Besti!!!

4.4K 164 2
                                    

Tandai typo!

***

"Vica masa lo lupa sama besti lo? gue Argeza, lo tega banget Vica!" laki-laki yang seumuran Ivy itu mencak-mencak tak terima.

Yang satunya lagi mengusap surai gadis itu. "Jangan pura-pura deh bandel! gue Diego, lo dulu sering main sama kita sampe kita pisah saat lo SMP kelas satu."

Ivy tergelak tapi kemudian berhenti karena luka di pelipisnya terasa sakit.

"Becanda, gue ingat kok sama kalian. Mana bisa gue lupa sama dua orang yang selalu ajak gue manjat pohon mangga pak Rudi," Ivy terkekeh sinis.

Ivy melihat sebentar Erlang yang juga menatapnya intens. "Sini."

Erlang langsung berlari menghampiri gadisnya dan sesampainya di sana ia langsung merangkul pundak Ivy mesra membuat Argeza dan Diego heran. Ada hubungan apa mereka?

"Tadi Argeza nyerang lo di mana?" tanya Ivy lembut.

Dengan manja, Erlang menunjuk pada pipinya yang kena tonjok oleh Argeza sebelum lelaki itu menghampiri gadisnya. Ivy melepas rangkulan Erlang dan tanpa aba-aba ia langsung melayangkan tinjunya ke pipi Argeza membuat Argeza limbung dan tersungkur. Tinjuan Ivy tak main-main.

Melirik sebentar Diego. "Ahaha, anjirrr kena tonjok sama Vica ya? kaciaaan... dari umur tujuh tahun kan Vica udah diajarin bela diri sama om Dean, masa lo berani lawan si bandel?"

Argeza meringis sambil menatap sinis sahabatnya lalu beralih pada Ivy, ia baru sadar ada luka di wajah cantik sahabat kecilnya itu. Ketika hendak bertanya...

Plak

Wajah Diego tertoleh ke samping, pipinya memerah karena tamparan ganas dari Ivy membuat Argeza sontak saja tertawa terbahak-bahak.

"Karma kan lo, mampusss," ejek Argeza.

"Kok gue juga kena, Ca?" tentu saja Diego tak terima.

"Harus solid dong, besti." Mata Ivy menjelajah setiap orang di sini, pantas saja koridor sepi karena sedang ada tawuran. "Ini kenapa pada banci semua? kok nyerbu tanpa peringatan? mana dari dua sekolah juga."

"Kasih tau tante Kara sama tante Ulfa ya lo berdua," lanjutnya dengan nada mengancam.

Erlang tersenyum tipis melihat gadisnya namun, sedetik kemudian matanya melebar tatkala melihat wajah Ivy terluka dan tangannya dibalut kain kini memerah. Ia memegang pundak Ivy lalu mengalihkan atensi gadis itu ke wajahnya.

"Kenapa bisa gini?" tanyanya dingin.

"Abis tawuran sama cewek-cewek lembek," jawab Ivy enteng membuat Erlang menghela napas gusar.

"Psst, Ca. Hati-hati sama Satya, cowok itu kayaknya suka sama lo apalagi pas lihat adegan lo berdua," bisik Diego.

"Satya saha?"

"Ketua geng Leopard yang juga dalang di balik tawuran ini," jawab Erlang.

"Anjirrr, gue aja kagak tau mukanya gimana," Ivy mengedikan bahu acuh.

Tak lama kemudian terdengar sirine polisi membuat mereka semua langsung bubar termasuk Argeza dan Diego. Tapi, sebelum itu mereka meminta maaf pada Erlang membuat Erlang terkejut. Argeza adalah ketua geng Soltice dan Diego adalah wakil ketua, mereka memang kuat dan hampir sebanding dengan Andromeda namun, kejadian di mana Erlang yang begitu perhatian pada sahabat kecil mereka hari ini membuat mereka ingin menjadi kawan dari pada lawan.

Akirnya sekolah kembali tenang namun tidak Ivy yang takut pada Erlang, cowok satu itu dari tadi mengeluarkan aura gelap membuat sekitarnya bungkam. Tak lupa, ia dengan perhatian mengobati luka Ivy.

"Sssh, sakit...," rintih Ivy ketika betadin yang ada di kapas digosok ke luka di jidat dan di kepalanya.

"Tahan, sayang," Erlang berujar dingin.

"Nasha sialan! babi ngepet lo!" maki Anne.

"Gila tuh cewek, hanya karena cemburu sama Ivy dia berani bully?!" Sita juga ikut emosi.

"Lo apain mereka?" tanya Bella yang tiba-tiba tenang.

"Patahin tangan Nasha, jambak rambut dia, tendan perut dia, buat tulang hidung Lira patah sama cekik lehernya, nendang perut Tara," kembali menjawab enteng, Ivy membuat mereka gempar.

"Kalau kejadian ini terulang lagi, buat aja mereka mampus," celetuk Erlang.

Ivy? gadis itu langsung mengangguk senang dengan senyum merekah sempurna.

"Pasangan sinting," cibir Berlian.

NAMA YANG DIBACAKAN HARAP KE RUANG BK! YVONNE LUDOVICA, NASHA PUTRI WIJAYA, ASTARA MIKAYLA, DAN LIRA SWASTAMIT SEKARANG!

Setelah dirasa aktifitas Erlang untuk mengobatinya sudah selesai, Ivy langsung berdiri begitu pula Erlang. Cowok itu memakaikan blazer pada gadisnya karena lekuk tubuh gadisnya terpampang jelas. Bertepatan dengan itu, mata Ivy menangkap dua sosok yang berjalan penuh amarah ke arahnya.

"Yvonne!"

"Mampus," gumam Ivy.

***

Siapa nih yang manggil Ivy?
Vote sama comment

Kamu milikku! (REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang