Rose tentu saja diturunkan di Bandara oleh ahjussi supir keluarga Kim. Setelah menurunkan koper dan mendapat ucapan terimakasih dari Rose. Mobil keluarga Kim melaju pergi meninggalkan Area bandara.
Tentu saja Rose tidak naik pesawat apapun. Lima menit setelah mobil keluarga Kim pergi. Sedan Hitam lain nya segera menepi di depan Rose. Pria berjas dengan kacamata hitam segera turun dari mobil untuk membantu Rose memasukan kopernya dan membukakan pintu belakang untuk Rose. Setelahnya, Mobil Sedan itu pergi keluar dari bandara.
"Kita mau kemana, Nona?" Tanya Pria berjas itu sembari menyetir mobil.
Mungkin aneh bagi Pria itu karena memakai kacamata Hitam di malam hari. Tapi, itu bukanlah kacamata Hitam biasa. Melainkan kacamata dengan fitur Night Vision.
Rose tidak menjawab. Dia terlihat melamun sembari melihat pemandangan diluar jendela mobil nya. Pria itu, Si supir, hanya melirik nona muda nya melalui kaca spion tengah. Namun, tidak berani bertanya kembali dan fokus pada jalan.
Ponsel Rose berbunyi seakan menyadarkan nya. Rose lalu membuka pesan dari penerimanya, membacanya sekilas sebelum mengetik balasan cepat.
"Pergi ke gedung apartemen ChongNam diarea distrik tujuh" Ucap Rose sambil menekan Ikon panggil di ponselnya.
"Baik" Sang supir mengangguk tanpa mengalihkan fokus pada jalan.
Tidak perlu waktu lama bagi panggilan Rose untuk diangkat. Rose sedikit merilekskan badannya dengan bersandar dikursi sambil melihat kearah luar Jendela.
"Oppa" Ucapnya setelah panggilan nya diangkat.
"Chaengie? Kenapa kau terlihat di CCTV bandara? Kau mau kemana?" Suara Seokjin terdengar khawatir diseberang.
Rose memberikan senyuman kecil pada pertanyaan beruntun dari Seokjin. "Tidak kemana pun. Aku hanya beralasan"
"Apa? Beralasan atas dasar apa Chaeng?" Seokjin terdengar bingung kali ini.
"Aku keluar dari Mansion Kim, Oppa" Rose terdengar tenang saat bicara meski reaksi yang diberikan Seokjin sebaliknya.
"Apa?!" Seokjin berseru terkejut. "Apa maksudnya nya dengan keluar dari rumah? Kau kabur?"
"Tidak Oppa." Rose tanpa sadar memutar matanya. "Adikmu mengusir ku"
"Adikku? Joohyun?"
"Jisoo!" Rose tanpa sadar menjawab dengan ketus.
"Oh..." Seokjin ber-oh ria sebelum beberapa saat kembali bertanya dengan terkejut. "Tunggu! Jisoo mengusirmu?!"
"Ya..." Kali ini suara Rose terdengar lirih. Matanya kembali terpejam saat rasa yang tidak mengenakan kembali hadir di dirinya. "Aku melakukan sesuatu dan berakhir diusir"
"Apa Omma dan Appa tau?"
"Tidak, mangkanya aku beralasan mau keluar negeri agar mereka tidak tau" Rose menghembuskan napas pelan. "Mereka tidak boleh tau urusan kita, iya kan, Oppa?"
Suara Seokjin menghilang, hanya ada keheningan di seberang. Rose tau Oppa nya itu pasti sedang mencerna apa yang dia katakan. Jadi, Rose ikut diam sambil melihat kosong kearah luar jendela.
"Chaeng kau...." Seokjin memotong ucapan nya sendiri. Dia terdengar tidak percaya dengan apa yang akan dia katakan. "Jangan bilang kau akan...."
"Ya." Rose tertawa kecil, Dia langsung tau apa yang dimaksud Seokjin. "Mari lakukan Plan B, Oppa" Rose menjeda sejenak sebelum bicara. "Besok"
Rose bisa mendengar helaan napas kasar dari Seokjin di telpon. Kemudian, Nada suara serius terdengar saat Seokjin bicara. "Itu terlalu terburu-buru Chaeng. Kita sepakat akan melakukan nya setelah Jisoo menikah dan mengkonfirmasi perubahan Taehyung. Resiko nya terlalu tinggi!"
KAMU SEDANG MEMBACA
My Baby's Daddy
Fiksi PenggemarRATE MATURE!!! Tidak disaran kan di bawah jembatan apalagi umur ok?! crita agak aneh, tapi moga kalian suka!! SEMUA RESIKO DITANGGUNG PEMBACA, YAKALI DIBAGI SAMA AUTHOR! KALO VOTE NYA BISA LAH DI BAGI! **************** Yang Jennie ingat hanya waj...