

Aileen kembali menghampiri Kara dan Jasmine dengan tangan yang membawa sekotak sandwich dan segelas jus melon.

Shattered Dreams (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang