Setelah meninggalkan Jisoo bersama seseorang yang tidak dia kenali. Jennie dengan perasaan bersalah mengikuti Taehyung yang masih mengengam tangannya. Gengaman tangan Taehyung tidak seerat sebelumnya. Tapi, Jennie masih bisa merasakan sakit di pergelangan tanganya.
Sesampainya di mobil, Taehyung segera membukakan pintu untuk Jennie. "Masuk" Perintahnya.
Jennie segera masuk tanpa penolakan. karena setelah kejadian yang dia alami tadi. Jennie merasa tidak perlu lagi untuk berdebat dengan pria didepanya.
Setelah Jennie masuk, Taehyung segera membungkuk Ke arah nya berinisiatif membantu Jennie memasang sabuk pengaman. Tapi, tindakannya dengan cepat dihentikan Oleh Jennie
"Aku bisa sendiri" Tolak Jennie, tanganya menahan tubuh Taehyung yang mendekat kearahnya.
Taehyung kembali menegakan tubuhnya. Tanpa mengucapkan sepata kata pun. Dia menutup pintu mobil sebelum pergi menuju kursi pengemudi.
BLAM!
Pintu disebelah Jennie tertutup dengan keras membuat nya sedikit kaget. Namun, Jennie tidak menghiraukan hal itu dan hanya melihat kearah luar jendela mobil. Tidak berniat sama sekali melihat orang di sebelah nya.
Jennie diam menunggu. Namun, mobil yang dia tumpangi tidak kunjung bergerak. Jennie tidak protes atau menegur Taehyung karena tidak segera menjalankan mobilnya. Walaupun sudah jelas Jennie akan terlambat pergi ke kantor.
Alhasil, hanya kesunyian yang tercipta di dalam mobil itu.
"Berikan tangan mu." Suara Taehyung yang memerintah akhirnya memecah kesunyian di dalam mobil.
Jennie mendengar itu. Tapi, dia tidak mengubrisnya sama sekali dan masih menatap keluar jendela. Melihat ini Taehyung kembali berbicara dengan penuh penekanan.
"Jangan membuatku mengulanginya, Jen! Berikan tanganmu!"
Tidak ingin ada perdebatan lagi, Jennie segera mengulurkan tangan kirinya yang memerah bahkan ada sedikit jejak keunguan kepada Taehyung. Dia tidak menoleh sama sekali kearah Taehyung. Dia bisa merasakan Taehyung dengan lembut memegang tangan nya sebelum rasa dingin menyentuh pergelangan tanganya yang sakit.
Tanpa melihat, Jennie tau jika Taehyung tengah mengobati tanganya.
"Maaf" Ucap Taehyung penuh penyesalan. "Ini akan mencegah memar nya semakin parah. Kalo saja kau ikut denganku tanpa penolakan. Aku pasti tidak akan menyakiti mu, Jen"
Jennie langsung menarik tanganya kembali saat sadar Taehyung sudah selesai mengobatinya. Saat mendengar ucapan terakhir Taehyung. Jennie tanpa sadar tertawa dalam hati.
Jadi karena dia memberontak dia pantas untuk disakiti?
Melihat tidak ada respon dari Jennie. Taehyung memutuskan untuk menyalakan mobilnya, kemudian meninggalkan area gedung apartemen Jennie. Sekali lagi, hanya diisi kesunyian di dalam mobil itu.
Jennie melirik pergelangan tangan nya yang tertutup salep. Dia sangat mengenal Taehyung lebih dari siapapun. Dia tau betapa tulusnya Taehyung pada nya. Jennie tanpa sadar mengehela napas pelan. Pandangannya kembali kearah luar jendela, pikiranya kembali mengingat alasan hubungan nya dengan Taehyung yang memburuk.
Waktu itu, Daddy Jennie yaitu Park Dowoon adalah sahabat akrab Appa Taehyung, Kim Seunghyun. Mereka sudah berteman sejak sekolah menengah atas dan pertemanan mereka berjalan sampai mereka membentuk keluarga masing-masing.
Pertemanan mereka berlanjut pada anak mereka membuat Jennie dan Taehyung tumbuh bersama sejak kecil. Taehyung benar-benar berperan sebagai Oppa yang baik. Dia menjaga Jennie, melindunginya, menghiburnya ketika menangis. Semua berjalan bahagia dan sempurna.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Baby's Daddy
FanfictionRATE MATURE!!! Tidak disaran kan di bawah jembatan apalagi umur ok?! crita agak aneh, tapi moga kalian suka!! SEMUA RESIKO DITANGGUNG PEMBACA, YAKALI DIBAGI SAMA AUTHOR! KALO VOTE NYA BISA LAH DI BAGI! **************** Yang Jennie ingat hanya waj...