HN-13

3.3K 119 0
                                    

Happy Reading

"Ada apa ini?" Ucap seseorang

Semua orang langsung menoleh pada asal suara dan ternyata ia adalah Gus Azkar jika semuanya menolah Nawa sibuk menahan Nara ia tak ikut menoleh justru ia sibuk menahan Nara agar tak berkelahi walau sudah di tepis berkali kali olehnya

"G-Gus A-Azkar" Sontak semua orang yang berada disana lari terbirit birit melihat Gus Azkar yang datang terkecuali Gala Nara dan Nawa mereka tetap diam disana

"Loh kok pada lari lari emang kenapa?" Gala bertanya tanya aneh saja pikirnya Gus Azkar datang bukannya di sambut malah lari terbirit birit

"Ada apa ini?" Tanya Gus Azkar namun para santri nya itu hanya diam Nara tidak tahu harus menjelaskan apa dan Gala juga tiba tiba merasa takut pada Gus nya itu Nawa sibuk dengan menunduknya

"Kamu, ada apa ini?" Tanya Gus Azkar pada Nawa sedangkan Nawa ia tak tahu harus menjawab apa

"Halo gimana kabarnya.." Gala membuka suara mengalihkan pembicaraan

"Saya tak bertanya padamu, saya bertanya padanya" Ujar Gus Azkar seraya menunjuk Nawa

"Han jawab di tanya itu" Bisik Nara

Gus Azkar terus memperhatikan pada santri nya diantara mereka berdua Gus Azkar tertarik pada salah satu Santriwati nya yang sedari tadi sibuk menundukkan pandangannya hatinya tertarik pada santriwati itu ia tak bisa mengalihkan pandangannya sama sekali wajahnya terpaku melihat santriwati nya itu

Hingga akhirnya ia tersadar dan langsung menundukkan pandangannya. "Astaghfirullah" gumam Gus Azkar ia beristighfar karena sudah kurang ajar menatap wanita yang bukan mahramnya itu

Namun tak bisa di pungkiri bahwa hatinya berdegup kencang ketika melihat santriwati itu perasaanya tak karuan ntah apa yang terjadi pada dirinya hal ini baru ia rasakan kali ini

"Apa apaan ini mengapa hati saya berdegup melihat santriwati ini ada apa dengan santriwati ini" Batin Gus Azkar

"Afwan Ustadz ana dengan teman ana membuat keributan disini Afwan ana hanya santriwati baru disini ustadz"
Ucap Nawa ia menundukkan pandangan nya dalam tak berani menatap seorang laki laki yang terkenal dengan sebutan Gus Azkar itu

"Gus Han bukan Ustadz" bisik Nara memberitahu

"Afwan G-Gus ana tidak tahu"

"Na'am" Gus Azkar pergi begitu saja setelah mengatakan hal itu tidak bisanya ia bertingkah seperti itu

"Astaghfirullah haladzimm" gumam nya ia terus beristighfar karena pikiran dan hatinya selalu tertuju pada santriwati tadi yang dimana ia saja tidak mengenalnya tapi begitu mudahnya ia menguasai hatinya

"Bagaimana ini bisa terjadi perasaan apa ini mengapa sangat aneh astaghfirullah" Gus Azkar terus menerus menepis pikirannya dan berdoa agar hatinya tenang kembali ia juga sangat tidak tahu tentang apa yang terjadi pada dirinya keringat dingin menjulur di sekujur tubuhnya bibirnya pun berkedut mempertandakan akan timbulnya sebuah senyuman rasanya sangat aneh sangat aneh

"Astaghfirullah" Gus Azkar menggerutu karena wajah santriwati itu terus menerus terlihat di pandangan nya

"Lah, tumben ga ngasih hukuman maen pergi gitu aja" Cicit Gala ia kembali menatap dua wanita yang berada di hadapannya

"Woy perasaan lu nunduk aja lu ga mau gitu liat muka gue yang paripurna ini?" Sungguh sangat pede sekali Gala

"Idih sok lu! Ayo Han kita ke asrama kak Raya biarin orang jahanam kaya dia mah" Nara dan Nawa pergi meninggalkan Gala seorang diri menuju asrama Raya

HANAZKAR [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang