“Lo lupa sama yang gue bilang waktu itu? Hmm...?” Deka menarik wajah Jasmine agar lebih dekat dengannya, lalu setelahnya ia berbisik pelan di telinga Jasmine. “Begitu bibir lo ini buka suara maka artinya lo siap semua video itu tersebar.”
“Lo enggak akan berani!” desis Jasmine setelah menarik tubuhnya menjauh. Meskipun merasa takut, Jasmine tidak akan membiarkan Deka mempengaruhi dirinya. Lagi pula, kalau Video itu sampai tersebar, semua orang akan tahu keberengsekan Deka kepada Kara.
Namun, respon Deka membuat Jasmine kebingungan. Pria itu tertawa layaknya iblis yang membuat hati ketakutan saat mendengarnya. “Mau lihat seberapa beraninya gue?” tantang Deka.
Jasmine mencoba untuk tidak goyah. “Gue yakin lo enggak akan berani! Kalau video itu tersebar maka secara otomatis semua orang akan tahu seberapa brengsek lo.”
Tawa Deka membuncah memenuhi isi mobil. Bahkan menggema memenuhi isi telinga Jasmine. “Kok lo lucu banget sih...?!” tangan Deka terangkat mengusap kepala Jasmine.
“Gimana kalau skenarionya kita ubah! Gue sebarin videonya dan semua orang akan berpikir kalau Kara selingkuh di belakang gue dan.....” Deka sengaja menggantung ucapannya saat melihat wajah Jasmine yang pucat pasi. “BOOM.....” Deka tertawa lepas saat melihat Jasmine terkejut.
Ternyata ini jauh lebih asyik dari perkiraannya.
“Kara bakal jadi bulan-bulanan kebencian orang banyak. Mentalnya bakal semakin rusak dan kemungkinan terburuknya dia bakal mati. Gimana menurut lo skenario gue?”
Sekujur tubuh Jasmine bergetar ketakutan. Tentu saja itu pemandangan yang membuat Deka luar biasa senang. Sudah seharusnya Jasmine bersikap seperti itu lebih awal.
Tapi perempuan itu malah dengan berani melewati batasan yang telah di buatnya. Deka tidak akan membiarkan Jasmine lebih berani lagi dari ini.
“Jangan lakuin itu, Ka!” mohon Jasmine yang di abaikan oleh Deka.
Deka menggelengkan kepalanya sebagai isyarat menolak. “Sorry, gue enggak bisa. Salah lo sendiri yang berani-beraninya bocorin semuanya sama Aileen!” tangan Jasmine di tepis oleh Deka saat hendak meraih tangannya.
“Sekarang nikmatin aja akibat dari keberanian lo itu!” Deka mendekatkan wajahnya pada telinga Jasmine. “Selamat menyaksikan kematian Kara.” Bisik Deka.
Setelahnya ekspresi wajah Jasmine langsung menegang. Apapun yang terjadi Jasmine harus melindungi Kara dari iblis jahat seperti Deka. Ia tidak boleh membiarkan Deka merasa menang dan bebas mengendalikannya.
“Kalau lo berani sebarin video itu, gue bakal buat pengakuan sama pihak sekolah dan di media sosial. Lo enggak akan bisa mengelak lagi.” Ancam Jasmine.
Tapi, tampaknya ancaman itu tidak berguna sama sekali. Deka malah tertawa seolah semua yang di katakan Jasmine hanyalah omong kosong.
“Semoga berhasil.” Ucap Deka dengan nada mengejek. “Urusan kita udah selesai. Silakan Keluar!”
Tubuh Jasmine menjadi kaku dan sulit bergerak. Bagaimana jika Deka serius dengan ucapannya?
Apa yang akan terjadi?
Apa tidak ada cara lain agar Deka mau mempertanggungjawabkan semua perbuatannya?
KAMU SEDANG MEMBACA
Shattered Dreams (END)
Teen Fiction𝙆𝙖𝙬𝙖𝙣𝙖 𝙍𝙖𝙝𝙚𝙣𝙖𝙯𝙪𝙡𝙖, 𝘴𝘦𝘰𝘳𝘢𝘯𝘨 𝘨𝘢𝘥𝘪𝘴 𝘤𝘢𝘯𝘵𝘪𝘬 𝘣𝘦𝘳𝘱𝘪𝘱𝘪 𝘤𝘩𝘶𝘣𝘣𝘺, 𝘩𝘢𝘳𝘶𝘴 𝘵𝘦𝘳𝘫𝘦𝘣𝘢𝘬 𝘥𝘢𝘭𝘢𝘮 𝘩𝘶𝘣𝘶𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘵𝘪𝘥𝘢𝘬 𝘴𝘦𝘩𝘢𝘵 𝘣𝘦𝘳𝘴𝘢𝘮𝘢 𝘱𝘦𝘯𝘵𝘰𝘭𝘢𝘯 𝘑𝘢𝘺𝘢 𝘕𝘶𝘴𝘢, 𝙕𝙚𝙪𝙨𝙖𝙙𝙚𝙠�...