"Lisa-yaa, aku harus bagaimana? haaa...." Ucap Jisoo sambil meletakan kepalanya di atas meja.
Lisa mengigit Pokki nya sambil memperhatikan Jisoo yang murung didepannya.
Sedari pagi lisa menyadari perubahan Mood Jisoo yang turun. Lisa mencoba bertanya, bahkan menghiburnya. Tapi, Jisoo hanya memberikan helaan nafas frustasi kepada Lisa.
Saat bel istirahat pertama berbunyi. Lisa segera menarik Jisoo ke kantin untuk membeli camilan pengganjal perut, supaya dia tidak kelaparan selama pelajaran sampai istirahat makan siang.
Setelah membeli camilan, Lisa tidak kembali ke kelas. Dia justru menyeret Jisoo yang tidak semangat menuju salah satu meja kantin. Jisoo tidak protes, dia justru langsung duduk dan berkeluh kesah pada Lisa didepannya.
"Jika kau tidak cerita, Gimana aku bisa tau?" Ucap Lisa santai sambil mengigit Pokki nya kembali, Seakan Jisoo adalah anak kecil yang perlu di bujuk untuk berbicara. "Ceritakan pada ku. Mungkin Lisa Noona bisa membantu Jichu" Ucap nya lagi.
"Noona?! Hoek! harusnya kau yang panggil aku Oppa! " Ucap Jisoo langsung menatap tajam ke Lisa saat mendengar perkataan nya
Lisa mengangguk paham saat mendengarkan ucapan Jisoo. "Ya ya ya. Jadi Hyung, Apa yang membuat hari mu buruk?"
Jisoo menatap Lisa dengan ekspresi tidak suka. Kemudian, Tanganya terulur untuk mengambil Pokki yang di pegang Lisa. Setelah mengigit nya, Jisoo kembali berbicara. "Aku tidak sedang bercanda, Limario"
Lisa tidak protes saat Pokki nya diambil. Dia malah mengulurkan tanganya agar Jisoo lebih mudah mengambil isi Pokki nya.
Ya... Harus selalu ada media untuk membujuk anak kecil kan? Batin Lisa
"Aku juga sedang tidak ingin bercanda. Apa wajahku terlihat kalo aku bercanda?" Ucap Lisa sambil memasang wajah biasa.
"Wajahmu Menyebalkan" Saut Jisoo seketika saat melihat wajah Lisa.
"Kau hanya iri karena aku sangat cantik."
Jisoo tanpa sadar memutar matanya. Dia kemudian mengambil minuman yang di beli Lisa. Membuka nya dan langsung Meminumnya tanpa meminta persetujuan Lisa.
Karena hanya Lisa yang membeli camilan. Jadi Jisoo hanya bisa mengambil milik Lisa.
Lisa tidak protes. Setidaknya untuk hari ini, saat Mood Jisoo sedang tidak baik. Jika itu hari biasa, mungkin Lisa akan meminta Jisoo mengantinya sepuluh kali lipat.
Setelah selesai minum hampir setengah botol. Jisoo mengembalikan minuman itu kepada Lisa sebelum berbicara. "Kau tau? Ternyata Jennie ku adalah Bos dari Seulgi Unnie"
Lisa mengerutkan kening bingung saat Jisoo tiba-tiba mengangkat topik tentang Jennie. karena sejak pembicaraan mereka di kedai es krim. Mereka tidak pernah membahas tentang Jennie lagi.
"Mereka Orang yang sama?" Tanya Lisa heran. "Tunggu sebentar! Sejak kapan dia menjadi Jennie mu?"
Jisoo menatap malas kearahnya saat mendengakan perkataan Lisa. "Ya. Jennie ku dengan Jennie, boss seulgi Unnie adalah orang yang sama"
Lisa mengangguk mendengarkan penjelasan Jisoo. Dia kemudian mengambil minuman yang setengah diminum oleh Jisoo tadi, meminumnya sambil mendengarkan Jisoo yang kembali berbicara.
"Lalu, Tentu saja dia menjadi 'Jennie ku' sejak dia mengandung bayi ku"
"Puffft!! UHUK! UHUK!"
Jisoo menatap Lisa yang menyemburkan kembali minuman nya dengan jijik. Seragam Lisa langsung basah dan warna pekat dari minuman langsung mengotori seragam putih milik Lisa.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Baby's Daddy
Fiksi PenggemarRATE MATURE!!! Tidak disaran kan di bawah jembatan apalagi umur ok?! crita agak aneh, tapi moga kalian suka!! SEMUA RESIKO DITANGGUNG PEMBACA, YAKALI DIBAGI SAMA AUTHOR! KALO VOTE NYA BISA LAH DI BAGI! **************** Yang Jennie ingat hanya waj...