Harap 2

196 14 2
                                    

Perdebatan berlangsung semalaman, lebih tepatnya Humeyra didesak oleh Kak Aisyah dan Farid untuk ikut acara Haul Habib, maka perdana Humeyra menyetujui tawaran kakaknya, pastinya tidak gratis, ada tawar menawar didalamnya. Tidak mau menyia-nyiakan penawaran Kak Aisyah, dengan satu kali ucap Humeyra meminta untuk dibelikan baju yang jauh-jauh hari sudah Humeyra idamkan.

Sebelum berangkat, Humeyra berdiri menghadap cermin memantaskan pakaian yang akan dikenakannya hari ini. Setidaknya Humeyra harus berdandan secantik mungkin supaya penyesalan terpampang jelas di wajah Ali. Begitulah perempuan, lisan berucap sudah melepas padahal hati masih terikat untuknya.

Humeyra berjalan menuju lemari baju, mengacak semua baju yang ada lalu menggemparnya di atas kasur. Pusing karena waktu berputar cepat dan sampai sekarang Humeyra belum menentukan baju mana yang harus ia kenakan, Kakaknya Aisyah sudah menelpon berulang kali membuat Humeyra geram.

"Iya kenapa?!"

"Assalamualaikum, salam dulu dong! Nggak sopan!" pekik Kak Aisyah dari seberang sana.

"Assalamualaikum Kak Aisyah, kenapa telpon? Humey lagi pilih baju."

"Waalaikumusalam. Cepetan! Kakak jemput sekarang ke rumah. Jangan pake celana! Pakai gamis hitam kerudung hitam!"

Humeyra melongo sejenak melihat beberapa bajunya, ia tidak punya rok apalagi gamis. Semuanya celana jeans.

"Humey nggak punya gamis! Asalkan tertutup aja kenapa sih?"

"Kamu mau malu-maluin di depan atasan kakak?! Yang lain pakai gamis kamu sendirian pakai celana, cepetan ambil bajunya di kamar kakak! Pake kerudung! Keterlaluan kalau kamu nggak punya kerudung sama sekali Humeyra!"

Humeyra menjauhkan ponsel dari telinganya saat Kak Aisyah berteriak. Kenapa ia harus mempunyai kakak perempuan segalak?

"Iya ada!"

"Sekarang kakak jemput, sebelum kakak nyampe kamu harus udah siap di depan rumah."

"Iya!"

"Satu lagi."

Humeyra berdecak kesal, "Apa lagi?"

"Bawa mukena."

"Iya Kak Aisyah! Humey tutup assalamualaikum."

Humeyra langsung menutup panggilan lantas melempar ponselnya ke atas kasur. Dengan berat hati perkataan Kak Aisyah Humeyra ikuti, tapi ia agak sedikit bingung mau gaya seperti apa kerudung yang akan Humeyra pakai. Akhirnya ia memilih gaya kerudung yang umum saja, yang sering ia lihat di sosial media ataupun di luaran sana. Humeyra sudah tidak mau ambil pusing apalagi harus berpikir keras mencari tutorial berkerudung yang cantik.

Setelah mengambil baju Kak Aisyah secara asal, Humeyra kembali menghadap kaca, meneliti penampilannya lantas membandingkan dengan dirinya yang dulu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah mengambil baju Kak Aisyah secara asal, Humeyra kembali menghadap kaca, meneliti penampilannya lantas membandingkan dengan dirinya yang dulu. Seandainya Humeyra memilih jalan hijrah, apakah nanti ia akan seperti ini? Memakai pakaian serba tertutup, tak sedikitpun sehelai rambut nampak. Apakah Humeyra siap untuk hijrah? Merubah dirinya menjadi versi terbaik menurut agama. Tatapan Humeyra lekat menatap pantulan dirinya di cermin, tiada kata yang mampu terucap selain kebisuan. Ia tidak menyangka bisa berada di titik ini, lingkungan yang selalu dipenuhi oleh orang-orang religius.

MELEPAS HARAP | CompleteTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang