HN-70 [END?]

4.7K 93 0
                                    

Tidak mudah untuk menyembuhkan  setiap rasa sakit bersama traumanya, melewati fase demi fase yang akhirnya menyadarkan kamu bahwa rencana Allah jauh lebih baik

-Ust. Hanan Attaki-

Tangerang

⑅Typo bertebaran⑅


"Siapa tuh" Ujar Adit

Nawa dan yang lainnya pun menjadi sangat penasaran dengan apa yang di perlihatkan oleh Zulfikar pada Gino hingga membuat seorang Gino marah

"Ini siapa?" Tanya Zulfikar menaik turun kan alisnya

"Ya Allah itu adek sepupu gue woy! Bukan siapa siapa" Jelas Gino

Zulfikar diam lalu mengangguk saja. "Oh gue kira lo udah bisa lupain Zahra ternyata ngga toh" Ujar Zulfikar

Semuanya terdiam memandangi Gino yang juga diam keheningan terjadi hingga akhirnya obrolan pun dilanjutkan yang diawali oleh Gino sendiri

"Eh Iyah gue heran deh kenapa sih banyak yang ngira lo itu masih lajang? Padahal udah punya buntut satu" Seloroh Adit kepada Gus Azkar

Gus Azkar menoleh lalu tersenyum ia pun melirik istrinya sebentar pasti setelah ini istrinya akan merajuk

"Hmm saya juga tidak tahu tentang itu, tapi menurut saya memang pernikahan saya dan Hawa kan hanya orang orang sini yang tahu. Dan juga tidak disebar luaskan di media sosial maka dari banyak yang mengira saya masih lajang"

"Terkadang juga kan saat kajian saya sering sendiri sedangkan Hawa dia tidak menemani saya, dan saat kajian juga kan memang sudah peraturan bahwa jika kajian yang di isi oleh saya itu boleh boleh saja mengambil potret atau membuat video. Tapi, jika ada Hawa saya itu semua dilarang" Jelas Gus Azkar

Adit mengangguk paham. "Iyah juga sih, alumni alumni kita aja sebagian ngga tahu" Timpal Adit

"Iyah ngga papa juga, itu semua tidak terlalu penting" Jawab Gus Azkar

Semuanya mengangguk lalu melanjutkan perbincangan itu dengan tenang dan nyaman di temani dengan beberapa makanan ringan yang menambah suasana semakin nyaman saja untuk mengobrol

Malam berlalu Nawa baru saja menidurkan Ifaa hari ini Ifaa merengek ingin tidur dengan Zidan terus menerus padahal dirinya sangat merindukan putri kecilnya itu terlebih Ifaa juga ingin tidur dengan Zidan dan juga Gus Azkar dalam satu kamar akan tetapi tidak dengannya

Hati Nawa sedikit tergores tapi ia tahu bahwa putrinya masih sangat labil untuk mengerti hal hal seperti ini membuatnya pasrah dan menurutinya

"Udah jangan manyun manyun gitu yah? Kalo Ifaa udah tidur nanti saya langsung ke kamar" Ucap Gus Azkar seraya mengelus lembut pipi Nawa

Nawa terdiam lalu mengangguk pasrah. "Hmm tapi aku kan lagi udzur Akaa, perut aku sakit mau di elusin" Ucap Nawa

Gus Azkar tersenyum lalu mencium kening istrinya yang sangat sangat rewel. "Nanti saya elusin yah, kamu ke kamar sekarang jangan kemana mana sudah malam" Ujar Gus Azkar

Nawa mengangguk lalu dengan langkah gontai ia pergi menuju kamarnya dan langsung duduk di sisi ranjang

"Gak papa kok nanti juga Akaa kesini" Ucap Nawa pelan ia pun menyenderkan tubuhnya pada kepala ranjang seraya melihat lihat ceramah di laptop miliknya

HANAZKAR [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang