“Tak semua yang kau cintai, hatinya melirikmu. Demikian yang kau sayang, belum tentu menatapmu”
-Imam Syafi'i
•
•
•
Tangerang
⚠️Typo bertebaran⚠️
Malam berlalu Gus Azkar baru saja kembali dari masjid seusai menunaikan sholat isya ia pun langsung masuk kedalam kamarnya dan yang langsung disambut oleh sang istri tercinta Nawa
Harum wangi parfum masuk begitu saja pada rongga hidung Gus Azkar sangat candu wangi parfum itu bagi Gus Azkar ia menatap sang istri dari atas sampai bawah
"Kamu pakai parfum?" Tanya Gus Azkar menatap lekat wajah sang istri
Nawa menyengir hingga menampilkan gigi giginya. "Hhe Iyah ga enak ya? Kan Gus itu suami Nawa jadinya ya Nawa harus buat hati suami Nawa senang kan?" Ujar Nawa ia sedikit terkekeh karena ucapannya
"Enak kok, tapi wangi wangi parfum ini kayak yang mau ngajak..." Ucap Gus Azkar sepertinya ia sengaja tak melanjutkan ucapannya
Nawa menyerngit. "Ngajak apa Gus?" Tanya Nawa
"Lupain. ayo sini tadarus bareng bareng" Ucap Gus Azkar hampir saja ia pun memilih mengambil dua buah Al-Quran dan duduk di atas karpet yang memang ada di kamarnya di susul oleh Nawa yang turut duduk
"Gimana sama hafalan Qur'an kamu?" Tanya Gus Azkar mulai membuka topik lain
"Alhamdulillah masih terjaga hanya saja untuk mutqin itu sangat susah" Keluh Nawa ia memang kini tak sungkan sungkan lagi untuk berkeluh kesah kepada Gus Azkar lagipula ia adalah suaminya tak boleh ada yang dirahasiakan juga pikirnya
Gus Azkar tersenyum menaruh Al-Qur'an yang ia genggam ke atas meja lalu merengkuh tubuh sang istri. "Saya yakin kamu bisa" ucapnya sembari mengelus punggung sang istri
"Iyah Gus" Sahut Nawa
"Yasudah ayo kita mulai tadarus nya" Ucap Gus Azkar ia kemudian kembali mengambil dua buah Al-Quran itu dan memberikannya pada sang istri satu setelahnya mereka pun tadarus bersama
Satu jam berlalu mereka pun mengakhiri tadarus mereka Gus Azkar kembali menaruh Al-Qur'an itu di tempatnya semula dan langsung duduk lagi bersama sang istri
"Kamu sudah makan?" Tanya Gus Azkar Nawa pun mengangguk
"Alhamdulilah udah tadi sama umi Gus" Jawab Nawa namun Gus Azkar hanya diam menatap istrinya itu
"Kamu lupa?" Ujar Gus Azkar Nawa menyerngit apa ya h dimaksud oleh suaminya itu
"Lupa apa Gus?" Tanya Nawa lagi
"Kamu benar benar lupa dengan kata kata saya tadi siang?" Ujar Gus Azkar Nawa mencoba mengingat ingat dan ternyata ia sama sekali tak menangkap apa maksud dari ucapan suaminya itu
Melihat istrinya yang hanya diam Gus Azkar menarik nafasnya. "Saya kan sudah bilang untuk jangan menggunakan bahasa Gus-Nawa gunakan bahasa aku-kamu" Ujar Gus Azkar yaa, Nawa ingat sekarang
KAMU SEDANG MEMBACA
HANAZKAR [COMPLETED]
Fiksi Remaja⚠️follow sebelum baca⚠️ Muhammad Anas Azkar Al-Akbar putra sulung dari pemilik pesantren terbesar kedua di Indonesia yang bernama Rasyid dan sang Umi yang bernama Arum pria berusia 24 tahun itu kini menjadi seorang Qori internasional karena memenang...