"Kalian bawa bekel apa?" Tanya Erlangga penasaran usai tiba di rumah Toro.
"Nasi ayam," jawab Jaya menunjukkan isi bekalnya.
"Kalo gua ayam geprek,"
Erlangga dan teman-temannya terdiam memperhatikan Obi.
"A-apa!! Cuman ini makanan yang buka jam segini di Deket rumah gua!" Kata Obi kesal sekaligus malu.
"Elu bawa apa Ga?" Tanya Toro.
Erlangga menyeringai lalu dengan bangganya dia membuka kotak bekalnya.
Obi, Toro dan Jaya yang penasaran pun melihat lalu wajah mereka tertekuk.
"Mie goreng telor.." kata Erlangga tersenyum cerah. Tidak ada satupun komentar keluar dari mulut teman-temannya karna melihat Erlangga yang tampak sangat senang.
"Y-Yaa... Pokoknya gua mau bikin sosis, baso goreng sama otak-otak yang banyak buat kita," kata Toro pergi ke dapur.
Sambil menunggu Toro, Erlangga dan yang lainnya bermain PS di kamar Toro. Tapi karna haus, Erlangga pun pergi dari sana tanpa di ketahui oleh kedua temannya.
Erlangga masih terpukau dengan rumah temannya yang besar ini meskipun tidak sebesar rumah kakek Hasbi.
Setibanya di dapur, Erlangga melihat Toro sedang sedikit berdebat dengan asisten rumah tangganya. Asisten rumah tangga nya mengatakan kalau dia saja yang akan memasaknya, tapi Toro tidak mau karna dia ingin dia sendiri yang memasaknya untuk teman-temannya.
Erlangga tersenyum sampai wajahnya memerah. Dia selalu senang melihat sikap Toro yang bertingkah lebih dewasa dari mereka semua.
"Kita jemput orang dulu yah," kata Toro masuk ke dalam mobil bersama teman-temannya.
"Mau jemput siapa lagi?" Tanya Obi.
Saat tiba di lokasi, mobil yang tadinya kosong sekarang jadi penuh. Di belakang Erlangga duduk bersama Obi dan Tiara, di tengah ada Jaya, Suci dan satu perempuan lagi yang bernama Tasya. Lalu Toro duduk di depan bersama supirnya.
"Yup, udah semua hahaha," kata Toro tertawa.
Obi mendengus kesal sementara Jaya yang duduk di dekat jendela hanya menghela nafas. Toro memutar musik dan meminta supirnya untuk berangkat.
"Oh iya juga yah hahaha ga kepikiran gua kalo jawaban nya kaya gini," kata Tiara tertawa.
"Tapi seru banget. Nama gamenya apa?" Tanya Erlangga tertarik.
"Teka-teki Saku. Coba aja download, kecil ko,"
Dari depan, Toro memperhatikan Erlangga yang terus mengobrol dengan Tiara tanpa henti. Erlangga sebenarnya mencoba mengajak Obi berbicara, tapi Obi selalu menanggapi nya dengan jawaban yang singkat.
Saat terfokus pada Erlangga, Toro mendapatkan pesan. Dia terheran karna pesan yang dia dapat ternyata dari Suci yang jelas-jelas ada di belakangnya.
"Coba liat ke temen elu deh sama Tasya,"
Kedua alis Toro mengkerut lalu dia melirik sedikit. Wajah Toro seketika memerah dan tersenyum lebar. Meski Tasya mengobrol dengan Suci, tapi satu tangannya yang lain sedang berpegangan dengan Jaya yang sedang menatap keluar jendela.
"Woaaah!!!"
Udara yang menyegarkan, suara air dimana-mana, mereka semua terpukau melihat wisata kolam berenang yang mereka datangi meskipun aroma kaporit yang menyengat tidak bisa menipu hidung mereka.
"Cari tempat dulu yuk, pegel nih," keluh Tiara.
"Di meja yang ada payungnya aja ga sih?" Tanya Jaya menunjuk ke beberapa kumpulan meja dengan payung besar di tengahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pewaris
FanfictionPerhatian: Cerita ini mengandung hubungan sesama jenis. Bagi yang tidak nyaman, di mohon untuk tidak melanjutkan. Dalam satu surat warisan, terdapat 4 orang yang pemilik rumah baru yang mereka dapatkan. Mereka berempat merasa aneh karna tidak ada sa...