Beberapa hari setelah kejadian penjebolan tembok disinilah sekarang Caterine, Erwin, dan Levi sedang menunggu Eren terbangun dari pingsannya di dalam penjara bawah tanah.
Eren Jaeger, bocah yang sempat menggemparkan tembok sebagai manusia yang dapat berubah menjasi titan serta keberhasilannya menutupi tembok. Namun, tentu saja manusia menganggapnya sebagai sebuah ancaman besar.
"Ada pertanyaan?" Tanya Erwin begitu melihat Eren sudah sadarkan diri.
'Erwin danchou pemimpin pasukan penyelidik, hah! Are Caterine-heicho dan Levi-heicho'. Batin Eren dikagetkan dengan hadirnya petinggi pasukan pengintai dihadapannya.
"A-aku ada dimana?" Tanya Eren.
"Kau berada di penjara bawah tanah, saat ini kau dalam tahanan polisi militer kami baru mendapatkan izin untuk menemuimu" balas Erwin.
Erwin mengulurkan tangannya menunjukan sebuah kaling dengan liontin kunci "Kunci itu!" Kagetnya.
"Ya, ini milikmu aku akan mengembalikannya nanti" ucap Erwin.
"Basemen rumah Dr. Jaeger di Shiganshina menyimpan rahasia terkait para titan, benar?" Tanya Erwin.
"Ya kurasa begitu, itu yang dikatakan ayahku" jawab Eren.
"Kau amnesia dan ayahmu menghilang, menurutku cerita yang tragis" sahut Levi.
"Levi, kita sepakat dia tak punya alasan untuk berbohong." ucap Erwin.
"Masih banyak hal yang belum kita ketahui, untuk saat ini yang terpenting mencari tahu niatmu" lanjut Erwin.
"Niatku?" Tanya Eren.
"Jika kami ingin memeriksa rumahmu maka kami harus merebut kembali distrik Shingashina dan tembok Maria. Menutup gerbang yang jebol di sana adalah cara terbaik, itu berarti kami akan memerlukan kekuatan titanmu. Titan kolosal dan titan zirah kemungkinan besar mereka bekerja sepertimu, niatmu adalah kuncinya. Kunci untuk membebaskan umat manusia dari kesengsaraan ini" jelas Erwin.
Eren nampak termenung menatap kosong ke depan "Aku..."
"Jawab pertanyaannya brengsek, apa yang ingin kau lakukan?" Tanya Levi melihatnya termenung cukup lama.
"Aku ingin bergabung dengan pasukan penyelidik dan membunuh titan sebanyak mungkin!" Jawab Eren dengan wajah penuh ambisi.
"Hoo aku menyukainya" sahut Caterine.
"Erwin, aku yang akan mengurusnya beri tahu atasan soal ini, aku belum terlalu percaya dia. Jika dia berkhianat atau menjadi tak terkendali, aku yang akan membunuhnya. Komandan takkan keberatan karena hanya aku yang cocok untuk ini" ucap Levi berjalan mengjmhampiri sel Eren.
"Aku menerimamu masuk sebagai pasukan penyelidik" sambung Levi dengan suara dingin dan tatapan menusuk dari balik selnya membuat Eren bergidik takut.
"Bagus, kau meninggalkan kesan baik padanya" ucap Caterine berjalan pergi.
"Kami akan berusaha untuk mendapatkanmu, jadi- jangan sampai membuat usaha kami sia-sia" sambungnya.
"Aku takkan biarkan itu sampai terjadi!" Ujar Eren.
"Baiklah, itu saja yang ingin kami sampaikan, bertahanlah sebentar lagi kami akan mengurus beberapa hal" ucap Erwin berdiri dan berjalan pergi meninggalkan Eren dengan wajah yang masih tertegunnya di susul dengan Levi.
Mereka berdua melangkah menghampiri Caterine yang terdiam bersandar pada tembok "dia kerasukan? Akhir-akhir ini dia mudah termenung" ucap Levi menyergitkan alisnya.
"Ada yang mengusikmu?" Tanya Eewin membuat Caterine kembali berdiri tegap.
"Aku punya ide untuk merebutnya dari polisi militer" ucap Caterine membuat mereka tersentak.
KAMU SEDANG MEMBACA
-SAPPHIRE- (Shingeki No Kyojin X Reader)
Teen Fiction"Tidak ada yang tahu apa yang akan terjadi" "Jadi jangan pernah menyesal dengan keputusan yang kau ambil" •◇◇◇• "Ada apa kalian kemari" "Kau masih wanita dingin seperti biasanya" "Tch" TYPO BERTEBARAN!