Selama perjalan menuju kelasnya, Erlangga berjalan menunduk sambil terus memikirkan perkataan Jonathan kemarin.
*************************
Dengan hati berat, Erlangga bersiap mendengar apapun yang akan di katakan Jonathan padanya, termasuk memarahinya.
"Bu Tati merekomendasikan kamu ke sekolah anak-anak berkemampuan spesial," kata Jonathan tersenyum berseri.
Erlangga terdiam, berkedip lalu kedua alisnya menekuk.
"Hah??"
"Bu Tati ngerasa rencana pemilihan ketua kelas yang kamu ajuin ada tujuan lain, jadi Bu Tati nyari tau dan tebakan kamu bener. Kotak suaranya memang udah di isi duluan," kata Jonathan.
"Terus.. sekolah yang untuk anak-anak berkemampuan khusus maksudnya apa?" Tanya Erlangga.
"Ga banyak yang tau, tapi sebenernya ada satu organisasi rahasia yang selama ini ngejaga kita dari kejahatan bersekala besar. Mereka bergerak sendiri, bahkan presiden dan negara ga bisa ngatur mereka. Organisasi yang hanya di isi oleh 10 orang terbaik, 10 Big Star,"
Erlangga terlihat semakin bingung dengan ucapan Jonathan.
"Sekolah itu nyiapin anak-anak yang bisa menggantikan para anggota Big Star yang gugur," tambah Jonathan.
"Tapi aku kan biasa aja. Nilai aku juga ga gede-gede amat," kata Erlangga heran.
Jonathan mendengus membelai rambut Erlangga.
"Ini kesempatan kamu buat maju lebih jauh. Tapi ini juga keputusan kamu mau ambil yang mana," kata Jonathan.
"Kalo misalkan aku milih tawaran Bu Tati, aku pindah sekolah terus ninggalin temen-temen baru aku?" Tanya Erlangga.
Jonathan mengerutkan bibirnya dan mengangkat bahu.
******************************
Erlangga menunduk lalu menghela nafas.
"Dari pada mikirin itu, aku harusnya lebih mikirin keadaan di kelas. Anggi, Obi, Jaya, kira-kira mereka gimana yah?" Gumamnya.
*****************
Jauh dari gerbang sekolah, Anggi turun dari motor ojek yang dia tempangi.
"Erlangga sialan!!! Gara-gara dia gua jadi miskin. Tapi tenang.. gua punya rencana Laen dari luka itu hihihi.." pikirnya tertawa licik.
Luka lebam, giginya yang patah, Anggi berencana mengkambing hitamkan Erlangga dan Obi di kelas.
Sebelum masuk ke kelas, Anggi sudah menyiapkan wajah melasnya lalu dia melangkah masuk. Saat ingin berakting, semua mata yang ada di kelas langsung tertuju padanya padahal dia belum melakukan apapun.
"Kenapa mereka semua ngeliatin gua? Apa gua salah? Tunggu! Erlangga udah Dateng, pasti dia udah cerita ke semua orang kejadian kemarin. Rencana berubah, gua harus bisa ngebalikin keadaan," pikirnya.
"Gua gatau kalian di kasih tau apa. Tapi ini gara-gara Erlangga sama Obi!"
Obi yang sedang duduk malas bersandar di kursinya langsung mengerutkan keningnya.
"Gara-gara mereka. Gua di culik, di siksa, terus harta ayah gua di peres sama preman yang di sewa sama Erlangga. Preman-preman itu juga temen-temennya Obi!!" Katanya Terengah-engah setelah selesai mengatakannya.
Tapi tidak ada satu orangpun yang menanggapi ocehan Anggi.
Tiara berjalan menghampiri Anggi lalu dia menepuk pundaknya. Tapi Anggi malah kesal dan menepis tangan Tiara.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pewaris
أدب الهواةPerhatian: Cerita ini mengandung hubungan sesama jenis. Bagi yang tidak nyaman, di mohon untuk tidak melanjutkan. Dalam satu surat warisan, terdapat 4 orang yang pemilik rumah baru yang mereka dapatkan. Mereka berempat merasa aneh karna tidak ada sa...