HN-48

3K 95 0
                                    

Lebih baik hidup menderita meninggalkan sosok yang dicinta, daripada hidup sebagai manusia hina yang mengatasnamakan Cinta

Tangerang

⚠️Typo bertebaran⚠️

Sudah lebih dari 2 Minggu ini Gus Azkar sering pergi pagi dan pulang pasti sore sekiranya jam 5 atau 6 sore mendekati Maghrib ntah apa ia hanya berkata jika ia sedang mengurus sesuatu bersama Gino ntah apa itu bahkan Nyai Arum dan Kyai Rasyid pun tidak mengetahui itu

Namun di sisi lain Erik pun sama ia sama seperti Gus Azkar pergi pagi pulang sore membuat Hilya dan Nawa menjadi curiga

hari hari berlalu begitu saja dengan sehampa itu karena tak ada Gus Azkar yang menemani siang harinya Nawa hanya melakukan aktivitas aktivitas yang terbatas ia masih bertanya tanya kemana saja suaminya selama 2 Minggu terakhir ini

Malam pun tiba seusai sholat Isya Nawa dan Gus Azkar berada dalam kamar mereka tadarus bersama seusai tadarus kedua pasangan itu langsung duduk di atas kasur dengan posisi Gus Azkar yang menaruh kepalanya dipangkuan Nawa dan Nawa pun mengelus Surai rambut hitam milik Gus Azkar dengan tenang

"Humaira" Panggil Gus Azkar

"Iyah" Sahut Nawa ia yakin pasti kali ini pipinya kembali bersemu walau sudah sering dipanggil dengan sebutan itu akan tetapi Nawa belum terbiasa hatinya masih saja terasa aneh jika Gus Azkar sang suami memanggilnya dengan sebutan itu

"Kamu masih tidak memiliki nama panggilan khusus untuk saya?" Tanya Gus Azkar semakin lama hubungan antara mereka semakin dekat bahkan Nawa kini sudah berani membuka Khimar nya di depan Gus Azkar yaa itu memang perintah darinya

"Udah ada kok" Jawab Nawa membuat Gus Azkar cukup kaget ia langsung merubah posisinya menjadi duduk menghadap sang istri

"Apa?" Tanya Gus Azkar namun Nawa hanya tersenyum manis

"Ayo kasih tahu saya" Ucap Gus Azkar ia sangat tak sabar sudah lama ia menunggu namun Nawa masih juga tersenyum saja

"Humairaa jangan gitu saya bener bener udah nunggu lama loh tentang ini" Ucap Gus Azkar ia kemudian mengerucutkan bibirnya merasa sedikit kesal membuat Nawa tertawa melihatnya

"Ya Allah" Ujar Nawa tak kuat melihat wajah Gus Azkar yang begitu gemas wajah yang biasanya terlihat tegas datar itu kini berubah menjadi wajah seorang anak kecil

"Iya iya aku kasih tahu jadi aku panggil kamu itu Akaa" Ucap Nawa Gus Azkar termenung sejenak kemudian senyuman pun merekah begitu lebar

"Jangan lebar lebar senyumnya nanti kayak joker" Nawa tertawa begitu renyah ketika berhasil membuat sang suami kembali cemberut karena ulahnya

"Emang kamu tahu joker?" Tanya Gus Azkar yang kesal

"Yaa tahu yang senyumnya selebar alam semesta itu" Timpal Nawa membuat Gus Azkar ikut tertawa mana ada seluas alam semesta

"Akaa" Panggil Nawa

"Iyah Hawa ku" Sahut Gus Azkar Nawa tersenyum mendengar itu

HANAZKAR [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang