"Jadi Jennie akan dirawat dirumah?" Tanya Appa Kim dengan tangan yang terlipat didepan dada.
Senin malam, setelah semua kegiatan mereka yang melelahkan. Jisoo menyempatkan waktu untuk berbicara dengan Appa nya diruang kerja.
"Ya, Appa" Jisoo hanya bisa berdiri sembari menunduk dihadapan Appanya yang tengah duduk disofa dan menatapnya dengan serius.
"Apa yang kali ini kau lakukan, Kim Jisoo?" Ucap Appa Kim dengan dingin.
Jisoo mengangkat pandangannya. Dia terlihat serius saat melihat kearah Appa nya. "Aku tidak melakukan apapun Appa. Dokter bilang Jennie tidak stabil dirumah sakit dan Chaeng memutuskan agar Jennie dirawat dirumah saja. Lalu aku-"
"Bukan itu maksud Appa, Kim Jisoo" Appa Kim dengan cepat memotong perkataan putrinya membuat Jisoo tertegun sejenak.
"Apa.yang.kau.lakukan?" Ucap Appa Kim menekan setiap kata sambil mengetuk meja kopi didepan nya.
Jisoo menunduk. Dia mencoba memikirkan apa maksud Appa nya. Pertanyaan Appanya seakan menuntutnya untuk mengakui kesalahan yang fatal.
Dahi Jisoo mengerut, kemudian dia hanya bisa menggeleng pelan. "Aku tidak melakukan apapun Appa"
"Sungguh?"
"Ya..."
"Lalu, untuk apa itu pemunduran pernikahan tiba-tiba tanpa persetujuanku, Kim Jisoo?"
Jisoo seketika membeku mendengar ucapan Appa nya. Dia menelan ludahnya dengan susah payah saat jantungnya berdetak dengan cepat. Jari-jarinya meremas celana yang sedang dia pakai dengan kuat. Dia terus menunduk karena takut melihat kearah Appa nya.
"Kau sudah merasa paling benar saat memutuskan ini dengan tiba-tiba, begitu?" Kim Soohyun mengerutkan alisnya saat melihat Jisoo hanya menunduk. "Apa kau tau akibat dari keputusanmu, yang lagi-lagi, membuat keluarga kita terpojok, Kim Jisoo-ssi?"
Tubuh Jisoo bergetar karena takut. Appanya tidak pernah memanggilnya seperti itu.
"Kim Jisoo." Panggil Soohyun dengan dingin pada Jisoo, membuat yang terakhir tau kalau dia perlu berbicara saat ini, setidaknya memberikan sebuah penjelasan.
"Aku... Aku hanya... "
Merasa kalah...
Jisoo tidak mungkin mengatakan itu pada Appa nya. Keputusannya benar-benar karena hatinya yang berteriak penuh kekalahan pada Taehyung.
Jisoo memundurkan pernikahan hanya karena dia perlu lebih banyak waktu untuk sepenuhnya menghapus rasa yang dia miliki pada Jennie. Dan setelahnya, mereka akan benar-benar menikah tanpa perasaan cinta satu sama lain.
Jisoo tau itu egois untuk tetap mengikat Jennie. Padahal terlihat jelas Jennie lebih bahagia bersama Taehyung. Tapi, Demi bayinya, Dia rela melakukan apapun, meski harus mengikat dirinya sendiri dan juga Jennie selamanya.
Kim Soohyun menaruh sikunya lengan sofa, kakinya saling bersilang dengan dagu yang bertumpu pada telapak tanganya, persis seperti sikap bos besar. Dia melihat dengan datar kearah putrinya yang sepertinya tercekat pada kata-katanya sendiri.
"Kau tau kan Appa tidak menyukai hal yang membuang waktu?" Ucap Soohyun masih dengan posisi yang sama sambil mengetuk jari telunjuknya pada pahanya sendiri. Sejak kematian putra sulungnya, Kim Soohyun menjadi lebih dingin pada anak bungsunya.
"Aku..." Jisoo mengigit pipi bagian dalamnya. "Aku hanya perlu waktu Appa. Aku tidak mungkin menikah saat Oppaku baru saja meninggal sebulan yang lalu" Jisoo berkata lirih saat dia melontarkan alasan yang sama yang dia katakan pada Jennie.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Baby's Daddy
FanfictionRATE MATURE!!! Tidak disaran kan di bawah jembatan apalagi umur ok?! crita agak aneh, tapi moga kalian suka!! SEMUA RESIKO DITANGGUNG PEMBACA, YAKALI DIBAGI SAMA AUTHOR! KALO VOTE NYA BISA LAH DI BAGI! **************** Yang Jennie ingat hanya waj...