Keluarga Petualang

119 16 0
                                    

"JANGAN DI BUKA GAMA!!!"

Belum sempat kakek Hasbi selesai bicara, benda itu mengeluarkan sinar berwarna hijau.

Tanpa pikir panjang kakek Hasbi mengambil benda itu dan melemparnya ke luar.

Tapi baru benda itu keluar dari pintu, ledakan besar dan cahaya biru gelap memenuhi mata mereka.

Kakek Hasbi langsung menggendong Gama dan melompat menjauh.

Gama yang tadi menutup wajahnya di pelukan kakek Hasbi, terkejut karna sebagian lorong jalan di depan kamar kakek Hasbi sudah hancur. Yang lebih mengejutkannya lagi, di hadapannya ada sesosok makhluk burung raksasa yang berdiri tegak, lengkap dengan kedua tangan.

 Yang lebih mengejutkannya lagi, di hadapannya ada sesosok makhluk burung raksasa yang berdiri tegak, lengkap dengan kedua tangan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gama kembali menutupi wajahnya karna puing-puing bangunan kembali runtuh saat burung itu melebarkan sayapnya.

"Oh.. jangan jangan jangan!!!"

Kakek Hasbi meletakkan Gama di lantai lalu dia lompat ke punggung burung itu.

Saat burung itu keluar, kakek Hasbi menggunakan ujung tongkatnya yang melengkung untuk menarik sayap burung itu ke tanah.

Gama yang mendengar ada suara jatuh, langsung lari ke tepian dan melihat kakek Hasbi berhadapan dengan burung besar itu di halaman.

"Ada apa ini!!" Teriak Maria berlari dari dapur bersama Ribut mendekati Gama.

Mereka berdua terkejut karna majikan mereka ada di halaman dengan makhluk yang mengeringkan.

"Burung Harabiri!! Kenapa malah aktifin artefak yang berbahaya kaya gini buat ngehibur anak kecil" teriak Maria.

Ribut langsung melompat turun mendekati tuannya.

"Bukan aku yang aktifin!! Tapi Gama!" Balas kakek Hasbi.

Maria, dan Ribut yang kini berdiri di belakang burung itu langsung menoleh ke arah Gama yang tampak ketakutan.

"Jangan ngaco!! Ga mungkin anak kecil kaya Gama bisa pecahin teka-teki yang ANDA SENDIRI SAJA LUPA CARANYA!!!"

Kakek Hasbi mengerutkan kening melompat mundur untuk menghindari serangan burung itu.

"Hasbi.. ANGKASA!!!"

Suara teriakan burung itu membuat udara di sekitar seperti bergetar.

Maria langsung memeluk Gama dan menutup wajahnya karna yang ada di hadapan mereka terlihat sangat mengerikan bagi anak-anak.

"Hah!! Hanya segitu teriakan mu? Dasar bebek Mesir bau matahari!!" Kata kakek Hasbi kesal.

PewarisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang