Halo, apa kabar kalian.
Mohon maaf karena membuat kalian menunggu cerita ini dalam waktu yang lama.
Sedikit cerita, pada tanggal 24 Desember 2023 aku terkena nyeri kepala hebat dan mata nyut-nyutan. Setelah berobat ke sana kemari dan sampai masuk ke IGD, akhirnya dokter menyampaikan bahwa mata sebelah kanan terkena Glaukoma.
Dalam sekejap, mata kanan bengkak, merah dan berair. Sampai sekarang masih dan harus rutin kontrol.ke dokter mata. Karena aku domisili di Bandung, jadi sekarang ini, aku periksa di pusat mata nasional di Bandung.
Karena itu, dengan berat hati, aku menyampaikan menunda update Hayam Wuruk dan Sudewi.
MOHON MAAF. SEKALI LAGI MOHON MAAF YA TEMAN-TEMAN.
Berat rasanya menulis ini dan menyampaikan pada teman-teman.
Bila ada kalian yang punya cerita ada teman, kerabat atau saudara yang pernah menderita glaukoma dan sekarang sedang berobat atau keadaannya lebih baik, boleh kirim pesan ke aku ya.
Siapa tahu bisa menjad motivasiku untuk sembuh. Karena sejujurnya, sampai sekarang ada sedikit rasa putus asa.
Mohon doanya agar bisa sembuh dan membaik lagi penglihatan. Dan tidak merembet ke mata kiri.
Semoga suatu saat nanti aku bisa kembali menulis dan berkarya.
Semoga teman-teman sehat, lancar rezekinya dan dimudahkan segala hal yang menyulitkan dan memberatkan di hidup teman-teman.
Terima kasih atas doa baiknya. Dan, terima kasih telah membaca Hayam Wuruk dan Sudewi. Sekali lagi mohon maaf aku mengecewakan teman-teman karena belum bisa menamatkan.
Terima kasih.
Bandung, 11 Januari 2024
Sidsaft.
KAMU SEDANG MEMBACA
MATAHARI TERBELAH DI WILWATIKTA (TAMAT)
Historical FictionBlurb: Tragedi Perang Bubat tidak hanya menorehkan jarak antara Majapahit dan Pasundan, tapi juga luka dan duka bagi dua kerajaan tersebut. Gugurnya Dyah Pitaloka-calon permaisurinya, membuat Hayam Wuruk melewati masa-masa sulit. Namun, Wilwatikta t...