🅜🅐🅗 - 𝓑𝓪𝓫 𝟔𝟒

4K 184 18
                                    

⋆⋆⋆⋆

        Seminggu selepas kejadian itu..

Amsyar menangis sendirian di dalam biliknya. Air matanya tidak henti-henti mengalir.

Klik!

Pintu bilik dibuka perlahan oleh Asyraf.

" Am. " panggil suara itu.

" Hisk hiks hiks.. " Amsyar memeluk tubuhnya di atas katil.

" Stop crying. " ujar Asyraf mendatar.

" Bang... Kakak dah takda.. "

Asyraf hanya mendiamkan diri. Tangannya yang berdarah akibat memukul kaca semasa di bilik di pandang oleh adiknya.

" Tangan kau.. Kau buat apa kat bilik tadi bang? " tanya Amsyar memandang tepat anak mata Asyraf.

" .............. "

" Jawab bang !!! Kau cederakan diri kau ke? "

" ............. "

" Eh bodoh!! Jawab lahh!! "

" Kau diam. " Asyraf mengeluarkan pistol yang berada di kocek seluarnya lalu diacukan pada adiknya. Amsyar menundukkan kepalanya. Tidak mahu melihat wajah abangnya yang sudah teruk berdarah pada kepala dan tangan lelaki itu.

" Aku.. penyebab Adeline mati. " ujar Asyraf perlahan.

" Tak.. Orang tua bodoh tu penyebabnya!! " Amsyar menggenggam penumbuknya.

Asyraf ketawa sinis.

" Ya, tapi aku gagal lindungi dia. " kata lelaki itu.

" ................. "

" Orang yang aku sayang, dah tinggalkan aku.. " air mata Asyraf perlahan-lahan mengalir membasahi pipi.

Amsyar lantas memeluk tubuh abangnya. Asyraf hanya mendiamkan diri tanpa membalas pelukan adiknya. Baru 9 tahun, dirinya sudah kehilangan orang tersayang.

" Lepas Am. " pinta Asyraf mendatar.

" Kenapa? "

" Aku kata lepas. " pinta Asyraf dingin. Amsyar segera melepaskan pelukannya terhadap lelaki itu.

Asyraf segera memegang kepalanya. Dia menghela nafas kasar.

" Bang, kau okey tak ni? " tanya Amsyar.

" Sakit.... Kepala.... Arghh!!! "

" Err jap, aku panggil mommy dulu. " Amsyar segera mendekati pintu bilik untuk keluar.

BAMM!!

" Eh woii siapa yang kunci pintu nii!! " marah Amsyar mencuba untuk membuka tombol pintu bilik itu.

" ................ "

" Aduhh berkunci lah pulak!! Bang, kau tunggu kejap. Aku try bukak pintu ni dulu. Setan mana tah yang kunci bilik ni.. " bebel Amsyar sendirian.

" No need. " ujar suara itu. Amsyar sudah kejung. Bulu romanya tiba-tiba menegak.

" Bang? " tanya Amsyar.

" Hm? " Asyraf memandang wajah adiknya dengan senyuman sinisnya lalu segera mendekati adiknya yang berada di pintu.

" Err kauu dah tak sakit kepala lagi ke? " tanya Amsyar yang kelihatan sedang gugup.

Mrs. Asyraf Hayden ❛Obsessive Husband With His Wife❜ ⋆ ©Where stories live. Discover now