Happy Reading
Hutan Nandaka adalah tempat berburu favorit ayahnya, dia dan juga kakaknya. Sebagai anak selir, Sotor tentu tidak memiliki pengaruh kekuasaan apa pun. Dia dan ibunya tinggal di Tumapel. Ayahnya sendiri adalah bangsawan Tumapel dan sekarang berkuasa sebagai raja di Tumapel. Meski ayahnya adalah seorang raja Tumapel, tapi statusnya sebagai anak selir, tidak membuatnya menjadi calon penerus. Setidaknya sampai saat ini, belum pernah ada pembicaraan apa pun dengan ayahnya tentang regenerasi di kerajaan Tumapel.
Sotor sendiri tidak terlu memusingkan perihal takhta tersebut. Kegiatan sehari-harinya yang hampir dipenuhi dengan berburu dan menjual hasil hewan yang diburunya itu ke pasar, menjadi salah satu hiburan yang menyenangkan sekaligus memberikannya penghasilan, meski tidak seberapa jika dibandingkan harta yang didapatkannya dari sang ayah. Karena kesenangannya dalam berburu inilah yang membuat kulitnya lebih gelap dan otot-otot tubuhnya terbentuk sempurna terutama di lengan dan perut. Di usianya yang sudah 21 tahun, dia menjelma sebagai laki-laki dewasa dengan wajah lebih mirip ayahnya. Sedangkan Hayam Wuruk secara garis wajah merupakan perpaduan Rajaputri Tribhuwana dan ayahnya Cakradhara.
Namun, semenjak pulang dari kotaraja setelah menyaksikan dan mengikuti upacara pesta pernikahan kakaknya Nertaja dan Indudewi, pemikirannya berubah. Dia merasa harus menjadi seseorang yang memiliki kedudukan dan pengaruh. Bukan hanya memiliki status "anak selir". Karena itu dia berusaha mendapatkan kepercayaan ayahnya setidaknya untuk menduduki salah satu kursi penting di pemerintahan Tumapel meski jenjang yang ditapakinya akan sulit.
Sotor mulai merasakan bahwa usianya sudah cukup matang untuk memulai sebuah kehidupan baru. Dan, pernikahan adalah salah satu dari kehidupan baru yang ingin ditapakinya. Satu nama sudah tersimpan begitu lama dalam hatinya saat dia mulai beranjak remaja hingga dewasa. Bertemu dengan gadis itu pada acara-acara kerajaan di kotaraja adalah yang paling dinantikannya, bahkan terkadang dia sengaja mendatangi tempat tinggal gadis itu dengan alasan berburu hingga ke wilayah Wengker.
Memikirkan dan membayangkan wajahnya saja sudah mampu membuat perutnya melilit tak keruan. Sotor berani bersumpah bahwa semenjak mereka beranjak dewasa, dia menahan mati-matian dirinya untuk tak memeluk gadis itu. Sudewi. Ah ... dia mulai merindukan gadis itu kembali. Angannya sangat tinggi untuk bisa bersanding dengan gadis itu dalam sebuah ikatan pernikahan.
Sotor bersumpah bahwa dia akan menjadikan Sudewi satu-satunya wanita dalam hidupnya dan tidak akan memiliki selir. Kesamaan nasib sebagai anak selir, membuatnya yakin bahwa menyandang status anak selir sangatlah tidak menyenangkan. Menikmati kemewahan akan tetapi juga terpinggirkan. Minim pula kekuasaan.
Oleh sebab itu, di sinilah Sotor berada sekarang. Di depan tempat peraduan ayah dan biyungnya. Dia tahu mungkin dia akan dianggap terlalu tergesa karena memikirkan sebuah pernikahan, akan tetapi Sotor merasa ini adalah waktu yang tepat.
Sotor segera memasuki tempat ayah dan biyungnya ketika pintu kamar terbuka dan biyungnya menyambut dengan senyuman lembut nan hangat yang selalu diberikan padanya. "Sotor, tumben sekali, Nak, kamu datang ke tempat bopo dan biyung," ucap Ibunya yang bernama Gantari.
KAMU SEDANG MEMBACA
MATAHARI TERBELAH DI WILWATIKTA (TAMAT)
Historical FictionBlurb: Tragedi Perang Bubat tidak hanya menorehkan jarak antara Majapahit dan Pasundan, tapi juga luka dan duka bagi dua kerajaan tersebut. Gugurnya Dyah Pitaloka-calon permaisurinya, membuat Hayam Wuruk melewati masa-masa sulit. Namun, Wilwatikta t...