DARRR...
Kilatan transformasi titan terlihat. Nampak Eren yang berdiri di tengah distrik sebagai umpan agar Reiner teralihkan dan menggagalkan rencana untuk membunuh kuda mereka.Eren mulai berlari ke selatan dan benar saja rencana mereka berhasil. Reiner mulai menuruni tembok dan berlari mengejar Eren.
Flashback
"Dia ingin kita menggunakan Eren sebagai umpan?" Heran Hange.
"Ya, itu perintah Erwin-danchou" balas Armin.
"Dia memakai Eren sebagai umpan hanya untuk melindungi kuda?" Herannya lagi.
"Yang benar saja? Bagaimana jika Reiner tetap mau membunuh kuda?" Ujar Mikasa.
"Tidak. Dia pasti memilih Eren, bagaimanapun misi mereka adalah Eren. Dan jika Eren tetap berlari, ia dapat menyergap titan monyet. Dengan bantuan Levi dan prajurit, mereka pasti berhasil mengepung mereka" balas Caterine.
"Yosh! Kita akan melawan titan zirah di Shiganshina!" Ucap Hange.
"Tunggu. Ada satu hal yang ku khawatirkan. Bertholdt masih bersembunyi di suatu tempat, ini hanya untuk jaga-jaga tapu mari bertarung menjauh dari tembok" ujar Armin.
Flasback off
Persis seperti saran Armin, Eren berlari memancing Reiner ke tengah distrik untuk berterung dengannya.
Pertarungan dimulai. Eren mulai mengkristalkan kedua tangannya disusul dengan Reiner yang melayangkan tinju pada Eren namun dengan mudah ia hindari dan berhasil melakukan serangan balik pada Reiner.
"Bersiap pada posisi, kita akan menunggu celah untuk ikut menyerang" ucap Caterine. Mereka bersiap dengan senjata baru di kedua lengan mereka dan mengawasi pertarungan dari atap bangunan yang mengelilingi pertarungan mereka.
Dengan kemampuan pengkristalan, nampak kini Eren berhasil mengimbangi pertarungan dan menghancurkan lapisan keras pada titan armor.
"Cate-san!"
"Tunggu! Percayakan Eren untuk memberi celah yang bagus" Caterine segera menahan Mikasa saat ia ingin membantu Eren yang sedang dalam kondisi terpojok.
"Tenanglah, kita akan mencoba kemanjuran senjata ini di waktu yang tepat" ucap Hange dengan senyum gilanya menatap senjata yang baru saja ia kembangkan.
Flashback on
"Pasukan insinyur berhasil membuatnya untukku, dengan memakai teknologi yang di rahasiakan polisi dalam. Aku bilang kita butuh senjata untuk mengalahkan titan zirah" jelas Hange menunjukann senjata baru yang nampak seperti tombak dihadapan para prajurit pasukan pengintai.
"Senjata melawan titan zirah?" Tanya Armin yang nampak cukup terkejut.
"Pedang kita tak berguna melawan titan zirah. Selama dia tak menunjukman celah di zirahnya, kita hanya bisa memperhatikan pertarungan Eren dan titan zirah dari jauh"
"Sejauh ini satu-satunya serangan yang efektif untuk titan zirah adalah cengkraman kunci Eren dan 'tinju keras' dari eksperimen terbaru, namun misi ini takkan berhasil dengan hanya bersenjatakan itu. Walau penting untuk menutup tembok tapi lebih dari itu kita harus membunuh Reiner dan Bertholdt yang bertanggung jawab atas hancurnya tembok" terang Hange.
"Maksudmu, kau ingin kami memusuk titan zirah dengan tombak itu?" Tanya Mikasa. Mereka semua nampaknya ragu dengan bentuk senjata yang hanya seperti tombak itu dapat mengalahkan titan zirah.
"Akan lebih mudah jika di tunjukkan. Ayo keluar" balas Hange.
"Apa mereka memahaminya?" Tanya Caterine datang mengecek berbagai persiapan mereka untuk operasi pengambilalihan tembok.
KAMU SEDANG MEMBACA
-SAPPHIRE- (Shingeki No Kyojin X Reader)
Ficção Adolescente"Tidak ada yang tahu apa yang akan terjadi" "Jadi jangan pernah menyesal dengan keputusan yang kau ambil" •◇◇◇• "Ada apa kalian kemari" "Kau masih wanita dingin seperti biasanya" "Tch" TYPO BERTEBARAN!