“Aku mencintai dirimu karena agama yang ada padamu jika kau hilangkan agama yang ada dalam dirimu, maka hilanglah cintaku padamu”
-Imam An-Nawawi
•
•
•
Tangerang
⚠️Typo bertebaran⚠️
Beberapa hari berlalu kini hanya tersisa beberapa jam saja menuju hari-H dari pernikahan Gus Azkar dan Nawa tentu hal itu membuat semua warga pesantren sibuk mempersiapkan acaranya dalam beberapa waktu terakhir hingga akhirnya semua sudah siap dan matang
Aktivitas aktivitas santri yang biasanya dilakukan untuk sementara di tunda karena acara itu di pesantren mereka kini akan hadir seorang Ning Masyaa allah
"Masyaa allah Han sisa beberapa jsm lagi deg deg-an ngga?" Tanya Nara begitu antusias
"Deg degan banget Nar" Sahut Nawa kini mereka semua berada dalam asrama karena memang Nawa di perintahkan untuk tetap tinggal di asrama dan tidak banyak melakukan aktivitas
"Pasutri mah ngga boleh keluar dulu ya" Ucap Raisa yang baru saja datang dengan membawa 1 piring kue pisang mungkin ia mengambilnya dari dapur
"Hhe gimana toh yah" Ucap Nawa
"Beruntung banget sih kamu Han jadi pengen cepet cepet nikah juga" Ujar Raisa
"Nikah nikah! Nanti aja napa, udah mending kita sibukkin diri dulu aja kalo jodoh udah datang mah pasti nikah nanti geh" Sahut Kia
"Iyah bener tuh buktinya Hana dia ngga mau nikah eh malah jodohnya datangnya cepet banget" Timpal Nara
"Assalamu'alaikum"
Di tengah tengah pembicaraan Nawa dan para sahabatnya tiba tiba ada seorang santriwati mengetuk pintu asramanya Nawa pun membukanya dan melihat Eva berdiri disana
"Wa'alaikumsalam kenapa ya Va?" Tanya Nawa langsung pada intinya
"Itu N-Ning--"
"Panggil seperti biasa saja" Potong Nawa
"Limadza?" Ujar Nawa karena ia melihat Eva yang tak kunjung mengutarakan niatnya menuju kemari
"Mba Riya pengen ketemu sama Mba Hana nanti jam 4 sore di belakang asrama Khadijah" Tutur Eva
Nawa menyerngit tumben Riya ingin mengajaknya bertemu. "Oh Iyah insyaallah saya akan kesana terimakasih sudah mau menyampaikan ini semua terhadap saya"
"Sama sama Mba, kalo gitu saya permisi assalamu'alaikum" Eva pergi begitu saja setelahnya Nawa langsung masuk kembali kedalam asrama dan melanjutkan mengobrol dengan para sahabatnya
Ting
Ting
Suara notifikasi dari ponsel milik Nara itu sangat mengganggu obrolan mereka berempat dengan cepat Nara pun memeriksa pesan dari siapa itu
KAMU SEDANG MEMBACA
HANAZKAR [COMPLETED]
Teen Fiction⚠️follow sebelum baca⚠️ Muhammad Anas Azkar Al-Akbar putra sulung dari pemilik pesantren terbesar kedua di Indonesia yang bernama Rasyid dan sang Umi yang bernama Arum pria berusia 24 tahun itu kini menjadi seorang Qori internasional karena memenang...