'Mommy, aku ingin memeluk Daddy!'
Setelah mendengar itu, Jennie memiliki keinginan Kuat untuk berjalan kearah Kim Jisoo dan memeluk nya. Apalagi saat memperhatikan punggung lebar Jisoo yang bergetar karena tertawa dari belakang.
Tapi, sekali lagi. Jennie tidak berani. Dia tidak bisa, rasa bersalah dan penyesalan menahanya untuk bertemu dengan Kim Jisoo.
Lalu, bukan nya aneh ketika dia tiba-tiba muncul diantara mereka bertiga dan bilang bahwa dia ingin memeluk Jisoo? Jennie bahkan bisa membayangkan wajah mencela dari Rose jika dia melakukan itu.
Saat Jennie terus memperhatikan ketiga orang itu. Pandangan mata Jennie bertemu dengan tatapan mata Rose. Kemudian sebuah senyuman muncul di bibir Rose membuat tubuh Jennie seketika menegang
Jennie bisa melihat Rose berbicara beberapa kata pada kedua lain nya. Dia tau adik tirinya pasti membicarakan nya karena Lisa juga ikut menoleh kearah nya, disusul Jisoo yang ikut menoleh.
Jennie langsung membuang muka saat melihat Jisoo menoleh. Dia dengan gugup meminum kembali Jus nya dan pura-pura mendengarkan pembicaraan kedua Unnie nya. Dia tidak tau, Jika perasaan ketahuan memperhatikan seseorang bisa setidaknyaman ini.
Lebih menyebalkan lagi, ketika Jennie melihat Rose yang berjalan kearahnya melalui ekor mata. Jennie pura-pura tidak tahu dan memasang wajah serius, menyimak pembicaraan Unnie nya. Tidak lama, Rose duduk di sebelah Seulgi yang kosong. Tentu saja kehadiran Rose membuat kedua Unnie menatapnya dengan Heran.
"Hai Unnie-Unnie ku~" Sapa Rose saat sudah duduk di sebelah Seulgi
"Rose? Kenapa kau disini?" Tanya Wendy Heran.
"Kenapa? Aku tidak boleh gabung?"
"Bukan begitu... Bukanya kau barsama Lisa dan Jisoo? Mana mereka, kenapa kau malah sendirian kemari?" Ucap Wendy lagi sedikit canggung.
"Ada tuh, Disana" Tunjuk Rose dibelakangnya. "Mereka lagi taruhan siapa yang bisa minum soda gembira lebih banyak"
Seulgi dan Wendy menoleh kearah yang di tunjukan oleh Rose. Sedangkan Jennie beralih bermain ponsel nya, tidak ikut menoleh membuat Rose tersenyum penuh arti saat melihat tingkah Jennie.
"Soda gembira?" Tanya Seulgi mengalihkan pandangannya kembali kearah Rose.
"Sprite campur Jus strawberry" Jelas Rose.
"Apa?! Nanti kalo mereka teler gara-gara minuman yang di campur gitu gimana?!" Ucap Seulgi dengan kesal. Tidak habis pikir oleh tingkah kedua Bocah nakal yang tengah asik mencampur sesuatu yang tidak jauh darinya.
"Gak tau Unnie, aku sudah berusaha melarang mereka. Tapi, tetap saja." Kata Rose dengan sedikit helaan napas pasrah.
"Gak dibolehin minum alkohol, malah buat oplosan!" Omel Seulgi, spontan mengundang tawa dari Wendy. "Ayo Wen, cari Irene, Biar mereka kena Amuk sama si Nyai" Ajak Seulgi.
Wendy mengangguk sambil terkekeh pelan. Memang tingkah Jisoo dan Lisa selalu saja bikin geleng-geleng kepala. Sebelum Wendy pergi. Dia mengalihkan pandangan nya kearah Jennie yang tengah bermain ponsel nya dari tadi.
"Jen? Kau tak apa kami tinggal sendirian?" Tanya Wendy, Seulgi Juga melihat kearah Jennie menunggu jawaban nya.
"Tidak apa, Unnie" Jawab Jennie, Rose disebelahnya ikut menjawab.
"Tinggal aja Unnie, lagian ada aku disini" Rose kemudian mengalihkan pandangannya kebelakang. "Unnie cepat, mereka sudah Suit menentukan urutan"
Ucapan Rose berhasil membuat semua Unnie, termasuk Jennie menoleh kearah Lisa dan Jisoo. Disana Jisoo seperti memenangkan suit diantara keduanya. Ekspresi wajah Jisoo terlihat sombong saat dia memegang minuman Oplosan soda gembira.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Baby's Daddy
أدب الهواةRATE MATURE!!! Tidak disaran kan di bawah jembatan apalagi umur ok?! crita agak aneh, tapi moga kalian suka!! SEMUA RESIKO DITANGGUNG PEMBACA, YAKALI DIBAGI SAMA AUTHOR! KALO VOTE NYA BISA LAH DI BAGI! **************** Yang Jennie ingat hanya waj...