Jarum jam berdetak, tidak ada suara apapun yang terdengar dari luar. Jonathan berkedip-kedip karna lagi-lagi dia terjaga sampai malam. Dia tidak bisa bergerak bebas karna Nanda memeluknya dengan erat.
Jonathan menelan ludah saat dia merasa tangan Nanda masuk ke dalam kausnya dan menggerayangi tubuhnya.
"Makin hari makin gawat. Kalo aku pindah tidur bareng Erlangga sepertinya muat, tapi kalo tiba-tiba pindah.. Jidan sama Nanda tersinggung tidak yah," katanya bergumam terus sambil menahan rasa geli di tubuhnya.
"Enggghh.."
Alis Jonathan berkedut saat dia melihat Erlangga yang ada di kasur sebelah duduk.
"Ga, Erlangga.." panggil Jonathan berbisik.
Dengan mata sayu, Erlangga menoleh lalu turun dari tempat tidurnya.
"Bang Jon.. belom tidur??" Katanya lesu.
"Hehe belum, kamu kenapa bangun?" Tanya Jonathan berbisik.
"Mau pipis," katanya.
"Aku mau minta tolong boleh?" Bisik Jonathan.
Erlangga mendekati Jonathan sambil mengucek matanya.
"Apa.." katanya lesu.
"Bisa tolong balik badan bang Nanda ga?"
Erlangga perlahan naik ke atas tempat tidur. Dengan sedikit usaha, Erlangga berhasil membalikkan tubuh Nanda meskipun itu membuat Nanda terusik.
"Aah.. akhirnya terlepas juga," kata Jonathan lega sambil perlahan duduk.
"Temenin.. aku takut ke belakang.."
"Ayo,"
Di dapur, Jonathan berdiri di depan kamar mandi menunggu Erlangga di dalam.
"Mau susu?" Tanya Jonathan.
"Mau.. tapi jangan di tinggal," kata Erlangga panik.
"Hahaha kamu takut sama apa sih, setan? Kalo ketemu pala buntung tinggal ambil palanya aj-"
"AAAA!"Erlangga berlari keluar dari kamar mandi karna takut mendengar Jonathan mengatakan hal menakutkan.
Jonathan terdiam karna Erlangga langsung memeluknya padahal celananya belum di pakai.
Erlangga terdiam malu karna gara-gara dia, malam itu juga dia harus mengganti celananya yang terkena kencingnya sendiri.
"Aku harus mandi sekarang?" Tanya Erlangga hampir menangis.
Jonathan terdiam sejenak sambil mengingat jam sekarang.
"Jangan, nanti masuk angin. Di siram aja bersihin kaki sama titit kamu. Aku mau ambil celana kamu dulu,"
Jonathan berniat keluar dari kamar mandi langsung di tahan oleh Erlangga.
"Aku takut ih.. jangan di tinggal,"
Jonathan tersenyum mengelus kepala anak itu lalu dia berjongkok dan membersihkan selangkangan dan kaki Erlangga.
Jonathan sempat terdiam saat melihat kontol Erlangga karna itu mengingatkannya pada kejadian saat di rumah Tria.
Di ruang tengah, Jonathan tersenyum memperhatikan Erlangga yang masih ketakutan karna sudah membuat Jonathan menemaninya sambil memegangi segelas susu coklat yang di buat Jonathan.
"Mau ngobrol sedikit?" Tanya Jonathan.
"Ngobrol apa?" Tanya anak itu.
"Kamu tau dari mana kalo Olivia malingnya?" Tanya Jonathan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pewaris
FanfictionPerhatian: Cerita ini mengandung hubungan sesama jenis. Bagi yang tidak nyaman, di mohon untuk tidak melanjutkan. Dalam satu surat warisan, terdapat 4 orang yang pemilik rumah baru yang mereka dapatkan. Mereka berempat merasa aneh karna tidak ada sa...