Penyekapan

135 20 6
                                    

"Nih buat Abang nya,"

Kedua alis Jidan terangkat saat dia menerima sebuah bingkisan berisi onde-onde dari penumpang yang dia antar.

"Makasih banyak ka," ucap Jidan.

Orang itu mengangguk lalu masuk ke rumahnya.

Jidan melihat layar HP-nya jam baru menunjukkan pukul 9 pagi. Saat Jidan ingin memutar motornya, Jidan terkejut karna mendapatkan panggilan telpon dari Toro.

"Halo, apa Tor-"
"Bang Jidan!! Ada dimana!" Teriak Toro terdengar panik.

"Di.. jalan lagi narik, kenapa?" Tanya Jidan heran.

"Bang Jonathan sama Erlangga di culik bang!!" Teriak Obi di sebrang sana.

"Hah!!! Ko bisa?"

*** 15 Menit Yang Lalu ***

Tidak ada pelajaran, tidak ada guru yang masuk. Kelas terasa bebas karna hari ini ada rapat orang tua murid tentang bantuan dari pemerintah.

Sesekali seorang guru datang untuk menegur kalau mereka ribut terlalu keras.

Saat bel berbunyi, Tiara yang merupakan ketua kelas Erlangga pergi ke depan kelas sambil menepuk tangan untuk mendapatkan perhatian.

"Denger semuanya.. kata Bu Tati kita pulang sekarang. Tapi ada tugas yang harus di kumpulin besok," katanya sambil memberikan spidol ke Obi.

Dengan kesal Obi maju dan menuliskan soal-soal yang harus di kerjakan.

Karna tidak tau akan pulang cepat, jadi Erlangga menunggu Jonathan untuk pulang bersama. Ternyata Toro, Obi dan Jaya juga memikirkan hal yang sama.

"Oh begitu yah.. yaampun lucu banget,"
"Saya hampir ga percaya loh. Obi kan anak bandel,"

Erlangga dan ketiga temannya terkejut karna Jonathan keluar dari ruang guru bersama ibunya Toro dan Obi.

"Mereka tidak nakal ko. Mereka anak-anak yang manis," kata Jonathan tersenyum berseri.

"Ah bikin malu aja," ucap ibunya Obi.

Obi yang malu sampai wajahnya memerah, mendekati ibunya dan menarik ibunya.

"Mama apaan sih. Bikin malu aja," katanya jengkel.

Jaya yang ada di belakang, melihat ayahnya keluar dari ruang guru lalu mereka pamit lebih dulu. Sementara yang lainnya berjalan sangat lama untuk sampai ke gerbang depan karna kedua ibu-ibu itu masih terus mengajak Jonathan mengobrol.

"Mau sekali ikut ga? Kalian naik angkutan umum kan?" Tanya ibunya Toro ke Erlangga dan Jonathan karna Obi menunggu ibunya mengambil motor di parkiran.

"Hahaha terimakasih.. tapi sepertinya akan sangat merepotkan. Sebaiknya kami-"

Saat Jonathan sedang berbicara, tiba-tiba saja ada seseorang yang memukul bagian belakang kepalanya dan membuatnya jatuh pingsan saat itu juga.

Orang-orang di sekitar langsung panik. Erlangga yang tau siapa orang itu bergegas menyuruh Toro dan Obi masuk ke dalam mobil lalu pergi dari sana.

Meski di suruh pergi, sebenarnya mereka hanya pindah tempat dan melihat Erlangga dan Jonathan di bawa masuk ke dalam sebuah mobil lalu mobil itu pergi dari sana.

**********************

Jidan yang bergegas pergi ke sekolah Erlangga pun akhirnya tiba.

Di depan gerbang terlihat ramai orang-orang saling berbincang. Dia langsung turun dari motor dan menghampiri Toro dan Obi yang juga ada disana.

PewarisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang