Bila di dapur sedang sibuk berbincang, disisi lain Humeyra sibuk menguping di ambang pintu menuju dapur. Beberapa kali Humeyra melongokan kepala memantau siapa saja yang berada di dapur, sampai akhirnya ia bisa melihat Agam tengah duduk asik mengobrol dengan Bunda. Tiba-tiba Humeyra cemburu dengan Bunda, beruntung bisa berbicara banyak dengan Agam sedangkan dirinya tidak bisa berkomunikasi selama itu. Sekalinya bisa pun tidak lama, karena terbatas nya Agam selalu dipantau oleh guru di sana, jadi tidak bisa keluar kost apalagi berinteraksi dengan perempuan.
Sayup-sayup Humeyra mendengar perbincangan Bunda dengan Agam, ia ingin tahu apa saja yang mereka bicarakan sampai seasik ini. Tapi Humeyra senang Agam bisa datang ke rumahnya, bahkan kemarin-kemarin Humeyra sudah berpikir tak akan ada komunikasi dirinya lagi dengan Agam, karena Agam sibuk mempersiapkan acara. Tapi ternyata semuanya berbanding terbalik dengan ekspektasi, tanpa diduga Agam dan teman-temannya datang ke rumah untuk numpang masak.
"Agam di sana enam tahun Bunda, doakan Agam, angkatan sekarang bisa lulus sama-sama nanti."
Mata Humeyra terbelalak, enam tahun lamanya? Kaki Humeyra merasa lemas ternyata benar terjadi. Humeyra kira pendidikan di Yaman tidak akan memakan waktu yang lama, layaknya perguruan tinggi di Indonesia hanya empat tahun. Tiba-tiba bahu Humeyra merosot di samping pintu, bagaimana bisa ia menunggu selama enam tahun lamanya? Menunggu Agam lulus adalah suatu hal yang mustahil baginya, bahkan ia saja tidak tahu bagaimana perasaan Agam untuknya, lalu bodohnya Humeyra menunggu Agam kembali ke Indonesia dan akhirnya Agam sudah mempunyai wanita pilihannya untuk dipinang.
"Mey lagi apa?"
Humeyra melirik pada sumber suara, saat itu juga tubuh Humeyra terlonjat kaget melihat perawakan Agam sudah berdiri di hadapannya, segera Humeyra bangkit dengan wajah kikuk beriring malu setelah nya Humeyra bergerak menepuk-nepuk tangan seolah menepuk nyamuk.
"Hehe, ini banyak nyamuk tuh," Humeyra terus menepuk tangannya sambil bergerak menjauh berharap Agam percaya. Langkahnya berubah menjadi larian kecil menuju kamar sambil tak henti tersenyum malu pada Agam.
"Mey tunggu!"
Langkah Humeyra terhenti lantas menoleh ke belakang mendapati Agam berjalan mendekatinya, jantungnya tiba-tiba berdebar hebat, sindrom grogi nya mulai kumat lagi kala berada di dekat Agam apalagi dalam jarak sedekat ini. Bisa melihat jelas wajah Agam, sayangnya Humeyra tak mampu melihat terus menerus pada wajah Agam lantaran malu, makanya jalan ninja Humeyra terus menunduk walau sebetulnya ia ingin sekali terus memandang wajah Agam.
"Ini foto tadi sudah dicetak, disimpan baik-baik jangan sampe hilang inget."
Dua bola mata Humeyra mulai berlinang melihat satu foto yang Agam berikan kepadanya. Ada foto dirinya dan Agam tengah tersenyum bahagia, sangat serasi dengan warna baju yang dikenakan. Humeyra yang berada dalam foto begitu bahagia berada di samping Agam, ingin sekali Humeyra memutar waktu pada hari kemarin lantas melambatkan waktu kala di samping Agam, saat itu dengan leluasa Humeyra bisa memandang lama Agam, entah gerakan darimana seolah itulah kesempatan yang Allah berikan untuknya.
"Foto nya bagus, nggak mungkin aku hilangin foto ini apalagi cuman ada satu," ucap Humeyra terdengar agak sendu.
Terdengar Agam menghela napas berat, "bukan yang terakhir Mey, atas izin Allah kelak kita bertemu lagi," tutur Agam semakin membuat Humeyra kelewat sedih, dalam hatinya sudah membara ingin meluapkan melalui tangisnya. Namun sebisa mungkin Humeyra tahan, sampai tak kuasa, matanya mulai berembun.
"Bertemu lagi sebagai apa? Enam tahun bukan waktu yang sebentar," cicit Humeyra lantas secepat kilat menghapus air mata disudut matanya, kenapa ia bisa sesedih ini meskipun raga Agam sekarang berada di hadapannya? Bagaimana bila Agam sudah pergi? Apakah tangis nya semakin menjadi atau mereda?
KAMU SEDANG MEMBACA
MELEPAS HARAP | Complete
Teen FictionMencintai bukan berati harus memiliki, terkadang mencintai harus bisa mengikhlaskan nya. Berharap padanya yang jauh dari kata gapai. Wanita yang dihadapkan dengan kata tunggu, menunggu pria yang ia cintai nya datang untuk meminang. Namun, semuanya r...