"Floch Foster dan sekitar 100 tentara serta penjaga menghilang dari penjara. Mereka dianggap membelot bersamaan dengan pelarian Eren. Aku yakin mereka juga ada di balik pembunuhan jenderal. Sebut saja pemberontak antimiliter ini dengan 'Jaegerist' " ujar Nile.
"Lalu apa tujuan Jaegerist, Hange?" Lanjutnya bertanya pada Hange yang berdiri tepat di depannya dengan beberapa prajurit pengintai.
"Mereka berharap bisa menyatukan Zeke dan Eren. Mereka akan mereformasi militer dengan Eren sebagai pimpinan. Membunuh jenderal menunjukan tekad mereka, hal yang memprovokasi mereka sudah jelas karena militer berencana mengambil pendiri dari Eren, tanpa memberitahu kami" ujar Hange mengembalikan tuduhan.
"Kami tahu hal yang akan terjadi jika kami melakukannya. Bagaimanapun, banyak Jaegerist berasal dari penyelidik. Bagaimana kau akan bertanggung jawab, Hange-Danchou?" Balas Nile.
"Aku akan menerima hukuman apapun. Namun, mengundurkan diri sekarang adalah hal yang tak bertanggung jawab, selain itu kita tak tahu berapa banyak Jaegerist yang masih bersembunyi" balas Hange.
"Ya, bahkan bisa saja pelaku bom bunuh diri berdiri di hadapanku? Bisakah kau dipercaya? Kmai tak bisa membiarkan penyelidik berkeliaran sesuka hati" Ujar sarkas Roeg salah satu polisi militer.
Brak
"Cukup! Ada tamu disini! Alih-alih bertengkar, ada lebih banyak hal penting untuk dilakukan" Pixis dan beberapa prajurit penjaga memasuki ruangan dan menginterupsi keributan yang ada.Sedaritadi mereka saling melempar argumen dengan Kiyomi dan beberapa perwakilannya Hizuru yang terdiam mendengarkan keributan mereka.
"Hange. Siapa yang mengetahui keberadaan Zeke?" Tanya Pixis.
"Levi dan 30 tentara yang menjaga, juga tiga tentara yang mengantarkan perbekalan, terakhir aku dan Cate" balas Hange.
"Apa ketiganya sudah dibawa kesini? Nile apa kediaman ratu aman?" Tanya Pixis kembali.
"Hanya sedikit yang tahu lokasinya tapi aku akan memeriksanya" jawab Nile.
"Caterine, apa Eren mencoba mengontakmu?" Tanya Pixis.
"Tidak, kami tidak berkontak semenjak kembali dari penyerangan Marley" jawab Caterine.
"Eren akan mencoba menghubungi Zeke, Caterine, dan Ratu Historia. Melindungi keduanya adalah keharusan yang mutlak!" Tegas Pixis pada tiap prajurit yang berada disana.
"Yokai!" Tegas mereka menerima perintah Pixis.
"Komandan Pixis. Karena kini kita telah kehilang panglima, satu-satunya yang bisa memimpin kami adalah anda. Menurut anda apa yang harus kami lakukan?" Tanya Armin.
"Kita sungguh telah terpukul. Mari menyerah kepada Eren" balas Pixis membuat semua yang disana tersentak kaget.
"Apa?" Respon heran mereka semua yang berada disana.
"Kita tak bisa berbuat apa-apa tentang musuh yang ada di tengah kita, bahkan jika kita menyingkirkannya siapa yang tahu berapa banyak darah yang harus dikorbankan? Kita tak bisa buang-buang waktu untuk hal bodoh macam itu. Keputusan kami membuat tentara berpaling dari kami. Itu menyebabkan kekalahn untuk kita" ujar Pixis.
"Kau bercanda? Tunduk pada orang-orang yang membunuh panglima?" Interupsi tak terima salah seorang prajurit.
"Aku kenal Zachary selama bertahun-tahun. Hidup dan mati dengan revolusi adalah hal yang dia inginkan. Bagaimanapun 4 orang yang tewas, tak mau kematian mereka menyebabkan kejatuhan Eldia" balas Pixis.
"Jadi sebagai gantinya, kita tunduk pada Jaeger bersaudara?" Tanya Nile.
"Kita tak tunduk. Kita akan menggunakan lokasi Zeke untuk bernegosiasi dengan Jaegerist. Seperti sebelumnya, kelangsungan Eldia akan bergantung pada uji coba guncangan. Namun, jika kita harus abaikan fakta bahwa mereka membunuh panglima. Jika itu harga untuk mencegah tewasnya lebih banyak rekan maka... biarkanlah" ujar Pixis, semua yang mendengar itu hanya bisa meremat tangan mereka sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
-SAPPHIRE- (Shingeki No Kyojin X Reader)
Teen Fiction"Tidak ada yang tahu apa yang akan terjadi" "Jadi jangan pernah menyesal dengan keputusan yang kau ambil" •◇◇◇• "Ada apa kalian kemari" "Kau masih wanita dingin seperti biasanya" "Tch" TYPO BERTEBARAN!