Perpisahan

90 19 2
                                    

Di temani angin yang sejuk, Jonathan yang saat itu masih berusia 11 tahun duduk bersandar di pohon yang ada di puncak bukit dekat rumahnya.

Dengan pisau kecil miliknya, dia mengupas sedikit demi sedikit batang kayu kecil dari ranting pohon itu.

"Keren.. lagi bikin apa?"

Jonathan menoleh mengangkat topinya, lalu tersenyum karna salah satu sahabatnya datang.

"Halo Dino.." sapa Jonathan mengangkat topinya.

Dino ikut duduk di sebelah Jonathan memerhatikan apa yang sedang dia buat.

"Olivia belom Dateng?" Tanya Dino.

"Belum. Aku sudah disini setelah makan siang tadi," ucap Jonathan masih tersenyum.

"Terus itu kamu bikin apa?" Tanya Dino mengulang pertanyaannya.

"Emm.. aku sendiri ga yakin. Tapi seruling sepertinya bagus hihihi," jawab Jonathan tertawa ke arah Dino.

"Wah.. emangnya bisa? Nanti kalo udah jadi aku pinjam yah," ucap Dino dengan mata terbinar-binar.

"Tentu,"

Selama 10 menit Dino menemani Jonathan, akhirnya dia tertidur di pangkuan Jonathan.

Sesekali Jonathan mencoba memainkan suling itu dan kembali menyetelnya.

"Hei!!!"

Dino yang mendengar suara teriakan Olivia pun terbangun. Dia langsung bangkit dan melihat seorang gadis kecil berlari terengah-engah ke arah mereka.

"Maaf... Maaf aku.."

"Istirahat dulu. Nih," kata Jonathan memberikan sebotol air putih ke Olivia.

Olivia duduk di sebelah Jonathan yang lain lalu meminum air itu sambil bersandar.

"Huhhh.. maaf.. aku tadi malah di ajak pergi beli wallpaper kamar," katanya.

"Jadi sekarang kamar kamu beneran pisah sama Yani?" Tanya Dino.

"Iya," jawab Olivia singkat.

"Berarti kita boleh dong ikut dekor kamar kamu?" Tanya Dino lagi dengan penuh semangat.

"Hehehe boleh dong.. Jon, kamu nanti mau ikut dekor kamar aku kan?" Tanya Olivia.

"Tentu saja aku ikut," jawab Jonathan yang masih fokus dengan kerjaannya.

Olivia kini melihat Jonathan yang akhirnya menyelesaikan kerajinan nya.

"Ih mau coba dong.." kata Olivia mengambil seruling kayu itu. Tapi Dino lebih dulu merebutnya.

"Enak aja, orang aku udah duluan yang mau minjem," ledek Dino.

Saat Dino mencobanya, dia terkesan karna seruling kayu itu terasa sangat sempurna seperti bukan buatan seseorang yang sedang iseng.

"Eh Jon.."

Jonathan yang senang memperhatikan Dino memainkan suling nya, menoleh ke arah Olivia.

"Aku boleh minta sesuatu ga?" Tanya Olivia.

Dino yang mendengarnya juga melirik ke arah mereka.

"Kalo pas nanti kita nikah, aku pengen deh punya kotak musik. Kamu bisa ga bikinnya?" Tanya Olivia.

Jonathan mendengus tersenyum lebar lalu berdiri menghadap Olivia. Jonathan menyentuh dan membelai rambut Olivia dengan lembut.

"Aku belum bisa, tapi aku janji akan membuatnya untukmu," katanya.

Olivia yang girang pun langsung memeluk Jonathan. Dino juga ikut senang melihat mereka kedua temannya.

*****************************

PewarisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang