61. Kepercayaan.

1.1K 194 23
                                    

Rose masuk ke Mansion besar Kim. Dia terlalu fokus pada ponselnya sampai tidak sadar bahwa seseorang sudah menyematkan nya di dinding dan mengunci dirinya diantara lengan.

Rose berseru tertahan saat punggungnya menabrak dinding. Tapi, saat tau itu Lisa, dia hanya bisa memutar matanya malas. "Kasar sekali Nona Manoban"

"Darimana?" Tanya Lisa dengan curiga, tidak peduli pada perkataan Rose. "Kenapa kau tidak membalas pesanku? Kenapa telpon ku juga tidak diangkat?"

"Berhenti bertanya seakan kau pacar yang posesif, Lisa." Rose memdorong dada Lisa membuatnya mundur beberapa langkah. "Aku habis menemui...  Jin Oppa... Di sana tidak ada sinyal dan aku tidak mengecek ponselku sedari tadi. " Jelas Rose sedikit berbisik saat dia menyebut nama Seokjin.

Rose kemudian berjalan pergi meninggalkan Lisa, yang memiliki ekspresi tidak percaya diwajahnya. Lisa segera mengejarnya dan menyamakan langkah kakinya dengan Rose.

"Park Chaeyoung tidak mengecek ponselnya?!" Ucap Lisa dengan nada terkejut yang dibuat-buat. " Orang sibuk sepertimu? Tidak mengecek ponsel? Dan aku harus percaya?"

Langkah Kaki Rose terhenti. Dia menatap Lisa tajam. Dia kemudian merogoh ponselnya dan dengan kasar mendorong ponsel itu di dada Lisa membuat Lisa dengan sigap memegang nya.

"Periksa itu kalau kau tidak percaya" Kata Rose sambil berlalu pergi meninggalkan Lisa.

Lisa menunduk untuk memperhatikan ponsel Rose yang hanya diam ditangan nya. Tidak ada pesan masuk atau notifikasi apapun. Itu aneh untuk sebuah ponsel orang sibuk seperti yang Lisa katakan. Tapi, Lisa tidak curiga sedikitpun dan justru merasa bersalah pada teman nya.

'Apa aku terlalu berlebihan? Chaeyoung sudah berjanji padaku. Seharusnya aku percaya padanya...'

Lisa berlari untuk mengejar Rose. Dia kemudian mengulurkan ponsel Rose lagi pada pemiliknya sambil berkata dengan nada penuh penyesalan. "Maaf... Ini ponselmu."

Langkah Rose terhenti lagi. Dia menatap Lisa lalu ponsel yang terulur kearahnya sebentar. Rose kemudian mengambil ponselnya sebelum mengantongi dan kembali berjalan, kali ini bersama dengan Lisa.

"Kau tidak memeriksanya?" Tanya Rose.

"Tidak, Aku percaya padamu" Ucap alisa santai.

Rose melirik nya sebentar sebelum kembali bicara. "Apa Jennie Unnie sudah disini?"

"Ya, dikamarnya."

"Jisoo Oppa?"

"Ruang Gaming"

Rose mengangguk sekilas sebagai pengertian. Lalu berbelok kearah Lain. Lisa mengikuti nya dan dia langsung mengerti kemana Rose pergi.

"Kau menungguku datang?" Rose bertanya sambil menoleh kearah Lisa.

"Tidak" Lisa menoleh juga kearahnya.

"Terus? Kenapa kau ada di depan, saat Jisoo Oppa diruang gaming?"

Lisa tanpa sadar memutar matanya. Tapi, dia tetap menjelaskan pada Rose. "Aku tadi diruang gaming. Tapi aku kalah taruhan. Hukumanya berdiri di balkon selama lima menit tanpa jaket" Tubuh Lisa tanpa sadar mengigil saat mengingat angin dingin yang menerpa tubuhnya.

Rose tertawa kecil saat mendengar itu. Seperti biasa, Lisa dan Jisoo tidak bisa berhenti dari permainan taruhan.

Lisa tidak menghiraukan tawa Rose dan kembali bicara. "Lalu, aku melihat mobil asing masuk perkarangan Mansion. Aku tau itu pasti kau. Jadi, aku turun karena ingin bertanya kenapa kau tidak membalas pesanku dan keluar tidak bilang padaku"

My Baby's Daddy Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang