46. Little Brother?

1.5K 230 29
                                    

Kesunyian di ruang makan terpecah karena Kim Soohyun, Appa Kim mengetuk jarinya di meja dengan berirama. Omma Kim seperti sangat mengenal suaminya. Dia segera memanggil pelayan untuk membereskan meja makan. Disisi lain, Seokjin tersenyum sarkastik kearah Jennie yang menunjukan keseriusan pada Appa nya. Sedangkan Irene hanya diam menyimak dengan bersandar pada kursinya sembari melipat kedua tangan didepan dada.

Beberapa pelayan dengan sopan mengambili piring-piring yang berada di meja. Mereka juga merasakan kecanggungan majikan mereka, jadi mereka dengan cekatan dan hati-hati membereskan meja makan secepat mungkin.

"Mau pindah ke ruang tamu?" Saran Omma Kim karena merasa tidak nyaman dengan pelayan yang membereskan meja sedangkan mereka hanya diam di sana tidak mengatakan apapun.

"Tidak perlu" Tolak Appa Kim. Ketukan di jarinya terhenti saat dia melihat kearah Jennie yang menatapnya. "Karena Jisoo membawa topik ini disini, mari selesaikan ini disini juga"

Appa Kim kemudian mencondongkan tubuhnya ke depan dengan siku yang bertumpu pada meja makan yang sudah dilap bersih oleh pelayan. Pandanganya bergantian antara Jisoo dengan Jennie mencoba menilai ekspresi dari keduanya.

Jantung Jisoo berdetak cepat. Appa nya terlihat mengintimidasi sekarang. Tapi, sekali lagi, genggaman hangat Jennie seakan memberinya kekuatan. Jadi, Jisoo mengesampingkan kegugupan nya dan melihat kearah Appa nya dengan penuh kepercayaan diri.

"Jadi? Kalian akhirnya berhenti bermain drama kejar-kejaran nya?" Tanya Appa Kim akhirnya.

"Hehe!" Suara Seokjin yang tertawa mengejek terdengar di meja makan. Tapi, tidak ada yang mengubris nya. Pasalnya, perkataan Appa Kim terdengar lucu di telinga anggota keluarga yang lain. Irene bahkan terkekeh tanpa suara saat mendengar ucapan Appa nya.

Jisoo merasa tersindir dengan ucapan Appa nya. Sedangkan Jennie hanya bisa menunduk karena malu. Kemudian, Suara Jisoo kembali terdengar.

"Appa! Aku serius saat mengatakan aku akan menikahi Jennie!" Ucap Jisoo dipenuhi ketegasan karena sepertinya Appa nya tidak menganggap serius ucapanya.

Appa Kim sedikit mengangkat alisnya, seakan tersinggung oleh ucapan anaknya. "Apa Appa pernah bilang kalau kau bercanda?" Appa Kim kemudian merasakan elusan halus di lengannya yang disebabkan oleh istrinya. Omma Kim seakan mengingatkan suaminya untuk berhenti mengoda putri bungsu mereka.

Kim Soohyun hanya memberikan senyuman penuh pengertian pada istrinya sebelum kembali mengalihkan pandanganya kepada anak bungsunya itu. "Jadi, Kim Jisoo. Apa yang kau inginkan dengan memberitahu kami ini?"

"Aku hanya.. Maksudku, kami hanya berharap kalian merestui hubungan kami" Ucap Jisoo sembari menatap mata Appa nya penuh dengan permohonan. Dia kemudian mengalihkan pandangnya kearah Jennie sambil meremas tangan mereka yang saling terhubung, Jisoo tersenyum tulus kearah Jennie dan dibalas senyuman yang tidak kalah tulus oleh Jennie.

Interaksi keduanya jelas dimata keluarga Kim. Irene yang berada disebelah Jennie melihat dengan jelas Oppa nya yang tersenyum mencela. Dia tau kenapa Seokjin bertingkah seperti ini. Sebagai penganut sistercomplex, Irene tau jika Oppa nya masih belum bisa memaafkan Jennie karena telah menyakiti adik tercintanya. Jika bukan karena ada Appa mereka. Irene yakin jika Seokjin sudah berteriak kalang kabut untuk menolak gagasan Jisoo yang akan menikahi Jennie.

Kim Soohyun yang mendengar penuturan anaknya. Sedikit melirik istrinya sebelum bersandar pada kursi di belakangnya. Lalu, Sebuah senyuman terbit di wajah tampan nya. "Appa dan Omma tidak pernah melarangmu dekat dengan siapapun, Jisoo. Meski sikapmu masih kekanakan. Appa percaya kau bisa menentukan pilihan untuk hidupmu sendiri. Jadi, Appa tidak masalah mau kau menikah dengan siapapun."

My Baby's Daddy Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang