51. Mimpi buruk Deka

931 42 7
                                    

POV Deka.

Kenapa aku menerima ajakan Kara untuk berpacaran? Padahal aku sendiri tidak percaya dengan cinta.

Semuanya demi ambisiku untuk balas dendam!

Balas dendam untuk masa kecilku yang hancur karena Papa Kara.

Kemarahan dan kebencian yang sudah lama aku simpan jauh di dalam hatiku kembali muncul saat melihat pria yang pernah menjadi selingkuhan Mami menjemput seorang gadis di sekolah yang sama denganku.

Gadis cantik dan lucu yang selalu aku lihat saat di kantin itu ternyata anak dari bajingan yang telah menghancurkan hidupku.

Aku sangat marah saat mengetahui itu. Terlebih saat mengetahui betapa sempurna dan bahagianya keluarga Kara. Amarah dan kebencian yang ada di dalam hatiku meledak ingin menghancurkan kebahagian itu.

Tapi aku tidak tahu bagaimana caranya?

Sampai pada suatu hari, gadis bernama Kara itu datang padaku dan menyatakan perasaannya. Aku pikir itulah saatnya aku melakukan balas dendam atas semua rasa sakitku.

Namun, semakin aku mengenal Kara maka hatiku semakin sakit setiap menyakitinya.

Aku mencoba menepis semua perasaan itu. Membentengi hatiku dengan kebencian kepada Kara dan mulai menyakitinya lebih banyak dari sebelumnya.

“Kalau kamu masih mau kita pacaran, minum pil itu!” ancamku agar Kara segera meminum pil ekstasi itu.

Aku menjerumuskannya dalam kubangan hitam narkoba agar hidupnya hancur sama sepertiku. Karena aku ingin membuatnya lebih hancur lagi.

Tapi, sesuatu yang tidak pernah aku rencanakan terjadi. Kara hamil! Kepalaku ingin pecah pada saat itu. Aku tidak pernah berencana berbuat sejauh itu.

Untungnya Kara bersedia untuk menggugurkan kandungannya sehingga masalah bisa segera di atasi. Namun, saat itu juga aku mulai menyadari ada yang aneh dengan hatiku.

Melihat wajah pucat dan kesakitan Kara membuat hatiku sakit. Bukankah seharusnya aku senang? Tapi hatiku malah merasakan hal yang sebaliknya.

Aku mencoba meyakinkan bahwa itu adalah perasaan kebencianku yang belum puas melihat Kara menderita. Jadi, aku menyakitinya lebih dari pada sebelumnya. Sampai pada titik Aileen mengetahui semua kebusukan yang aku lakukan.

Saat melihat tangisan Aileen akhirnya aku sadar dengan perasaanku. Perasaan sakit yang hatiku rasakan  saat menyakiti Kara sama  dengan perasaanku ketika melihat Aileen menangis.

Aku selalu tahu kalau aku mencintai Aileen. Jadi apakah itu perasaan yang sama juga kepada Kara?

Aku juga tidak tahu.

Sampai pada saat Aileen bertanya kepadaku, “Coba tanya hati kamu sekali lagi. Apa iya, kamu enggak pernah cinta sama Kara?”

Pertanyaan itu membuat aku sadar kalau aku sudah jatuh cinta kepada Kara tapi aku selalu menolak kebenaran itu dengan meyakinkan kalau itu kebencian.

Selama ini aku telah berbohong. Sejak awal aku telah jatuh cinta kepada Kara. Bahkan jauh sebelum aku dan dia menjalin hubungan. Kara adalah  satu-satunya gadis yang aku perhatikan di Jaya Nusa tapi kebencian telah menutupi semua kebenaran itu.

Hari ini aku, Zeusadeka Pantara Bulaleno telah kalah dan mengakui kalau aku sudah jatuh cinta kepada Kawana Rahenazula sejak awal kami bertemu.

----

Deka menghentikan langkahnya tepat di depan ruang rawat Kara. Di sampingnya ada Aileen yang terus berusaha meyakinkannya untuk bertemu dengan Kara.

Setidaknya Deka harus bisa meyakinkan hatinya sekali lagi. Sebesar apa cinta yang ada di hatinya untuk Kara? Kalau ternyata tidak sebesar bayangannya maka Deka bertekad untuk menyingkirkan perasaan itu.

Shattered Dreams (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang