HN-59

2K 67 1
                                    

"melangkah lah sendirian sampai Allah mengutus seseorang untuk berjalan bersama mendampingimu"

-Nazwaahlan

Tangerang

⚠️Typo bertebaran⚠️

🌻Happy Reading🌻

Sore hari berlalu malam pun tiba seusai melaksanakan sholat Isya Nawa yang sedang khusyuk berdzikir itu teralih pada putrinya yang tiba tiba saja menangis membuatnya bangkit dan langsung menggendong putrinya itu

"Ifaa sayang, umma disini ututu jangan nangis yahh" Ucap Nawa sembari menimang nimang Ifaa namun bayi itu tak kunjung berhenti menangis

"Mughrom" Nawa mulai bersholawat karena ia teringat dengan pesan sang suami jika bayi tidak kunjung berhenti menangis maka lantunkan lah sholawat

"Qalbi bi hubbika mughrom"

Dan benar saja baru dua lirik yang Nawa lantunkan Ifaa bayi itu langsung terdiam kembali tertidur membuat Nawa tersenyum kembali menaruh putrinya itu pada box bayi yang memang disediakan oleh rumah sakit

"Akaa kok Akaa ngga kesini? Akaa kemana? Aku kangen sama Akaa. Kak Gino juga katanya mau ajak aku ketemu sama Akaa tapi dia ada urusan, Akaa kok ninggalin Nawa sendiri" Ujar Nawa air mata pun menetes mengenai lengannya ia menatap lekat kedua lengannya yang biasa suaminya genggam lalu tangannya terangkat menyentuh pipinya yang biasanya suaminya itu cium dan ia pun beralih menyentuh pinggangnya dimana biasanya Gus Azkar selalu merengkuh tubuhnya

"Akaa" Lirih Nawa ia pun menangis rasanya sungguh sangat tak karuan hatinya begitu nyeri ketika mengingat kenangan kenangan manis itu

"Eh eh kok bestod gue nangis gini" Ujar Cinta ia datang setelah mengetahui informasi yang diberikan oleh Kia dan yang lainnya mengenai masalah Gus Azkar yang memang belum Nawa ketahui

"Kenapa?" Tanya Fathin kedua wanita itu pun duduk disamping sahabatnya memeluknya dengan erat air mata seketika jatuh begitu saja dada mereka sangat sesak mengetahui hal hal yang sudah menimpa sahabatnya itu

"Nawa kangen Akaa tapi Akaa ngga ada jenguk Nawa kesini, Cin kok Akaa gitu yah? Apa Akaa udah ngga sayang sama Nawa? Kenapa Akaa ngga nemenin Nawa disini?" Pertanyaan demi pertanyaan Nawa lontarkan membuat Cinta dan Fathin yang berada dalam pelukan itu pun tak tahu harus menjawab apa

Separuh berkata jangan dulu beritahu dan separuh lagi mengatakan iya membuat Cinta bingung tapi ia pun tak bisa menyimpan hal ini dengan lama apalagi pastinya jika semakin lama ditutupi maka akan semakin sakit rasanya

"Udahh lo jangan overtinking gitu mending lu tidur baru juga mendingan, soal masalah itu biar gue sama yang lain yang urus. Okey?" Ucap Cinta Nawa mengangguk ia pun berjalan menuju brankarnya melihat sekilas putrinya yang dengan pulasnya tertidur dan langsung merebahkan tubuhnya menutup matanya

"Cin gue gak sekuat itu untuk bilang ini semua sama Nawa" Ujar Fathin diiringi tangisan darinya Cinta pun sama akan tetapi hanya mereka yang mampu berkata jujur sedangkan yang lain tak kuasa dan tak kuat

HANAZKAR [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang