Pengorbanan Untuk Orang Tercinta

170 17 14
                                    

Duduk di teras dengan angin sejuk, mendengar alunan musik biola Gama, ramainya teman-temannya sedang memanggang ayam. Hari barbeque yang selalu di nantikan Jonathan kembali di ulang dengan banyaknya tambahan orang.

Dan tunggulah.. aku disana.. memecahkan.. celengan rindu.. ku

Jonathan, Nanda, Jidan dan Erlangga memang tau kalau Gama bisa bermain biola dan bernyanyi. Tapi mereka juga takjub melihat betapa mesranya Gama bernyanyi duet dengan istrinya.

"Ayamnya udah Mateng nih kayanya," kata Tria yang sedang memanggang ayam bersama Nanda.

"Yeaay.. udah Mateng.." kata Erlangga kegirangan.

Erlangga bersama Obi, Toro dan Jaya ikut berkumpul di teras setelah Tria membawakan 2 ekor ayam yang baru selesai dia panggang.

"Itu yang sosis sosis gitu panggang aja," sahut Anna.

Erlangga dan keempat temannya saling memandang lalu mereka bergegas memperebutkan tempat untuk memanggang.

"Gama sini.." ajak Erlangga girang.

Gama menghentikan permainan biolanya lalu dia menghampiri Erlangga.

Di tengah ramainya pesta barbeque mereka, kedatangan sebuah mobil hitam membuat aktivitas mereka semua terhenti.

Jonathan dan Anna yang tau mobil itu pun langsung berdiri dan menghampirinya.

"Alfa!!!"

Alfa yang baru keluar dari mobil, terkejut melihat Gama berlari ke arahnya dengan ceria. Tapi langkahnya terhenti karna Alfa masih berdiri di sebelah mobilnya.

"Ris, parkir mobilnya agak jauhan yah," kata Carlos pada supir mereka.

Usai mobil itu pergi, Gama kembali berlari ke pelukan Alfa.

"Halo Gama. Aku gatau kalo kamu lagi ada disini," kata Alfa tersenyum.

Jonathan sempat bingung, ini pertama kalinya dia melihat Alfa tersenyum walaupun dia sudah sering bertemu dengannya di markas pusat 10 Big Star.

"Kalian saling kenal?" Tanya Nanda heran.

"Alfa sama Gama Ade kakak,"

Suasana seketika hening lalu mereka semua terkejut, termasuk Jonathan.

"Bos-nya bang Jon kakaknya Gama?" Tanya Erlangga terkejut.

"Adik kakak kandung?" Tanya Jonathan.

"Iya.." jawab Gama ceria.

"Alfa ngepain kesini?" Tanya Gama menggelantung di punggung Alfa.

"Aku ada urusan sama Jidan,"

Semua orang seketika menoleh ke arah Jidan yang tersentak dengan mulut penuh.

"Gua?" Tanya Jidan terkejut.

"Iya betul," kata Carlos mewakili berjalan maju ke depan sementara Alfa bermain bersama Gama.

Semuanya masih memperhatikan Alfa dan Gama yang sedang bercanda lalu mereka menoleh ke arah Carlos.

"Kami dengar, anda ga bisa lagi ngojek kan pake tangan itu?" Tanya Carlos.

"Iya bener," kata Jidan terheran.

"Kalau sudah sembuh total, datang saja ke perusahaan bos Alfa untuk bekerja,"

Jidan menganga lebar mendengarnya.

"ADUH!?"

Jidan terkejut karna Nanda tiba-tiba membenturkan kepalanya.

"Si anjing! Sakit tau," kata Jidan mengusap kepalanya.

"Hahaha seru banget gila kerja di kantoran!!" Kata Nanda tertawa hebat sambil mengusap kepalanya sendiri karna dia juga ikut merasakan sakit.

PewarisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang