Lika-liku kesedihan dalam hidup sudah Humeyra telan habis, seorang gadis di usianya yang 20 tahun dulu sibuk memikirkan bagaimana ia harus mencari kerja meraih cita-citanya untuk membanggakan kedua orang tua. Ingin sekali saat itu Humeyra melihat senyum lebar dari kedua orang tuanya atas kesuksesannya. Ditambah ujian cinta yang tidak habis-habisnya menguras air mata, lelah menunggu kekasih yang dinanti tanpa ada kabar atau komitmen untuk mengikat. Dibentangkan oleh jarak yang terlampau jauh sulit untuk Humeyra pijaki. Jauh di Negeri Yaman dan dirinya berada di Indonesia, lantas disadarkan oleh derajat keluarganya yang selalu dikecam tidak sebanding dengan mereka yang serba berada. Seolah cintanya sangat haram untuk bersanding dengan laki-laki yang paham ilmu agama, mapan akan finansial nya. Semuanya sudah Humeyra telan habis-habis, hingga membawanya dalam pilihan yang kembali membingungkan. Dihadapkan dengan orang yang jelas-jelas mencintai nya sedangkan Humeyra tidak mencintai laki-laki tersebut, terperangkap dalam pemilihan belas kasih atas cinta laki-laki tersebut yang kedua orang tuanya sebut ketulusan.
Kalian tahu, memori-memori sendu itu kini berputar cepat dalam lamunan Humeyra. Betapa panjangnya jalan hidup yang sudah Humeyra jalani selalu hadir rasa tidak adil kepada Tuhan tentang hidupnya selalu tidak lepas dengan kesedihan dan air mata. Sampai di detik ini, Humeyra paham saat dirinya menaruh harapannya kepada manusia, Allah tunjukkan kepedihan dari harapan itu, saat Humeyra bersikukuh ingin menunggu laki-laki yang ia cintai tiba, justru Allah tunjukkan betapa letihnya setiap hari yang dilalui. Karena yang sebenarnya Allah inginkan adalah kembali mendekat kepada-Nya tanpa tapi, hanya kepada Allah lah berharap dan hanya kepada-Nya kita berserah diri dengan melihat satu sisi penting dalam diri seorang hamba. Yaitu bagaimana isi hati hamba-Nya. ikhlaskah atau hanya semata-mata mengharap imbalan. Disitu hal pertama yang Humeyra ubah adalah isi hatinya kepada Allah, kepada sekitar, berusah mengisi hal-hal baik dalam hatinya juga memupuk cinta yang besar hanya untuk Allah dan Nabi Muhammad.
Dengan sabar dan keikhlasan hati, ternyata Allah berikan bahagia teramat indah, bahagia yang dulu Humeyra inginkan namun tidak diduga. Habsya membatalkan pernikahannya disaat ia mencoba membangun rasa cinta untuk Habsya. Tapi setelahnya Allah memberikan bahagia dengan kedatangan Agam ke rumah untuk menjadikan dirinya sebagai seorang istri, pendamping hidupnya juga partner ibadah di dunia untuk akhirat menuju Jannah-Nya.
Pertemuannya kemarin dengan Agam ternyata langsung mengenalkan dengan keluarga besar Agam. Yang dikira Humeyra akan ada perbedaan pandangan kepada dirinya, ternyata semua diluar dugaan Humeyra. Keluarga Agam menyambut Humeyra dengan antusias, satu yang membuat Humeyra masih merasa canggung yaitu bagaimana cara pandang Abah Agam kepada dirinya masih terlihat datar berkesan sulit untuk ditebak. Menyadari hal itu, Humeyra tidak ingin menambah beban pikirannya menjadi larut. Mengenai pertemuan dua keluarga hari itu, keputusan tanggal pernikahan sudah ditetapkan pada hari yang begitu dekat. Humeyra mengusulkan agar acara pernikahannya dibuat sesederhana mungkin diiringi dengan tabuhan rebana bersholawat. Usulannya itu langsung disetujui oleh Agam. Humeyra tersenyum.
"Adek udah yakin pilih Agam jadi suami mu?" Ucap Agam, sesudah dars selesai dengan anak-anak santri Agam meniatkan untuk mampir ke rumah Humeyra sambil melihat dekoran perhiasan untuk acara pernikahannya di dua hari mendatang.
"Insya Allah kak, jawaban istikharah ku adalah kamu," jawab Humeyra menundukkan pandangannya. Jujur meskipun sebentar lagi Agam akan mejadi suaminya, tapi Humeyra masih belum berani menatap lama wajah Agam saat berbicara.
"Hati Agam lega dengar nya. Mungkin saat acara bakal meriah banget dek, teman-teman di markas dulu bakal hadir ke sini. Miftah, Rasyid, Dayat, Abdullah, Fatih, Zayyan, pokonyee banyak dah, salah satu nya pasti kamu ada yang tahu kan dek?"
Humeyra terkekeh kembali membayang masa-masa dimana Agam sering sekali bergerombol dengan sohibnya di daerah kostan, dulu mereka sangat pecicilan, teriak lantang dengan bebas seolah sekitar adalah hutan, tapi itu semua menghibur Humeyra. "Aku tahu, teman-teman kak Agam pecicilan semua, mungkin sekarang mereka jarang teriak-teriak ya? Teriakan aku juga kayaknya kalah deh sama temennya Kak Agam."
"Haha... jadi yang perempuan itu siapa, teman ku atau kamu dek? Nanti Agam salah nikahi lagi,"
"Ada-ada aja,"
"Yaudah Agam mau balik lagi ke markas mau persiapin sesuatu, banyak istirahat deket deket hari pernikahan. Jangan kecapean nggeh?"
"Nggeh," jawab Humeyra lemah lembut.
"Paham ndak perintah Agam?"
"Iya Kak Agam, aku dengar,"
Lirih doaku dipertengahan malam berusaha menaruh cinta hanya untuk Allah satu, membisikkan satu per satu doa kepada Allah untuk memberikan kasih cinta-Nya hanya untuk ku seorang. Tapi Allah berkata lain, bukan bahagia Allah berikan cinta-Nya untuk ku. Melainkan mengenalkan ku dengan luka kesedihan sehingga dengan hal itu aku bisa kembali dekat kepada Allah hebatnya semakin bertambah khusyuk dalam ibadah. Bukannya lelah, tapi semangat ini semakin menggebu karena hatiku yakin sedihku adalah limpahan cinta dari Allah. Dahsyat nya, saat doa-doa lampau yang aku langitkan untuk dipersatukan dengan mu telah ku lupakan ternyata Allah sudah menulis untuk mengabulkan doa-doaku di waktu dan hati yang siap. Begitu indah takdir Mu Ya Allah, tiada lisan yang ku ucapkan selain memuji nama-Mu di dalam hati. Engkau membawa hati yang ku cintai kepadaku, seorang laki-laki yang tidak mugkin membawaku semakin jauh darimu, yang ada semakin bertambah cinta ini. Dari rentetan persoalan hdupku, kini aku pahami tiada yang abadi di dunia ini selain cinta-Mu yang sampai hingga akhirat nanti. Janji Mu sudah pasti tapi hanya diri ini yang terkadang lalai untuk meraih cinta Mu.
________________________________________________________________________________
Assalamualaikum temen-temen, Masya Allah sudah mau deket diakhir cerita. Mohon bersabar menunggu ya hihi, jujur aku masih berusaha menyempatkan untuk segera mentamatkan cerita ini, tapi pasti bakal kangen buat nulis cerita ini, bagaimana nanti kehidupan Agam dengan Humeyra yang sudah aku dambakan. Emang akhir-akhir ini sulit banget buat dapet waktu luang untuk nulis. Bikin cerita ini tuhh harus dalam keadaan pikiran fresh, badan fresh juga hati yang tentram. Mudah-mudahan cerita ini bisa menghibur kalian dan memotivasi kalian untuk para akhwat. Jangan pernah menyeraah dalam kondisi apapun itu, kalian harus yakin sedih mu ada bahagianya. Tangis mu ada tawa nya. Jangan berasumsi hidup m tidak bahagia, karena bahagia datang dari bagaimana isi hati mu dan keyakinanmu kepada Allah.
KAMU SEDANG MEMBACA
MELEPAS HARAP | Complete
Teen FictionMencintai bukan berati harus memiliki, terkadang mencintai harus bisa mengikhlaskan nya. Berharap padanya yang jauh dari kata gapai. Wanita yang dihadapkan dengan kata tunggu, menunggu pria yang ia cintai nya datang untuk meminang. Namun, semuanya r...