"Erwin biarkan aku pergi sekarang" tegas Caterine.
"Jawabanku tetap sama. Itu terlalu berbahaya Cate, kita akan pergi sebentar lagi" tolak Erwin untuk kesekian kalinya.
"Kita akan pergi ke distrik Ehrmich terlebih dulu dan itu akan memakan waktu saat kita bergerak dalam bentuk pasukan" bantah Caterine.
"Titan tidak aktif dalam malam hari dan aku dapat membunuh mereka semua dengan mudah" lanjutnya tetap dengan pendiriannya.
"Itu terlalu beresiko dan tidak ada jaminannya. Aku tahu kau kuat tetapi aku tidak akan mempertaruhkan nyawamu untuk sesuatu yang tak pasti. Aku mengetahui sakit kepala yang kau alami akhir-akhir ini" ucap Erwin.
'I-ini menyeramkan~ aku ingin keluar dari sini. Bagaimana aku bisa menyaksikan dua petinggi ini bertengkar, menakutkan~' batin seorang prajurit yang sedaritadi menyaksikan perdebatan antara Erwin-danchou dan Caterine-heichou, perdebatan itu dimulai saat Caterine-heichou memasuki ruangan Erwin dan meminta izin pergi ke tembok Rose untuk mencari ketua regu Mike.
"Aku benci firasatku Erwin.." Caterine mulai merendahkan suaranya sembari meremat kepalanya frustasi.
"Aku tak tahu apa yang terjadi pada Mike saat ini dan terlebih Nanaba juga ikut bertugas mengawasi kadet-104, aku ingin melakukan hal yang tak akan kusesali. Jadi biarkan aku pergi!" ucap Caterine dengan penekanan di akhir.
"Aku juga mengkhawatirkan mereka namun bergerak tergesa-gesa memiliki banyak resiko" Erwin masih setia dengan larangannya.
"Aku akan pergi sendiri" balas Caterine.
"Sial, titan-titan itu tak pernah memberi kita waktu istirahat" ucap seorang pria pendek yang tiba-tiba memasuki ruangan Erwin.
"Kau tak akan pergi. Ini perintah tidak ada bantahan!" tegas Erwin.
"Tch terserah kau Erwin" decih Caterine berbalik pergi melewati Levi yang baru saja memasuki ruangan dengan raut herannya.
"Aku akan memberikan konsekuensi jika kau tetap pergi Cate-!" Tegasnya sebelum Caterine melangkahkan kaki keluar ruangan.
Levi yang menjadi saksi bisu kini menyerngitkan daahinya "Kalian bertengkar? Walau itu sering tapi ini tak seperti biasanya. Apa yang terjadi?" Tanya Levi setelah melihat pertengkaran mereka berdua.
erwin menghel kasar nafasnya, sudah lama sejak terakhir kali mereka berdebat seperti itu "ia bersikeras untuk pergi sendiri ke tembok Rose"
"Tidak biasanya dia bertindak ceroboh, apa alasannya?" Tanya kembali Levi.
"Dia ingin mencari Mike dan Nanaba yang bertugas menjaga kadet-104" jawab Erwin.
Dengan amarah yang tertahan Caterine berjalan pergi ke lapangan dimana para prajurit tengah mempersiapkan perbekalan "Persiapkan kuda dan perbekalan lebih cepat! Kita akan berangkat dalam lima menit" perintah Caterine membuat prajurit yang sedang bersiap semakin mempercepat kegiatannya.
"Yokai!"
Caterine segera ke kandang kuda untuk menyiapkan kuda hitam kesayangannya.
Dengungan suara nyaring menghiasi telinganya, perasaan tak tenang terus menghantuinya. Ia benar-benar mengkhawatirkan Mike, Caterine tahu dia adalah pria kuat dan pintar, tentu saja karena dia humanity's strongest tapi entah mengapa saat ini ia hanya berharap dapat menemukan sahabatnya itu dengan selamat secepatnya.
BRAKK
Caterine tak sengaja menghancurkan salah satu tiang kandang kuda disampingnya saat mencoba mengalihkan pikirannya.'Firasat sialan'
KAMU SEDANG MEMBACA
-SAPPHIRE- (Shingeki No Kyojin X Reader)
Fiksi Remaja"Tidak ada yang tahu apa yang akan terjadi" "Jadi jangan pernah menyesal dengan keputusan yang kau ambil" •◇◇◇• "Ada apa kalian kemari" "Kau masih wanita dingin seperti biasanya" "Tch" TYPO BERTEBARAN!