HN-38

3.1K 103 0
                                    

Sesungguhnya orang orang yang beriman, dan orang orang yang berhijrah dan berjihad di jalan Allah, mereka itulah yang mengharapkan Rahmat Allah

-Al-Baqarah:218

Tangerang

⚠️Typo bertebaran⚠️


"RIYA!!"

Plak

Raya menampar wajah Riya ia menatap tajam adiknya itu. "Kamu nekad lakuin hal yang gegabah kayak gini? Kenapa Ri?" Tanya Raya

Riya pun menatap aneh ke arah Raya mengapa dirinya berlaku seperti itu padanya bukankah--

"l-lo?"

"Shut! Maaf" Bisik Raya pada Riya sedangkan Riya pun hanya diam membeku tak lama Kyai Rasyid pun menyadari jika yang istrinya usir itu ia adalah Nawa yang sesungguhnya

"U-Umi?" Kyai Rasyid langsung baralik menatap istrinya itu sedangkan yang lain mulai menyadari hal yang sama seperti Kyai Rasyid

"A-Abi?" Nyai Arum menutup mulutnya tak percaya jika ia sudah mengusir calon menantunya sendiri ia pun terkulai lemas dan tubuhnya itu merosot ke lantai

Gus Azkar langsung menopang tubuh sang Umi ia pun sama syok nya seperti kedua orangtuanya, "Umii apa yang harus kita lakukan" Ujar Gus Azkar rasanya rasa sesal ia rasakan mengapa dirinya tak bisa membedakan mana calon istrinya yang asli dan yang palsu

"Erik! Cepat kamu cari dan kejar Hana saya yakin dia belum jauh dari sini" Ujar Kyai Rasyid Erik yang sedang menangis dalam pelukan Hilya itu pun langsung beranjak dan berlari untuk mencari Nawa

"Percuma Pak Kyai" Sahut Eva membuat semua orang disana terkejut

"K-kenapa percuma?" Bukan Kyai Rasyid yang bertanya melainkan Nara lah yang bertanya

"Waktu tadi saya aja udah kehilangan jejak Mba Hana dia ngilang secepat itu Mba Nara, saya juga udah cegah dia untuk jangan pergi tapi dia malah lari dan ngga tahu pergi kemana saya kehilangan jejaknya di tengah itu" Ucap Eva hal itu langsung membuat Nara semakin menangis tersedu sedu

"Kenapa aku malah ngga percaya sama sahabat aku sendiri" Batin Nara ia menangis sesenggukan dalam pelukan Kia Raisa pun turut membantu Kia menenangkan Nawa namun rasanya sulit

"Umi Abi sebaiknya semua santri kita bubarkan saja, kita selesaikan masalah ini di Ndalem" Usul Hilya

"Baiklah" sahut Kyai Rasyid

Tak lama Kyai Rasyid membubarkan semua kerumunan santri itu mereka semua langsung pergi kembali ke asrama nya masing masing sedangkan Hilya dan yang lain mereka pergi ke Ndalem untuk meminta penjelasan dari Riya..

"Sekarang lo jelasin semuanya!" Sentak Nara pada Riya gadis itu tidak bisa mengontrol dirinya ketika mendapati Erik yang sudah kembali namun justru tak menemukan Nawa dimana pun

"Kenapa sih!! Hah?! Lo kejam banget jadi orang! Buat apa semua ini goblok! Lo tega ngelakuin hal sebejad ini sama sahabat gue!! KENAPA!!" Kia pun sama emosinya dengan Nara ia tak bisa lagi mengontrol dirinya sendiri

"Kita semua tahu lo ga suka sama Hana tapi kita ngga nyangka lo sekejam itu sama Hana" Ucap Raisa

"Tenang Nara Gus Azkar dan teman temannya sedang mencari Nawa dalam jarak yang lebih jauh di bantu oleh Erik dan beberapa orang polisi" Ucap Hilya semoga saja hal itu mampu membuat Nara sedikit tenang

HANAZKAR [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang